Kepo kan kenapa judulnya gitu? Kira2 knapa yak Rafael nangis? Yuk ah kepoin bebs cusss. Jangan lupa vomment ya supaya aku semangat nulisnya.
.
.
.
.Setelah pertemuannya dengan sang pembuat teka-teki yang tak lain adalah mamanya sendiri, akhirnya El membuat keputusan agar Mamanya tinggal bersama Rafael di apartemennya. Kerinduan yang mendalam pada sosok Mama disampingnya, membuat Rafael ingin saja berlama-lama tinggal dengan Mamanya. Mungkin karena selama ini ia sibuk dengan kantor Papanya di U.K sementara jarang bertemu dengan Mamanya di Jakarta.
Pagi ini Rafael, Willy, Gery dan Rere sedang kumpul di kamar Rafael menunggu hidangan dari sang Mama yang katanya sedang membuat ayam geprek khas Indonesia yang menjadi makanan favorit Rafaael. Jika kalian tanya apa Fatimah ada disana? Jawabannya tidak. Dia absen hari ini karena kerjaan di butik menumpuk, belum lagi bos besar nya akan tiba untuk memantau butik yang diurusi Fatimah. Hingga makanan yang ditunggu pun tiba, Gery orang pertama yang menyerbu makanan itu.
"Kalau kamu kerja sama bareng Mama, jadi dari awal kamu tuh udah tahu dimana Athaya?" tanya Rafael masih membahas hal kemarin.
"Demi tuhan El, aku gak tahu. Aku cuman disuruh Mama kamu supaya bantu kamu memecahkan semua teka-teki itu." Gery menegang.
"Aku jempol banget buat tante yang udah ngebuat teka-teki serumit dan sebagus itu." Willy menegakan ibu jarinya.
"Aku jadi baru inget kalo Mama emang suka sejarah," ucap Rafael.
"Ah kamu bisa aja nak Willyam, kamu juga jempol bisa mecahin semuanya dengan tepat." Mama Rafael nyengir.
"Ini ayam geprek terenak tante," celoteh Rere.
"Nih ma, kerjaan papa pake jodohin aku sama dia segala. Sampe dia nyusulin kesini juga," gerutu Rafael.
"Aku juga main setuju aja hehe, eh ternyata dia tunangan sahabat aku haha." Rere tertawa anggun.
"Jangan dipikirkan Papa mu, yang penting sekarang abisin semuanya."
"Tapi mama bener nggak kenal sama si pembunuh itu?" tanya Rafael kepo.
"Mereka itu cuman orang suruhan El menurut mama."
"Ia sih El bener, kayaknya mereka suruhan." Gery ikut-ikutan, sementara Willy terlihat begitu serius memikirkan sesuatu.
"Wil napa kamu? Kesambet setan Mesir baru tau rasa!" teriak Gery.
"El pikirin deh," ucap Willy serius keluar dari lamunanya.
"Kamu jangan buat aku takut deh Wil," jawab El.
"Nggak El aku serius," bisiknya.
"Semuanya coba pikirin deh, kita semua udah tahu Fatimah adalah Athaya, Mama kamu tahu, Aristo dan keluarganya tahu, bahkan Hani pun tahu kan?"
"Iya terus kenapa?" tanya Rere.
"Yang aku takutin pembunuh itu juga akan tahu cepat atau lambat, karena Fatimah kini bukan lagi jadi rahasia. Semua udah tahu El," jawab Willy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam dan Hawa (About Athaya2)✔ #wattys2019
Ficção Histórica"Ketika aku bukan menjadi diriku lagi, dan kau menemukanku!" Saat dimana kisah peradaban mesir kuno mampu membuat cinta kembali dipertemukan di peradaban modern. Petualangan, teka-teki, rahasia menjadi bumbu pemanis kisah cinta yang berlanjut. Sepe...