📃13. pertunangan

373 30 1
                                    

Hampir beberapa terakhir ini Rafael dan Willy dipusingkan dengan teka-teki terakhir yang tak kunjung menemukan titik terang, akhirnya hari ini ada sesuatu yang harus ia umumkan pada semua teman-temannya.
Dan disinilah mereka, sedang menyantap hidangan penutup di sebuah restoran berbintang di Alexandria. Dengan canda gurau yang menjadi bumbu pesta sederhana mereka di malam itu, apalagi kali ini Rafael yang membayar semua biaya nya.

"Sering sering El teraktir kita kayak gini," ujar Gery.

"Cowok mata duitan ente!" sindir Rafael.

"Tumben El kamu ngajak kita makan-makan, kenapa?" tanya Willy.

"Jadi sebenernya malam ini aku mau ngumumin sesuatu," jawab Rafael.

"Aku udah pikirin ini lama banget, dan akhirnya aku ngambil jalan tengah." Rafael menambahkan.

"Jalan tengah apa?" tanya Rere.

"Aku memutuskan untuk memberhentikan pencarian Athaya, aku menyetujui perjodohan dengan Rere." Rafael mengumumkan hal yang membuat semua kaget termasuk Rere sendiri.

"Hah? Kamu yakin El?" tanya Rere.

"Udah deh jangan nanya lagi, nanti aku bingung lagi Re." Rafael mempertegas.

Terlihat Fatimah hanya terdiam dengan terus memainkan sendok dan garpunya, kenapa dia? Kenapa dia seperti tidak suka Rafael bertunangan dengan Rere? Apa karena ia kasian pada Athaya? Atau.. Karena ia sudah menyukai Rafael?

"Fa? Dari tadi kamu diem aja, gimana pendapat kamu?" tanya Rafael tiba-tiba.

"Oh aku? Menurut aku sih keputusan bagus El, mungkin jodoh kamu memang bukan Athaya. Untuk apa kamu terus berharap pada wanita yang jelas-jelas ninggalin kamu kan?" ucap Fatimah dengan senyuman khasnya.

"Kamu bener Fa, mungkin juga Athaya udah bahagia dengan kehidupannya sekarang tanpa aku." Rafael kembali sendu.

"Jadi kapan kalian tunangan?" pertanyaan Gery yang membuat Rere tersedak.

"Pendekatan aja belum," sanggah Rere.

"Bukannya kalian udah tahu satu sama lain yak?" tanya Willy.

"Belum lah aku bukan tipe cewek kepoan waktu SMA."

"Aku pulang duluan ya temen-temen," ucap Fatimah tiba-tiba.

"Loh kenapa Fa?" tanya Rere.

"Aku udah ngantuk banget hehe," jawab Fatimah.

"Aku anter ya Fa," saran Willy.

"Eh gak usah Wil, aku bisa sendiri. Assalamualaikum," pamitnya sambil segera mempercepat jalannya.

"Kalian nemu orang secantik itu dimana sih? Setiap aku ngeliat dia, aku tuh berharap ditakdirkan sebagai cowok tau," puji Rere pada Fatimah yang sudah berlalu.

"Di sphinx, yang pertama ketemu sih si Willy." Gery menjawab.

"Dia udah bantu kita banyak banget selama di Mesir." Rafael menambahkan.

"Kamu gak suka dia El?" tanya Rere blak-blakan.

"Hah aku? Gak lah, Willy tuh sama Gery yang naksir berat. Lagian dia juga udah punya tunangan."

"Oh ya? Yah tadinya mau aku jodohin sama sodara ku di Jakarta," sela Rere.

……

"Fa, aku mau curhat. Tapi gak disini, kita kesana yuk,"  ajak Rere pada Fatimah yang saat itu sedang menjaga butik miliknya.

"Ok kamu mau cerita apa?"

"Kayaknya aku udah mulai tertarik deh sama Rafael," ucap Rere.

"Loh bukan emang sebaiknya kayak gitu? Kan kalian udah mau tunangan."

Adam dan Hawa (About Athaya2)✔ #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang