Happy reading:)
-
-Vera yang melihat Queena didorong langsung membantunya
"Udah ayo Queen kita pergi aja" dan dibalas anggukan pasrah Queena"Queen lo gak apa-apa kan?" Tanya vera panik
"Iya aku gak apa apa kok ver" balas Queena sambil menunjukkan deretan gigi putihnya itu
"Yaudah duduk dulu yuk, itu ada tempat kosong" tunjuk vera ke arah bangku kosong didekat toilet kantin
"Hai gais, ini makanannya dah dateng" kata Qanita sambil membawa baki berisi makanan
"Yeyy ayo makan, serbu!" ucap Queen dan Vera bersama karena cacing diperut mereka terus saja bersorak meminta makanan
Mereka bertiga makan dalam diam, tak ada satupun yang angkat bicara karna mereka tak punya topik mungkin.
"Kenapa si pada nyariin topik? Emang dia spesial apa sampai semua orang nyariin dia? -Author
"Lah thor lo ngapa maen nyelonong aja, galau thor?" -Qanita
"Njirrr, gue bikin lo jones baru tau rasa" -Author
"Sono kalau bisa" -Qanita
"Takdir lu pada ada ditangan gue ya, kalau lupa" -Author
"Ampun thor ampun" -Qanita
"Tak ada ampun bagimu! Udah sono main peran lagi!" -Author
"Eh Queen lo tau gak yang bentak lo tadi siapa?" tanya Vera memecah keheningan yang sedari tadi melanda mereka
"Ya gak tau lah bego, Queen kan murid baru" sambung Qanita
"Njirr gak usah nyolot dong buk, woles aja gitu" balas Vera yang dibalas dengan cengiran Qanita
"Lo gila, cengar-cengir sendiri?" kata Vera ketus
"Gue yakin lo gabakalan mau temenan sama orang gila Vera Fidela Belisia" bales Qanita sambil menatap horror manik mata Vera
"Auah...Oiya Queen aku kasih tau ya kamu jangan deket deket ma 3 cowo itu deh" kata vera dengan menatap manik mata Queen serius
"Emangnya kenapa?" Tanya Queen heran
"Mereka tu pentolan sekolah, serem tau" sambung Qanita
"Dih maen nyerocos aja buk" kata Vera dingin
"Hehe, iya-iya maaf, udah lanjut lagi" kata Qanita sambil menunjukka jari telunjuk dan tengahnya bersamaan sehingga membentuk huruf V
"Nih ya yg tadi ngebentak lo kaya emak-emak itu namanya Azka, terus yg suka nyamber-nyamber gak jelas kaya banci lampu merah itu namanya Davine, dan yang mukanya dingin kayak kulkas tu namanya Zafran" ucap vera panjang lebar kali tinggi
"Dan mereka itu banyak banget fansnya, ya termasuk gue hehehehe" kata Qanita cengengesan
Vera mengangguk "He.em, gue juga naksirnya sama Davime" tambah vera, yang sukses membuat mata kedua temannya itu membulat sempurna.
"Dih kalian kenapa si? B aza please" sahut Vera dengan membuang mukanya ke arah lain
"Haa Kak Davine yang tadi?" tanya Queena penasaran
Vera mengangguk "Iya, ya walaupun sikapnya gitu, tapi kalau gue udah sayang mau gimana lagi?" tanya Vera sambil memajukan bibirnya 10 cm
Queen dan Qanita menggedikan bahunya
"Ganteng si" ceplos Queen
Vera memberenggut
"Woow ada yang kebakaran jenggot nih, aer mana aer? " teriak Qanita spontan berdiri sambil mengejek Vera yang membuat seisi kantin menatapnya heran
"Diem lo jan berisik nyet, lagian sapa juga yang panas, gue adem-adem bae kok" ucap vera ikut berdiri sambil membekap mulut Vera
"Mphh..Njing gue ga bisa napas ini" kata Qanita sambil berusaha melepaskan tangan Vera yang membekap mulutnya
"Please ya temen-temen, urat malu kalian udah putus? Kita dikantin loh" ucap Queena berbisik dan menyuruh mereka duduk.
"Hehe, siap komandan" kata Qanita langsung duduk dengan manis
"Tautuh Qanitai yang mulai duluan" ucap Vera memutar bola matanya jengah
"Apalo bilang?! Nama gue Q-A-N-I-T-A gausah ditambahin I juga kalik" Protes Qanita tak terima
"Biar kaya ta-"
"Udah jangan mulai lagi deh" potong Queena sambil menatap keduanya datar
Lalu mereka melanjutkan acara makan mereka. Dan...
-Tbc-
Pada penasaran sama kelanjutannya??
Tunggu terus ya><
KAMU SEDANG MEMBACA
I evoL uoY CUPU
Teen FictionSMA? masa dimana para remaja mengalami jatuh cinta dan indahnya dicintai, menjalin kisah klasik anak remaja, masa-masa diSMA Apakah kisah diSMA berlaku buat seluruh remaja? Termasuk si gadis cupu? # don't judge a book by its cover