Selamat membaca:)
Saya harap kalian menyukainya😊😂-
-WHAT!!
"Elo!?"
Orang itu menaik turunkan kedua alisnya "Hehe, iya gue, mau gak?"
"Anjir ngapain lo disini!?" geram Qanita hingga kakinya menghentak lantai
"Ngajak lo jalan lah, kalau mau" jawabnya santai
Mata Qanita membelalak "Sudi amat!"
"Lo cantik tapi sayang lo galak banget, untung gue cinta"
Qanita menghela napasnya kasar "Farhan lo bener-bener ya!"
Farhan berjalan mendekat "Iya gue bener, gue beneran sayang sama lo Qanita!"
Telapak tangan Qanita berhenti di udara "STOP!"
Farhan tetap mendekat, mengikis jarak diantara mereka
Rahang Qanita mengeras "Lo tuli? Gue bilang berhenti ya berhenti!"
Farhan menghembuskan napasnya kasar "Fine"
Qanita kembali duduk di kursinya, kepalanya terasa pening sekarang "Farhan, lo gak capek apa ngejar gue terus?"
Farhan tersenyum "Capek sih, tapi mending ngejar lo daripada capek nyari lagi yang kaya lo"
Qanita mematung di tempatnya
"Nit?" panggil Farhan pelan
Qanita kembali tersadar "Paan sih lo!"
Qanita bangkit dari duduknya "Lo harus tau dong satu kenyataan kalau gue.gak.bakal.buka.hati.gue.buat.lo!" ujar Qanita penuh penekanan
Qanita hendak pergi meinggalkan Farhan tapi laki-laki itu mencekal tangannya "Tolong kasih gue sedikit celah di hati lo Nit"
Qanita menghempaskan tangan Farhan "Lepas!"
Farhan mengangkat kedua tangannya, tanda kalau dia menyerah "Oke!"
"Tapi gue cinta sama lo Nit"
Qanita menunjuk wajah Farhan "TANAMIN DI OTAK LO KALAU GUE GAK BAKAL CINTA SAMA LO! Stop berharap sama gue!"
"Nit gue bakal berjuang buat dapatin hati lo" ujar Farhan sebelum Qanita pergi, tapi Qanita hanya menganggap perkataan Farhan angin lalu, tidak penting sama sekali
Qanita terus berjalan, melewati lorong sekolah yang mulai sepi
"Apa-apaan sih, gila kali tu Farhan" kesal Qanita sambil menengok kebelakang lalu kembali menghadap depan
Sesampainya di lobby sekolah Qanita menduduki kursi panjang yang tersedia disana
Qanita mendengus "Gua mau ngapain coba?"
Qanita menatap ponsel ditangannya "Ini lagi, sopir punya hp kalau gak dipake ngapain beli?"
Qanita mengusap wajahnya kasar lalu memasukkan ponselnya kedalam saku rok
Mata Qanita melirik bola besar berwarna orange di pojokan
"Main itu kali ya" ucap Qanita lalu melepas tasnya dan berjalan mengambil bola itu
Qanita berjalan ke arah lapangan basket sambil menimbang-nimbang bola ditangannya
Qanita menatap bola di tangannya "Emang gue bisa ya mainin lo?"
"Bisa, lo bisa kok" balas Qanita dengan suara yang dibuat seperti suara seorang pria
14 menit berlalu
KAMU SEDANG MEMBACA
I evoL uoY CUPU
Teen FictionSMA? masa dimana para remaja mengalami jatuh cinta dan indahnya dicintai, menjalin kisah klasik anak remaja, masa-masa diSMA Apakah kisah diSMA berlaku buat seluruh remaja? Termasuk si gadis cupu? # don't judge a book by its cover