Part 13 -Misteri Baru-

2.6K 133 2
                                    

Selamat Membaca🤗

-
-

Topeng itu mulai terbuka dengan perlahan tapi pasti.

1.

2..

3...

Deggg!!!

Betapa terkejutnya Queen saat melihat orang dibalik topeng itu, ia tak menyangka orang pendiam sepertinya bisa berbuat seperti ini

"Ka-kamu?" ucap Queen kaget bukan main

"Ya!! Kenapa lo kaget? Lo ga nyangka? Hah!!!" Bentak orang itu mendekatkan wajahnya ke wajah Queen, hingga deru nafas mereka saling menerpa wajah satu sama lain

"Lepasin! Aku gak pernah punya masalah sama kamu ya!! " Bentak Queen berusaha melepaskan ikatan tangannya, tapi nihil ia tak berdaya, bahkan tubuhnya lemas karena terus memberontak

"Calm baby aku takkan mengotori tanganku dengan darahmu, aku hanya akan bermain sebentar" balasnya, ia membalikkan badan dan melangkah pergi

Satu langkah, dua langkah, dua setengah

"Bermain? Maksudmu apa heh?!! Jangan pergi! Dasar pengecutt!!" Tanya Queen meremehkan, dan langkah gadis itu terhenti ia berbalik dan mendekat karah Queen,

Plakkkkk!!!!!
Ia menampar Queen untuk yang kedua kalinya

"Bokap lo yang pengecut!!! Cuihh dasar Bajingan!!" ucap gadis itu menunjuk tepat didepan muka Queen

"Bokap? Maksud mu apa ha?! Aku ga ngerti?!" ucap Queen bingung

Prok prok prokk
Gadis itu menepukkan tangannya

"Bokap sama anak, sama begonya!" ucap gadis itu sinis, Queen hanya diam, ia tak mengerti apa yang terjadi sekarang

"Maksudnya?! Arghhh hentikan sandiwara ini!!!" teriak Queen frustasi

"Diemm lo! Gue gakan berhenti sebelum lo menderita!!" bentak gadis itu "Oke, lancarin rencana kita sekarang" perintah gadis itu

"Oh ya, lo berdua jaga dia, jan sampe kaburr! Sampe dia kabur gue bikin hidup lo pada kelar!" ancamnya kepada kedua babunya, dan gadis itu juga pergi meninggalkan gudang

.
.
.
.

Zafran POV

"Lo pakabar ci? Gue kangen lo, gue bingung cari lo kemana lagi" batin gue

"Woy Fran Zafran ngelamun aje lo, kenapa si? kesambet mampus ntar" tanya Azka menepuk bahu gue

"Tautuh, kepikiran bininya kali" Cerocos Davine tiba-tiba. Entahlah kapan dia datang gue juga gak peduli

"Kapan kawinnya njir? Sama siapa?" tanya Azka, dan gue nyoba tetap sabar sama sikap mereka.

Tau gue lagi bingung nyariin 'dia', malah sahabat gue pada gajelas gini otaknya. Gesrek semua!

"Nurrani kan yak?" kata Davine, dan Azka refleks mendaratkan tanganya dikepala Davine

"Auu, sakit njirr, seneng bat si lo mukul pala gue" ketus Davine mengusap kepalanya

"Eh bukan gue ya, tangan gue aja yang usil" elak Azka

"Woyy bisa diem gak si lo pada!!!?" bentak gue, entahlah gue gak bisa ngontrol emosi gue lagi. Davine dan Azka terdiam seribu bahasa, yah mungkin mereka udah ngerti kalau gue udah kaya gini berarti gue lagi gak pengen diganggu

Gue juga gak ngerti cuma gara-gara 'dia' gue bisa se nelangsa ini, wait cuma? Eh dia tu orang penting buat gue!, dia yang bikin hidup gue ngerasa lengkap, karena dia pergi gue jadi ngerasa ada yang hilang dari bagian hidup gue, dan gue harus nemuin dia lagi...Ya! Harus! Gue bakal balikin sepenggal kisah gue yang udah lama hilang

Gue pergi ninggalin mereka yang masih matung ditempat, gue jalan ke gazebo taman dan duduk disana

"Hai, sendirian aja?" sapa seseorang, yang entah sejak kapan dia berada disamping gue

"hmm" jawab gue tanpa minat

"Fran?" tanyanya, dan gue menoleh, menatapnya datar

"Bisa bantu gue?" tanya dia dan gue cuma ngangguk

"Bantuin cari cincin gue ya? Cincin itu peninggalan bokap gue" jelasnya dengan nada memelas, entahlah gue ngerasa iba aja sama dia dan gue ngebantu dia buat cari tu cincin

"Jatuh dimana?" tanya gue

"Disekitar sana kayanya" tunjuk Raya kearah lab ipa. Ya namanya Raya

"Oke" jawab gue, terus gue berdiri dia juga ngikut gue berdiri, gue jalan ke lab ipa yang jaraknya sekitar 10 meter dari taman dan dia ngekorin gue dari belakang

Gue sama dia udah nyari tu cincin kemana-mana tapi nihil, tiba-tiba

Prankkkk!!!!!

"Aaaaa!!!!!" teriak Raya

Gue kaget!

Spontan gue berbalik dan natap dia

Astaga!!!! Guci sebesar itu kenapa bisa jatuh?!

"Woy lo siapa?!" teriak gue pas gue ngeliat ada orang dilantai dua yang tersenyum kearah kami, entahlah gue langsung nyimpulin kalau dia pelakunya, gue langsung lari naikin tangga, pas gue sampe dilantai atas orang itu udah lari, gue nyoba ngejar dia "Woy lo berhenti!!!" teriak gue, tapi dia terus berlari dan gue ngejar juga percuma karena dia udah menghilang, dan gue gatau dia ke arah mana

Bentar gue nginjek sesuatu kayanya...

Ini Gelang?

Ya gelang!! Gue yakin ini punya dia, gue ngerasa gak asing sama ni gelang, gue liatin tu gelang, tapi...

"Eh? Raya?!!" kata gue mengingat Raya, gue gatau kondisi dia gimana sekarang, gue langsung lari kelantai bawah nyari si Raya

Gue liat dia lagi dikerumunin banyak orang, gue nyoba nerobos kerumunan orang itu, dan gue ngliat darah segar ngalir di tangan kanan Raya. Banyak banget gila

"Gila orang lagi berdarah gini bukannya dibantu malah diliatin! Bego!" -batin gue

Gue panik!!!

Gue langsung gendong dia yang mulai gasadar,

Gue bawa dia kerumah sakit deket sekolah gue

Gue bakal cari tau siapa pelakunya. Sampai dapat! Kenapa coba dia segitunya banget jelas-jelas itu tadi sengaja

-Tbc-

Jangan lupa klik tanda bintangnya gaes⭐️

I evoL uoY CUPUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang