Selamat membaca:p
Miss u-
-- - -
Di depan gerbang SMA Angkasa berdiri seorang gadis dengan rambut sebahu lengkap dengan pakaian karatenya, tangannya mengepal dengan raut wajah jauh dari kata bersahabat
"Marsha galak, kuy naik" kata Davine dengan santainya, bahkan ia sempat mengerlingkan satu matanya
Marsha menatap Davine geram "Woy lama banget lo!"
Davine membuka helmnya "Astaga lampir, udah untung gue jemput!"
Tanpa aba-aba Marsha langsung naik ke motor Davine "Pulang! Sebelum lo gue mutilasi"
Davine langsung memakai helmnya "Tega bener mau mutilasi sepupu sendiri, ganteng lagi orangnya"
"Sorry ya, nggak ada kata tega dari gue ke lo"
Davine berdecak dan langsung menyalakan mesin motornya dan melesat dari sana menuju rumah Zafran
Marsha yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya mendongak menatap jalanan, ia spontan memukul pundak Davine "Heh! Lo mau bawa gue kemana? Lo mau jual gue?!"
Davine membuka kaca helmnya "Gue mau jual lo? Memang laku berapa sih?"
Mata Marsha melotot "Heh jangan gob**k ya lo!"
"Mending lo diem deh, mana mungkin si gue jual cewek yang populasinya hampir punah kayak lo" kata Davine
"Hampir punah? Lo pikir gue cewek apaan?" balas Marsha rada ngegas
"Bukannya lo nggak pernah ya bikin snap 'yang on chat' gitu ya?" tanya Davine disertai kekehannya
Marsha tertawa terbahak "Anjir! Iyalah buat apa gue bikin begituan, sorry ya gue bukan type cewek kesepian kurang kerjaan"
Davine mengangguk "I'm proud of you, beb!"
"Nggak usah sok manis dasar kanebo!"
Davine tidak mengindahkan ucapan Marsha yang mengatainya kanebo, karena sudah jelas bagi Davine kalau dia itu mirip sederet penyanyi luar negeri seperti shawn mendes misalnya
"Kita ke mini market dulu dong" pinta Marsha
"Ngapain?"
Marsha berdecak "Belikan pembalut buat gue"
Perkataan Marsha sukses membuat Davine terkejut "Apa?!"
Marsha memberenggut "Kenapa? Lo nggak mau?"
"Itukan barang privasi wanita, gue nggak mau beli begituan"
"Yaudah, turunin gue sekarang juga, gue nggak mau ikut lo"
Davine berdecak "Kok lo gitu si?"
Marsha menggedikkan bahunya "Gue mau turutin permintaan lo tapi lo nggak mau turutin permintaan gue, nggak impas lah"
Davine pasrah "Oke gue belikan"
Marsha mengangguk senang "Nah gitu dong, mutualisme"
---
Mini Market
Marsha turun dari motor "Pakai duit lo ya, gue mager ngambil dompet" kata Marsha tanpa dosa
Davine membuka helmnya dan turun dari motor "Hmmm"
"Beli yang panjang, sama ada sayapnya"
"Apa? Sa—"
"Buruan!" bentak Marsha
"Pakai sayap? Pembalutnya yang bisa terbang gitu? Mana ada pembalut bersayap lo pikir kupu-kupu apa?" batin Davine
KAMU SEDANG MEMBACA
I evoL uoY CUPU
Ficção AdolescenteSMA? masa dimana para remaja mengalami jatuh cinta dan indahnya dicintai, menjalin kisah klasik anak remaja, masa-masa diSMA Apakah kisah diSMA berlaku buat seluruh remaja? Termasuk si gadis cupu? # don't judge a book by its cover