Part 5 -Keseleo-

4.2K 165 3
                                    

Selamat membaca....

-
-


Queena POV

"Mamaaaa, Queen pulang!!" teriakku menggema seantero rumah

"Iyaa sayangg, gausah teriak gitu napa, telinga mama badak ini" sahut mama tak kalah keras dari arah dapur

"Budek mama bukan badak ih" kekeh ku sambil berjalan menuju sumber suara mama dan mencium punggung tangannya

"oya ma, papa belum pulang?" tanyaku

"Iya itu maksud mama, belum paling bentar lagi papamu pulang" jawab mama

"ohhhh"

"Gimana sayang hari pertama kamu sekolah? " tanya mama yang aku balas dengan seutas senyum manisku
"iya gitu ma, aku balik kamar dulu ya, pegel ini" mama hanya mengangguk mengerti

Aku berjalan menaiki gunung, mendakinya, dan melewati satu-persatu batu terjal itu dan sampailah aku dipuncaknya, kamarku.

"Fyuhhhh, pegel banget si kakinya, untung gak patah" ujarku sambil mendudukkan bokongku di sofa kamar yang bernuansa hitam-putih itu

"Kapan kita bisa kaya dulu lagi?"gumanku

"Sebentar lagi Queen, sabarrr ya semoga semuanya masih sama" sambungku sambil menarik napas dan "fyuhhhh" membuangnya.

Aku berjalan menuju kamar mandi dan mulai membasuh badanku dengan air dingin. Setelah selesai dengan ritual mandiku aku berjalan menuju lemari, mengambil kaos yang telah lama aku simpan dan celana jeansku dari
dalamnya

"Yah masih kegedean tau Jo" kekehku ketika melihat badan mungilku tenggelam didalam kaos itu

"Mungkin aku pernah merasakan rindu, tapi tak pernah sedalam ini My jo"ucapku pelan sambil menatap kaos pemberian Jo dari pantulan cermin besar yang terletak disudut kamarku

"Eh yang ngasih ibunya ding, tapi kan yang ngerengek suruh beliin buat aku Jo" kekehku

"Eh yang ngasih ibunya ding, tapi kan yang ngerengek suruh beliin buat aku Jo" kekehku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok Tok Tok!!!

"Sayang makan nak, mama tunggu dibawah ya" teriak mamaku, mama Lisa namanya

"Wait... bentar lagi ma" sahutku

"Kuterima surat mu telah kubaca
dan aku mengerti betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku
didalam hari-harimu bersama lagi
kau bertanya padaku kapan aku akan kembali lagi...." senandungku disetiap langkahku menuruni anak tangga dan berlari menuju meja makan

"Jalannya pelan-pelan sayang jangan lari gitu ah, nanti kesan-" belum selesai mama memperingatkanku dan aku sudah...

GUBRAKKKK!!!!

"Wadaww, sakiit maa aduhh" rintihku mehahan perih dikaki kiriku

Mama berdecak kesal "Ck tuh kan baru aja dibilangin udah jatuh, ayo sini mama bantu berdiri" ucap mama mendekat dan mengulurkan tangannya dan aku menyambutnya dengan hangat

Author POV

Queen berjalan menuju sofa ruang tamu dengan hati-hati pasalnya ia tak ingin hal itu terjadi kembali, siapa juga si yang mau jatuh buat yang kedua kalinya?

Kalau ada, udah gila kali dia

"Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi" ejek mama

"ck ihh mama mah gitu, anaknya sakit malah digituin" decak Queena sebal

"Mama mah, masa anaknya jatuh digituin,- kadang aku bingung deh aku anak mama beneran apa bukan si" -Batin Queen

"Astagfirullah Queen buang jauh-jauh pikiran kek gitu ih, buang kelaut kalau perlu ke Arab sekalian" sambung Queen

"apanya yang dibuang Queen? " tanya mama

"Gak gapapa, Queen cuma sebel sama mama" jawab Queen ketus

"Iya-iya, maaf kan mama bercanda doang Queen, sensi amat sayang" ucap mama menoel pipi Queena

"Yaudah, Queen km tunggu sini, mama mau panggil tukang urut dulu" ucap mamanya sambil menekan-nekan tombol benda pipih berlogo apel kroak dibelakangnya, yang hanya dibalas deheman oleh Queena.

30 menit kemudian
.
.
.
.
.
.

Tok tok tok!

"permisi!" teriak seseorang dari luar

"Udah dateng tu Queen, mama buka bentar ya"ucap mama Queen sambil lalu

"Misi buk, ada yang mau diurut?" tanya mbok jum si tukang urut langganan keluarga Queena

"Iya mbok Jum, si Queena yang mau diurut" jelas mama Queena

"Non Queen udah pulang buk?" tanya mbok Jum

"Iya udah dari kemarin mbok, kakeknya meninggal kena serangan jantung" kata mama Queen dengan raut muka yang berbeda dengan sebelumnya. Sedih kecewa ya begitulah

"Ma-maaf buk bukan maksud saya un-" kata mbok Jum tak enak karena melihat perubahan raut muka Bu Lisa Mama Queen yang mendadak berubah

"iya gapapa, yaudah mbok masuk aja" potong Lisa cepat

Ruang tamu

"Aduuh awww sakit banget ini mbok, pelan-pelan mbok aaaaakkkkkhhh!!! Shawn mendes sakit tolongin gue ini! " teriak Queen kesakitan

"Tahan dong sayang, abis ini km langsung sembuh kok, ya kan mbok?" ucap mama Queen menyemangati gadis mungilnya itu

"auuuuuu patah mama!!!!" pekik Queena membuat siapa saja yang berada didekatnya saat ini tuli karena mbok Jum baru saja memutar telapak kaki Queena

"Tahan non, bentar lagi seleseai kok" kata mbok jum menenangkan Queena

"Lebay kamu!" kata mama menutup kedua telinganya dengan telapak tangannya

"huhh akhirnya, loh kok dah jauh beda rasanya dari yang tadi, ini dah enakan tau mbok" kata Queena dengan membolak-balikakkan kaki kirinya

"hehe, hebat kan mbok Jum? " kata mbok Jum bangga

"The best deh pokoknya makasi ya mbok" ucap Queena dengan melayangkan kedua jempolnya di depan mbok jum

"iya non, mbok pulang dulu ya" pamit mbok Jum ke Queena

"iya mbok hati-hati ya" balas Queena seraya menarik kedua sudut bibirnya yang hanya dibalas anggukan kepala si mbok jum

---

"Queen kaki kamu gak kenapa-napa kan?"

"Udah gak sakit kan sayang?"

"Sebelah mana yang sakit sayang? " tanya sang papa khawatir sambil mengelus-elus puncak kepala Queen

"Papa Queena kan strong, lagian udah lumayan enakan kok" jelas Queena membuat papanya lega

"Yaudah, tidur ya sayang, jangan lupa mimpi indah" ucap papa seraya mencium kening Queena

"iya papa juga ya, mimpi indah" ucap Queena lalu memejamkan matanya

"ah aku gasuka deh tidur harus merem gini, kan jadi gelap" -Batin Queena kesal.

Sarap

Sang papa langsung mematikan lampu kamar Queena lalu menutup pintu kamarnya dan menghilang dibalik pintu. Setan kali menghilang

-Tbc-

I evoL uoY CUPUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang