Sampai keesokan harinya mereka menjalani hari seperti biasa, Masalah yang kemarin? Lupain dulu deh karena Friska tak ingin bertengkar hanya gara gara hal sepele.
Disana, disebuah taman dengan diiringi musik ballad serta angin yang berhembus.
Disitulah sepasang kekasih yang sedang menikmati alunan musik nan syahdu, mencurahkan segala isi hati mereka."Ran" panggil gadis itu
"Hmm"
"Aku boleh nanya ?"
"Iya sayang" Randi menjawab seraya merangkul tangan nya di pundak Friska
"Kamu kenapa mau sama aku, cewek cupu,jelek jauh sama penggemar kamu" Ucap Friska
Randi diam sekejap, mungkin lagi mencerna pertanyaan dari Friska
"Friss...." Randi yang mencoba menatap wajah Friska dari jarak yang sangat dekat
"Denger aku. Aku gak liat dari mana asal kamu, gimana fisik kamu. kalo aku sama kamu ngerasain nyaman aja. Dan kalo aku mandang kamu siapa, mungkin aku ga bakal sama kamu. Wktu itu aku udah suka sama kamu dan malam sebelum itu aku niatin buat ngungkapin nya langsung ke kamu, aku takut kamu malah diambil orang. Kamu jangan gitu ya, akuu sayang kok sama kamu"Friska hanya diam
"Ohya, wktu hari kamis ituu, yang Ucup ketemu kamu terus nanyain aku, ituu aku mau beliin kamu kado. Eh ternyata ucup lama banget aku udh nunggu depan gerbang sekolah gak muncul. Terus ada Liza yang kebetulan lewat, yaudah aku minta temenin dia aja" ucap Randi saraya menyelipkan rambut Friska kebelakang telinganya
Friska masih diam
"Fris?? Kamu gak cemburu kan aku minta temenin Liza??" Tanya Randi
"Ah, gapapa kok" Friska, terus menutupi perasaan cemburu nya, siapa yang ga nyesek pacar pergi sama mantan nya, walaupun sekedar beliin cewe nya kado kan orang lain ada, gitulo pemikiran Friska
'Ngapain dia minta temenin Liza, kan ada yang lainnya kenapa harus Liza mantannya' batin Friska kesal.
▪▪▪
Saat ini sedang bulan suci ramadhan sekaligus ujian kenaikan kelas. Kelas Randi dan Friska pun terpisah, namun tetap tak berjauhan.
Ujian hari pertama Friska menjalani hari nya seperti biasa. Tetapi sikap Randi malah terlihat berbeda terhadap Friska.
Setiap Friska berpaspasan dengan Randi di lapangan, Randi hanya membuang muka seolah tak ingin lagi melihat Friska."Gue gak ngerti lagi kenapa Randi bisa diemin gue kayak gitu"
"Mungkin dia ada alasan tersendiri" ucap Zalika seraya mengaduk jus yang ada dihadapannya.
▪▪▪
Satu minggu ini, gadis itu sama sekali tak diberi kabar. kenapa? Ada apa? Hanya itu kata kata yang terus berputar dikepalanya.
Karena sikapnya yang begitu dingin akhir-akhir ini, Friska pun kembali tak memberinya kabar.
S
etiap malam Friska tidak dapat konsentrasi belajar.
"Kepikiran Randi terus, kok sikap dia jadi dingin? Salah aku apa sihh"batin Friska
Perasaan Friska tidak tenang. Karena terus di hantui dengan perasaan itu, lalu ia menghubungi Randi
Friska
"Ran? Sibuk gak?"
Randi
"Enggak kok lagi santai aja. Kenapa?"Friska
"Boleh nanya sesuatu?"Randi
"Boleh, tanya apa? "Friska
"Kamu kenapa akhir akhir ini? Kamu bosen? Bilang aja aku gpp.Randi
"Eh Friss ga kok.. Ini kan bulan puasa yaa aku gak mau aja puasa aku batal kalo liat kamu. Nyapa kamu aja aku gak berani, kamu liat sendiri kan aku main aja sama temen temen cowo, gak ngobrol sama cwe"Iya deh keknya, soalnya Randi kan akhir akhir ini main sama temen cowo nya terus
Friska
"Beneran?? Cuma karena itu?"Randi
"Iya Friss... Udah dulu ya aku mau lanjut belajar"Friska
"Iya, see you :* "Read
Skipp
Keesokan harinya masih suasana ujian dan bulan puasa. Friska berjalan di koridor hendak turun kekantin, ketika itu pula langkah kaki Friska terhenti ketika melihat mata nya tertuju pada satu objek
"Itu kan Randi, ngapain dia ngobrol sama liza??katanya takut puasa nya batal kalo ngobrol sama cwe ,ini malah asik asikan gitu, ketawa tawa lagi " Friska yang merasa kecewa, ia pun menghampirii Randi
" Randiii" panggil Friska
Mendengar namanya di panggil, Randi menoleh kearah sumber suara "Fris.. Kenapa?"
"Kamu kok kayak beda bedain aku sama mantan kamu, klo udah gk mau ya bilang. Kemarin kamu ngomong nya gk mau ngobrol sma cwek dlu takut puasa kamu batal, sekarang kamu ngobrol sm mantan kamu liza ituu. Aku ini pacar kamu loh, apa aku harus jadi mantan kamu dulu biar aku bisa ngobrol sama kamu walaupun bulan puasa??" Friska mulai meninggikan suaranya naik 3oktaf barangkali.
"Maksud kamu gimana? Kamu mau putus? Kamu mau berubah jadi mantan aku gitu?" Tanya Randi
Friska hanya diam
" Friskaa, plis jangan salah paham dulu, dengerin penjelasan aku" ujar Randi seolah mengemis pada Friska
"Salah paham gimana sih, udah jelas kamu ketawa ketawa sama dia, cubit cubitan, aku kamu anggep apa" Friska yang mengatakan itu tanpa sadar air mata nya sudah jatuh membasahi pipi chuby nya
"Jadi gini, Liza itu abis putus sama cowo nya jadi dia kayak sedih gitu, ya gak salah kan kalo aku dateng buat dia seneng" penjelasan Randi
"Yaa. lo gak salah klo gak buat mantan lo baper lagi!! Yang namanya orang pasti bisa kebawa perasaan". Friska sudah terlalu kecewa lalu meninggalkan Randi
" Fris tunggu" Randi menghadang Friska lalu memegang erat tangan Friska
"Lepasin ga" gadis itu terus bersikeras melepaskan genggaman tangannya
"KOK KAMU JADI KERAS KEPALA GINI SIH " Ucapan Randi
tanpa sadar ia telah membentak Friska.
Mendengar itu Friska hanya menatap nanar"Tega.. Tega kamu! Aku ga suka dibentak!"
Friska pun berhasil melepaskan genggaman itu lalu pergi meninggalkan Randi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Is My Husband [Completed]
Teen FictionBanyak yang berpendapat mantan itu harus dibuang ke tong sampah. Benci sama mantan itu gak baik, siapa yang tau kalau dia jadi jodoh lo. Sebuah keberuntungan atau kesialan? Mungkin keberuntungan untuk Randi Juno Septian. Dan kesialan untuk seorang D...