Satu bulan sudah berlalu..
Friska disibukan dengan dirinya yang akan mendaftarkan kuliahnyaKini ia sedang berdiri menunggu untuk gilirannya mengikuti tes. Untuk pendaftaran awal dikampusnya ini, Friska hanya berdua saja dengan sahabat dekatnya yaitu Zalika.
'Drienne Adisson Friska' panggil seorang wanita paruhbaya, sepertinya ia adalah salah satu panitia penerimaan mahasiswi baru.
Friska memasuki ruangan yang membuat nya sedari tadi gugup untuk menghadapi tesnya.
Meski tidak hanya dia yang ada di dalam ruangan tes, tapi dia tetap merasa gugup.
Ia selalu berdo'a agar ia lancar menjawab lembar ujiannya.Satu jam berlalu. Friska telah menyelesaikan tes nya, dan hanya tinggal menunggu hasilnya besok.
Randi? Ia juga mengikuti tes dikampus yang sama dengan Friska
"Gimana tes nya?" Friska terkejut ketika ada sesorang di belakang nya. Suara itu sangat tidak asing di telinga Friska.
Ya. Ketika ia menengok kebelakang tidak lain dan tidak bukan suara husky itu milik Randi."Kok lo bisa ada disini?" tanya Friska,ia tampak bingung
"Kan gue tes disini juga"
"Ah maksud gue lo kesini sendirian, mana Liza?"
"Gue kesini sama bobby, dia mau jemput pacarnya. kalo Liza dia udah keterima di kampus pilihannya"
Friska mengangguk
Situasi saat itu sangat canggung. Pasalnya mereka putus dalam keadaan bisa di bilang 'tidak baik baik'
"Lo kesini sama Hanbin?" tanya Randi
"Enggak, gue kesini sama Zalika kebetulan dia lagi ketoilet. Eh, kenapa lo nyebut nama Hanbin?" Friska mengerutkan dahinya, kenapa Randi bisa tau Friska sedang dekat dengan Hanbin
"Ya. Kan lo kemarin update di instagram"
Gadis itu memutar bola matanya.
'Argh gblk, kenapa gue bisa lupa , Randi sudah pasti tau dari postingan itulah' -Friska"Ehm... Semoga lo keterima ya" ucap Randi
"Iyaa semoga lo juga bisa keterima " balas Friska datar
'Semoga lo gak keterima, yakali gue satu kampus lagi sama mantan' batin Friska"Gue pamit dulu ya, mau jemput Liza soalnya"
"Ohiya hati hati di jalan"
'Mati mati di jalan lo' batin FriskaMereka pun berpisah.
Mata Friska masih menatap Randi berjalan tanpa berkedip,antara tak percaya dan kaget. Setelah sekian lama tak bertemu dan saling bicara, yang justru membuat pertemuan itu terasa biasa saja bagi Friska, padahal hal inilah yang ia harapkan 'dulu'Sepertinya Friska sudah benar benar move on, apa mungkin karena kedatangan Hanbin? Atau karena do'a saudara/i sekalian? Author juga gak tau yah kita liat aja nanti :v
Tak lama dari pertemuan itu, Zalika kembali dengan tampang melas nya
"Kok lama banget sih lo"
"Perut gue sakit banget nih, lagi ada tamu" wajah Zalika terlihat sedang menahan rasa sakit di perut bagian bawah
"Lo sih nerima tamu sembarangan" Friska terkekeh geli
"Apaansi lo resek!"
.
.
.
" Zal.......""Hmm?"
"Zal"
"Apaansih Friss"
"Tadiii......"
"Tadi apanya?" Tanya zalika kesal, dengan perkataan Friska yang gagu
"Tadi gue ketemu Randi" ucapan Friska tiba tiba lancar
Zalika membulatkan matanya seakan terkejut
"Demi apa lo?!"
"Ho'oh"
"Terus lo berdua ngomongin apa?" Zalika sangat penasaran
"Ga ngomongin apa apa, tiba tiba dia nanya gue 'gimana tesnya' gue kan kaget " Friska menirukan gaya bicara Randi
"Dia ikutan tes di kampus ini juga?"
Friska mengangguk
"Kalo lo berdua masuk, berarti ketemu terus dong"
"Ya ga juga kalo beda fakultas"
"Kalo sama gimana?"
"Ya ga gimana mana" jawab Friska datar
"Ehemmm" goda Zalika
Friska terlihat salah tingkah, wajah nya memerah
"Apaansih"
"Dia keliatan biasa aja sekarang, jadi gampang banget buat gue lupain dia " ucap Friska"Eleh, liat aja nanti. udah ah dari pada bahas mantan lo yang gak jelas mending kita makan" ajak Zalika
Skipp
"Hai sayaaangg" sapa Liza kekasih baru Randi
Senyum Randi mengembang ketika gadis itu menghampirinya.
"Gimana tesnya" tanya Liza
"Lancar kok"
"Ohya. Friska juga ikutan tes di kampus yang sama kan? Sama kamu."
Randi mengerutkan dahinya, ia bingung bagaimana Liza tau kalau Friska akan satu kampus dengannya.
"K--...... Kok kamu tau? Tapi aku bener bener baru tau tdi kalo dia tes di Universitas yang sama"
"Yaaa,, kamu gk boleh tau aku tau dari mna" ucap Liza datar, sepertinya gadis itu cemburu
"Itu jadi kesempatan kamu buat bisa deket lgi sma dia" sambungnya"Maksud kamu apa?" Randi mengerutkan dahinya, perkataan itu tambah membuatnya bingung
"Ish, udah ah lupain"
***
Mohon untuk
Vote dan Comment masih di perlukan ^^Terimakasih:)))))
Bonus dari Randi alias 'Mantan' Friska yang sok kegantengan :'''' (emang ganteng sih, Author juga suka)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Is My Husband [Completed]
Novela JuvenilBanyak yang berpendapat mantan itu harus dibuang ke tong sampah. Benci sama mantan itu gak baik, siapa yang tau kalau dia jadi jodoh lo. Sebuah keberuntungan atau kesialan? Mungkin keberuntungan untuk Randi Juno Septian. Dan kesialan untuk seorang D...