"Jadi kapan lo mau baikan lagi sama Randi?" tanya Jay
"Baikan? Emang gue berantem sama dia, Gak kan?" Ucap Hanbin menoleh sekilas namun kembali lagi pandangannya pada ponsel.
"Ya maksud gue, lo tu kek gak mau lagi main sama dia. Kan kita gak bisa lengkap lagi kek dlu" jelas Jay
"Kalo kita gak lengkap tuh rasanya gak enak" ujar Yoyo
"Kek sayur kelebihan garem" saut Chan
"Sayur kurang garem kali"
"Iya itu maksud gue, kan kalo kelebihan juga gak enak"
"Chan!" Gertak Jay seraya memukul keras meja didepannya.
"Maap"
"Emang lo berdua ada masalah apasih, Friska? Apa ada hubungan nya sama Friska?" tanya Jay yang merupakan anggota tertua dari mereka.
Hanbin tak menjawab satu kata pun, padahal teman temannya tampak fokus ke Hanbin
"Hanbin! elah diem bae, Ngopi ngapa"
"Tck.. Gak penting banget" ujar Hanbin seolah tak perduli
Hanbin menaruh ponselnya dimeja untuk sementara "Gak tau gue tu kesel banget karena waktu itu gue duluan yang suka sama Friska,dan Randi juga udah tau itu" Lanjutnya
"Elah gitu doang masalah cewe. Berarti lo kurang gercep Bin" saut Yoyo sambil menyeruput kopi yang ada dihadapan nya
"Ya gak segampang itu juga kali nyatain cinta mah"
"Dan itu juga kan mereka udah putus, lagian lo udah deket kan sama Friska. Terus lo permasalahin apa lagi?" Saut Dongi
"Jadi lo gak mau lagi temenan sama Randi? Cuma gara gara satu cewe? Ayolah Bin jangan kek anak kecil gitu" ucap Jay. terkadang pria ini memiliki sifat yang dewasa,dan terkadang berubah cem anak paud
"Tauk, gue mau cabut"
Hanbin meraih ponselnya yang diatas meja lalu dimasukkan kedalam sakunya. Ia mulai berdiri dan beranjak dari sana."Eh lo mau kemana!? Kita belom selesai ngomong! Hanbin!!" Teriak Dongi yang berusaha mencegah Hanbin
"Udah..." Yoyo Menarik tangan Dongi dan menepuk pundak pria itu.
Tak lama dari Hanbin pergi, Randi pun datang dengan setelan kemeja yang dipadukan dengan celana jeans
"tuh Randi" ucap Chan ketika melihat Randi menghampiri mereka.
"Sorry gue telat, abis anterin Liza pulang. Ada apa tiba tiba nyuruh gue kesini?" Randi duduk dan merasa haus, ia langsung menyeruput kopi milik Jay
"Telat lo!" Bentak Yoyo.
Randi mengerutkan dahinya tanda bingung
"Ada apasih?""Lo merasa gak sih, kita tu jarang lengkap semenjak lo sama Friska" ucap Dongi
"Lah gue kan udah putus, kenapa mesti di bahas lagi? Dan apa hubungan nya coba" ujar Randi merasa tak bersalah
"Gini, si Hanbin. Lo tau kan dia suka sama Friska juga? Nah lo udah ngambil Friska dari dia" saut Chan
"Ya gimana kalo udah cinta? Tapi kan sekarang gue udah putus, jadi apa lagi yang mau dimasalahin?"
"Hanbin masih gak mau" Bobby yang sedari tadi main game online yang ada di ponselnya pun megeluarkan suara, walaupun sedikit :'
"Gak mau apa, kumpul bareng lagi? Karena ada gue? Itu sih terserah dia" ucap Randi seolah tak perduli
"Lo jangan gitu dong, gue sebagai anggota tertua disini, mau kelarin masalah ini. Gue gk mau persahabatan kita hancur gara gara satu cewek!"
"Udahlah, gue capek! Pemikiran kalian tu kek masih berbanding terbalik sama umur" Jay pun berdiri dari tempat duduknya karena merasa kesal
"Dan satu lagi, lo jangan dateng ke kita kalo lo ada masalah sama pacar lo"
Jay pun mengambil kunci mobilnya yang ada diatas meja lalu berjalan keluar cafe tersebut."Ngambekkan, kek anak perawan" gumam Randi
Walaupun Randi bergumam, Chan bisa mendengar itu.
"Emang bang Jay udah gak perawan ya bang?" bisik Chan pada Yoyo"Gak ada perawan perawanan kalo laki itu masih perjaka" jelas Yoyo
Bobby pun menaruh ponsel yang ia mainkan ke atas meja
"Jadi gimana?" tiba tiba Bobby ngomong disaat semua lagi mikir"Apaansih, lo dari tadi gak ada sama sekali bantu nyelesain. Sibuk main game" celoteh Dongi
"Ya maap"
▪▪▪
Papan pengumuman Penerimaan mahasiwa/i baru pun sudah dikeluarkan.
Akhirnya Friska sudah bisa bernafas lega karena ia dan sahabatnya bisa diterima dengan nilai yang benar benar bagus.'Gak sia sia emang sistem kebut semalam'- Friska
Itulah Prinsip Friska, ia 'akan' mulai belajar sehari sebelum ujian dimulai.
Selama tiga hari mereka sudah disibukan dengan berkas berkas yang harus dikumpulkan.
"Ayoo cepetan Fris gue gak mau hari pertama gue telat" teriak Zalika
"Iya sabar.... Ahw" Friska meringis kesakitan ketika merasa ada yang tidak enak pada kakinya
"Udah tau lo ga bisa pake sepatu buka buka'an gini, masih aja di pakek. udah lepas! Nanti kita beli sendal jepit"
Friska pun melepas sepatunya dan berlari tanpa menggunakan alas kaki.
Matkul pertama dimulai.
"Randi? Ah shit! Dunia ini kok sempit banget sampe sampe bisa ada dalam kelas yang sama lagi" gumam Friska
▪▪▪
Hayolohh, yang awalnya udah move on ketemu lagi dalam satu ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Is My Husband [Completed]
Fiksi RemajaBanyak yang berpendapat mantan itu harus dibuang ke tong sampah. Benci sama mantan itu gak baik, siapa yang tau kalau dia jadi jodoh lo. Sebuah keberuntungan atau kesialan? Mungkin keberuntungan untuk Randi Juno Septian. Dan kesialan untuk seorang D...