Zifa memandang nanar testpack yang digenggamnya. Benar dugaannya selama ini, dia hamil. Sebulan belakangan ini dia merasakan mual-mual, nafsu makannya juga bertambah.
Zifa duduk lemas di sofa, bagaimana ini bisa terjadi? Setelah Alex, kekasihnya menghilang sejak delapan bulan yang lalu, dia tidak pernah berhubungan dengan siapa pun kecuali-
Zifa menahan napas. Dia ingat, empat bulan yang lalu dia datang ke apartemen sahabat Alex, Rivan, dan terjadi sesuatu di sana.
Zifa mengusap wajahnya kasar, besok dia harus meminta pertanggungjawaban pada Rivan. Harus! Dia tidak mau anaknya tidak mempunyai Ayah, kelak dia takut anaknya dihina anak haram oleh orang-orang.
***
"Rivan ...," panggil seorang wanita dengan tubuh semampai dan sedikit berisi dengan penampilan nerd-nya.
Pria itu menoleh saat ada yang memanggilnya. "Eh, Zifa? Ada apa?" tanya Rivan pada wanita bernama Zifa itu.
"Aku mau bicara sebentar denganmu."
"Silahkan, mau bicara apa?" Rivan memasukkan tangannya ke saku celananya dan menatap wanita di hadapannya yang dikenal sebagai mantan kekasih sahabatnya, atau mungkin, wanita di hadapannya ini masih menganggap belum putus dengan sahabatnya.
"A-aku hamil," ucap Zifa.
Rivan mengangkat sebelah alisnya heran. "Terus? Apa hubungannya denganku?"
"Aku hamil anakmu! Darah dagingmu!" ucap Zifa dengan nada sedikit tinggi.
Ucapan Zifa membuat Rivan tertawa sumbang lalu berkata, "Anakku? Haha, lelucon apa yang sedang kau mainkan, Zifa? Bagaimana mungkin aku menghamilimu sedangkan aku tidak pernah menyentuhmu sedikit pun?"
"Kau tidak ingat? Malam itu kau mabuk, tadinya aku datang ke apartemenmu untuk menanyakan keberadaan Alex yang tiba-tiba menghilang. Namun, kau menyeretku secara paksa dan meneriaki nama Shina! Kau menganggapku Shina!" jelas Zifa tegas.
Rivan menggeleng tak percaya dan menatap Zifa remeh. "Tidak mungkin! Oh, aku tahu! Kau hamil anak Alex, dan Alex tidak mau bertanggung jawab karena dia sudah menikah dan kau memanfaatkan aku untuk bertanggung jawab? Oh, atau kau tidak berani untuk meminta pertanggungjawaban pada Alex karena itu bukan anaknya, tapi anak dari pria lain, begitu?"
Hati Zifa mencelos saat mendengar ucapan Rivan. Benarkah Alex sudah menikah? Pria yang dia cintai sudah menikah? Dan juga hatinya teramat sakit saat dihina seperti itu, dia tidak serendah itu! Zifa hanya menyerahkan tubuhnya pada orang yang dicinta dan dipercayai, dia tidak pernah mengumbar tubuhnya pada siapa pun selain Alex.
Zifa menggeleng keras. "Tidak! Aku berkata jujur. Ini anakmu! Bahkan aku tidak tahu Alex sudah menikah! Sudah beberapa bulan ini aku mencarinya!"
"Tidak mungkin! Sudahlah, buang-buang waktu saja, aku tidak akan bertanggung jawab! Gugurkan saja kandunganmu. Alex juga pasti tidak akan bertanggung jawab karena dia sudah menikah dengan orang yang dia cintainya. Kau tahu? Kau hanya dijadikan pelampiasannya saja, tidak lebih."
"A-apa?" Hati Zifa berdenyut sakit. Tidak, tidak mungkin Alex seperti itu.
"Itu kenyataan, Alex tidak pernah mencintaimu, kau hanya jalang untuknya, pemuasnya dan sebagai pelampiasannya."
Pria itu melenggang pergi dari taman yang terlihat sepi, Zifa lunglai dan terduduk lemas di bangku taman, dia sudah tidak bisa menahan air matanya lagi.
"Benarkah Alex sudah menikah? Tapi, kenapa aku tidak tahu? Bahkan tidak ada berita apa pun tentang Alex, dia juga hanya menjadikanku pelampiasannya? Alex tidak mencintaiku? Tidak mungkin. Lalu, apa maksudnya perlakuan manisnya? Kata-kata cinta yang sering dia berikan padaku? Apa itu hanya pura-pura?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Triplets✔
RomanceAl Chaxiel✔ 🔗🔗🔒🔗🔗 Zifa Scicilias. Wanita yang memperjuangkan anak-anaknya agar tetap bahagia walaupun lahir tanpa seorang Ayah. Semuanya akan dia berikan demi buah hatinya tersayang, bahkan, dia rela menyerahkan nyawa demi anak-anaknya. Triple...