🔗🔗🔓🔗🔗
Rivan tampak cemberut sambil menyetir sedari tadi, Zifa heran, kenapa lagi ini suaminya. Mereka sedang perjalanan ke resepsi pernikahan Rina dan Beno, anak-anaknya juga ikut.
"Kau ini kenapa lagi sih, Van? Jangan mempermasalahkan hal sepele lagi ya, Van," ucap Zifa rada kesal.
"...."
"Iya, Ayah kenapa sih? Wajah Ayah tidak enak sekali dilihat," ucap Lia ikut menyahuti.
"Ayah jelek ah kalau cemberut, seperti anak kecil saja," ejek Lio.
"Biarin," ucap Rivan pendek.
"Kau ini kenapa sebenarnya sih? Kalau kau begini terus, lebih baik aku tinggal bersama mama saja, lama-lama kau menjengkelkan jika bersikap kekanak-kanakan begini," ucap Zifa membuat Rivan was-was.
"Jangan tinggal bersama mama, kalau kau tinggal bersama mama, aku bagaimana dong?" Akhirnya suaminya ini membuka mulutnya untuk berbicara, memang harus di ancam dulu, baru mau bicara.
"Terus kau ini kenapa? Bicara dong kalau ada masalah."
"Kenapa kau dandan secantik ini sih?!" ucap Rivan dengan nada merajuk.
"Hah? Apa maksudmu?"
"Kenapa kau dandan secantik ini? Nanti orang lain melihat kecantikanmu, apalagi nanti ada Beno. Aku tidak rela ... kecantikanmu dilihat orang banyak apalagi oleh Beno yang mencintaimu, aku kan sudah bilang tidak usah dandan saja, dan gaunmu itu terlalu sexy," cerocos Rivan membuat Zifa terbengong.
Suaminya ini kenapa ya? Apa Rivan salah minum obat? Atau kepalanya terbentur saat di kamar mandi? Dia tidak berdandan sebagus artis, dia hanya mengoles tipis bedak di wajahnya dan hanya memakai lipstik warna peach di bibirnya, apa salahnya coba? Zifa dandan natural, dia juga mengurai rambut pendeknya, dan dia memakai dress putih selutut yang lumayan tertutup!
"Van, bajuku tidak sexy, di mana letak sexy-nya coba? Bajuku menutupi lengan dan bahuku, panjangnya juga selutut, apa salahnya? Kalau aku memakai dress pas di badan tanpa lengan, bagian punggungnya terbuka dan panjangnya setengah paha, baru itu namanya sexy, Rivan ganteng," geram Zifa.
"Tapi ... kau memakai baju ya–"
"Ya terus aku harus pakai baju apa? Masa aku harus pakai daster atau gamis ke pernikahan Rina. Yang benar saja! Sudah ah, kau ini aneh-aneh saja, pokoknya kalau kau masih merajuk gara-gara penampilanku, aku akan benar-benar pindah ke rumah mama," ancam Zifa kesal.
"Iya-iya deh ... aku tidak akan mempermasalahkannya, tapi nanti di sana jangan salaman dengan Beno apalagi senyum padanya, kau harus menghindari Beno, kalau perlu, kau tidak usah memberi selamat pada pria itu, titik!" ucap Rivan posesif.
"Iya-iya," jawab Zifa malas.
Siapa juga yang akan tersenyum dan memberi selamat pada Beno, dia juga malas kali ah. Tapi kalau di pikir-pikir, Rivan menjadi lebih posesif setelah mengetahui bahwa Beno mencintainya. Ini sih salah Beno, kenapa juga pria itu memberi tahu pada Rivan bahwa dia mencintainya, itu sangat menjengkelkan baginya.
🔗🔗🔓🔗🔗
"Selamat ya, Rin, akhirnya kau bisa menikah dengan orang yang kau cintai sekaligus kau benci," bisik Zifa pada Rina saat dia memeluk Rina.
Rina tersenyum. "Terima kasih sudah datang, sudah isi lagi?" tanya Rina sambil melihat pada perut Zifa.
"Belum Rin. Ah iya, kata mama Ica, dia minta maaf tidak bisa datang, beliau sedang di Jepang menjenguk anaknya yang kuliah di sana, sekalian honeymoon katanya," ucap Zifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Triplets✔
RomanceAl Chaxiel✔ 🔗🔗🔒🔗🔗 Zifa Scicilias. Wanita yang memperjuangkan anak-anaknya agar tetap bahagia walaupun lahir tanpa seorang Ayah. Semuanya akan dia berikan demi buah hatinya tersayang, bahkan, dia rela menyerahkan nyawa demi anak-anaknya. Triple...