34. Hari-H

48.7K 3.1K 60
                                    

Rasanya Rivan kagum sekaligus tak rela melihat wanita yang kini sudah menjadi istrinya, kagum dengan kecantikan Zifa yang bertambah berkali-kali lipat dan tidak rela karena kecantikan Zifa dilihat oleh banyak orang, apalagi leher indah Zifa yang terpangpang jelas.

Sudah banyak tamu yang berdatangan dan kebanyakan tamu itu dari rekan bisnis Rivan, sedangkan Zifa tampak khawatir karena tidak melihat anak-anaknya di mana pun, terlalu banyak orang sehingga Zifa susah mencari anak-anaknya.

"Van, anak-anak di mana ya? Aku khawatir sekali, di sini banyak orang," ucap Zifa khawatir.

Rivan menatap Zifa lalu mencium kening Zifa.

"Tenang saja, Sayang, mereka aman, aku sudah menyuruh bodyguard untuk mengawasi mereka," ucap Rivan membuat Zifa sedikit tenang.

Zifa dan Rivan menyalami tamu, kadang sesekali Rivan mengobrol dengan rekan bisnisnya.

Zifa melotot saat melihat Alex menggandeng seorang wanita berjalan menuju ke sini, Zifa menormalkan ekpresinya dan berusaha tenang.

Alex dan wanita itu menyalimi dirinya dan Rivan.

'Bahkan kau terlihat biasa saja setelah semua yang kau lakukan dulu padaku?' batin Zifa pedih.

Jika saja ini bukan di acara pernikahannya, mungkin saja dia sudah menghajar pria brengsek itu, Zifa berusaha menahannya, hatinya bergejolak pedih saat melihat kebahagiaan terpancar di wajah Alex dan wanita itu.

"Selamat, Van, akhirnya kau menikah dengan ... Zifa."

"Thanks sudah datang, kau tidak membawa anakmu?"

"Aku membawanya, tapi di luar bersama para bodyguard, dia tidak mau ikut masuk."

"Oh begitu, kudengar Shina hamil lagi, selamat ya, semoga yang kali ini berhasil dan tidak keguguran lagi."

"Yaaah, semoga saja."

What? Zifa tertegun, jadi istrinya Alex itu Shina? Wanita di hadapannya ini Shina? Apakah Shinanya Alex adalah orang yang sama di bayangan Rivan saat Rivan memperkosanya dulu? Berbagai perkiraan penuh di dalam otaknya.

Perasaan di hatinya bergejolak tak menentu, dia berusaha menahan air matanya, dia tidak mau menangis di hari pernikahannya. Ya, Zifa harus kuat.

"Hei, kenapa melamun? Perkenalkan, aku Shina, istrinya Alex," ucap wanita di hadapannya mengulurkan tangannya membuat Zifa tersadar dari lamunannya.

Zifa tersenyum dan membalas uluran tangan itu.

"Aku Zifa, istrinya Rivan." Entah kenapa Zifa sengaja menekan kata istrinya, sesaat kemudian dia kaget saat tiba-tiba Shina memeluknya.

"Selamat ya atas pernikahan kalian, dan maafkan suamiku atas kesalahannya dulu padamu, aku tahu semuanya, maafkan kami ya," bisik Shina.

Zifa mengepalkan tangannya.

"Aku tidak akan pernah memaafkan Alex," desis Zifa tajam membuat Shina tersentak kaget dan melepaskan pelukannya dari Zifa.

"A-apa?"

Zifa mengubah ekpresinya menjadi datar dan dingin.

"Sepertinya kita harus menyusul Alexa, Lex, ayo," ajak Shina lalu menarik tangan Alex turun dari pelaminan.

Rivan merasakan hawa di sekitarnya menjadi tidak enak, dia menoleh pada Zifa dan terkesiap melihat ekspresi dan aura wanita itu menjadi dingin dan mencekam. Apa ini pengaruh dari kehadiran Alex, ya?

Rivan meraih pinggang Zifa dan memeluk istrinya erat, Zifa meletakkan dagunya di bahu Rivan dan menikmati pelukan sang suami.

Rivan melepas pelukannya dari Zifa dan membawa Zifa duduk di kursi.

My Baby Triplets✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang