Zifa memukul dan menendang samsak dengan sekuat tenaganya, dia menghindar ketika samsak ke arahnya. Setelah keluar dari rumah sakit sebulan yang lalu, Zifa lebih banyak menghabiskan waktunya dan meluapkan segala emosinya di ruangan ini, ruang khusus gym di rumah Rivan.
Leo juga sudah keluar rumah sakit seminggu yang lalu, Leo sudah menjalani aktivitasnya seperti biasa. Zifa sudah bertekad kuat, dia akan menghancurkan hidup Alex, dia akan membuat Alex menderita sampai kata maaf keluar dari mulut pria berengsek itu.
Rivan menatap nanar istri tercintanya, Zifa memang menjalani perannya sebagai ibu dan istri yang baik. Tapi ... kata pembantunya selama ini, setiap Rivan dan anak-anak berangkat dari rumah, Zifa selalu menghabiskan waktunya di ruang gym.
Rivan ingin membuktikan apa yang di katakan para pembantunya, makannya setelah mengantar anak-anak, dia kembali ke rumah dan benar saja, dia melihat Zifa meninju-ninju samsak. Zifa terlihat emosi dan frustasi.
"Zifa ...."
Zifa menoleh dan kaget mendapati Rivan yang ada di sini, bukannya suaminya ini pergi ke kantor, ya? Zifa melepas sarung tinjunya lalu menghampiri Rivan.
"Kau tidak ke kantor? Kenapa ada di rumah?" tanya Zifa.
Zifa kaget saat tiba-tiba Rivan memeluknya. "Rivan lepas, aku bau keringat."
Rivan tak bergeming. "Kenapa kau memendamnya sendirian? Kau bisa cerita padaku, ada masalah apa sampai kau begini?"
Zifa menggelengkan kepalanya lalu mengalungkan tangannya di leher Rivan. Zifa meraup bibir Rivan, dengan senang hati Rivan membalas ciuman Zifa. Rivan melepaskan tautan bibir mereka lalu menatap Zifa.
"Apa sudah boleh? Ini sudah sebulan, aku tidak bisa menahannya lagi."
Zifa tersenyum dan mengangguk, sesaat kemudian tubuhnya terasa melayang, Rivan menggendong Zifa bridal style lalu membawa Zifa ke kamar mereka.
🔗🔗🔓🔗🔗
"Rivan, bangun ... kau harus menjemput anak-anak." Zifa mengguncang-guncang tubuh Rivan yang tertidur tengkurap.
"Hm ...."
"Rivan ih!"
"Ini baru jam 9, Sayang ... anak-anak pulang jam 10."
Rivan membuka matanya lalu melihat Zifa yang cemberut.. Rivan tersenyum lalu duduk dan menindih tubuh Zifa.
"RIVAN ... KAU INI!"
"Apa yang kau pikirkan?"
Zifa menatap lekat mata Rivan. "Apa kau masih mencintai Shina?"
"Hm? Aku sudah tidak mencintai dia lagi, aku hanya mencintaimu," ucap Rivan bersungguh-sungguh.
Zifa tersenyum lalu mengusap pipi Rivan, Rivan mencium tangannya.
"Kau tahu? Shina masih mencintaimu sampai saat ini."
Deg ....
Rivan mematung.
'Tidak mungkin dia mencintaiku, dia hanya mencintai Alex. Makanya Shina lebih memilih menerima lamaran Alex daripada menerima lamaranku!' batin Rivan.
"Aku tidak peduli, aku hanya mencintaimu, Zifa."
"Sebenarnya ... Leo bukan anak kita, dia anak Alex dan Shina yang hilang, dia Axel. Anak kita hanya Lia dan Lio, anak kita hanya twins bukan triplets," jelas Zifa membuat Rivan kaget bukan main.
"A-apa? Jadi benar dugaanku selama ini?"
"Ya, dan Shina dijual oleh orang tua angkatnya pada Alex, sebab itulah dia terpaksa menerima lamaran Alex, dia masih mencintaimu sampai saat ini, dia tidak pernah mencintai Alex," ucap Zifa, hati Zifa berdenyut sakit saat mengatakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Triplets✔
RomanceAl Chaxiel✔ 🔗🔗🔒🔗🔗 Zifa Scicilias. Wanita yang memperjuangkan anak-anaknya agar tetap bahagia walaupun lahir tanpa seorang Ayah. Semuanya akan dia berikan demi buah hatinya tersayang, bahkan, dia rela menyerahkan nyawa demi anak-anaknya. Triple...