32. Dipingit 2

47.5K 3.1K 108
                                    

#Hari ke-2 dipingit ....

Tadi pagi Rivan tidak begitu kesusahan karena ternyata triple L sudah mandiri. Karena sekarang pembantu datangnya pukul 8 pagi, jadi dia sendiri yang memasak untuk anak-anaknya.

Saat Rivan akan membangunkan anak-anaknya, ternyata triple L sudah bangun dan sedang siap-siap, dia bangga pada Zifa yang bisa mengajari triple L untuk mandiri, padahal triple L masih berumur hampir 7 tahun.

Tin tin tin tin.

Rivan terus mengklakson mobilnya agar dibukakan pintu gerbang rumah mamanya, tapi tak kunjung dibuka juga.

"Ayah, kok tidak dibuka gerbangnya?" tanya Leo yang diangguki oleh Lio dan Leo.

Rivan berdecak lalu menelepon mamanya, tidak di angkat juga.

"Sabar ya, Sayang, mungkin oma tidak dengar dari dalam," bujuk Rivan.

Setelah menjemput Lia, Lio dan Leo pulang sekolah, mereka merengek ingin bertemu bundanya dan itu adalah kesempatan bagus untuk dirinya bertemu dengan Zifa. Rivan sampai membatalkan meeting-nya di kantor demi bertemu dengan Zifa.

Rivan mencoba menelepon mamanya lagi dan diangkat. "Hal–"

"Mama kan sudah bilang, kamu itu tidak boleh bertemu dengan Zifa."

"Bukan itu, Ma. Ini triplets mau bertemu dengan Zifa."

"Oh ... ya sudah, nanti Mama akan ke depan."

"Kok? Suruh saja pada pak satpam untuk membuka gerbangnya, Ma."

"Eh, enak saja! Mama sudah di depan gerbang nih, suruh triple L  keluar saja."

"Tap–"

Tut tut tut.

Rivan berdecak sebal. "Tega sekali sih!"

"Lia, Lio, Leo, ayo keluar."

Rivan keluar dari mobil diikuti triple L, pintu gerbang terbuka. Tapi hanya sedikit, hanya bisa dimasuki oleh anak kecil, Ica terlihat melongokan kepalanya.

"OMA ..." seru triple L lalu masuk dan memeluk Ica, Rivan mengikuti dari belakang.

Saat Rivan akan membuka lebih lebar lagi gerbangnya, tangannya malah di pukul dengan gagang sapu oleh mama tercintanya.

"Mau apa kamu? Mama kan sudah bilang, kalian tidak boleh bertemu sampai hari-H, sudah, sana sana sana."

"TAPI MA, MA, MAMA, PLEASE AKU MAU BERTEMU ZIFA, SEKALI SAJA! MAMA! ARRRGGHH!!" Rivan berteriak seperti orang gila lalu menendang gerbangnya dengan kesal.

Rivan memasuki mobilnya lalu melajukan mobilnya menuju kantornya, lebih baik dia menyibukkan dirinya dengan pekerjaan agar tidak terlalu frustasi karena tidak bisa bertemu dengan Zifa.

#Sedangkan di kediaman Al Chaxiel ....

"BUNDA ...."

Zifa menoleh dan tersenyum melihat triple L berlarian ke arahnya.

Zifa mencuci tangannya yang penuh sabun lalu mengelap tangannya, triple L memeluk bundanya erat. Zifa menciumi satu persatu anak-anaknya dengan gemas. "Bagaimana? Seru tidak kemarin seharian dengan ayah?" tanyanya.

"Uuuh tidak seru, Bunda, masa kita ditinggal terus. Kata ayah, ayah itu harus meeting, jadi kita ditinggalkan di ruangan ayah terus ditemani oleh kak Nina," cerocos Lia.

My Baby Triplets✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang