Setelah acara peluk-pelukan dan nangis-nangisan yang dihentikan oleh Ica yang mengantarkan baju untuknya, Zifa malu dan melarikan diri ke kamar mandi dan merendam dirinya di bathtub.
Setelah selesai, Zifa memakai dress yang tadi diberikan oleh Ica padanya, Zifa ikut turun saat anak-anaknya mengajaknya turun untuk sarapan.
Zifa tersenyum dan sesaat melupakan masalahnya saat melihat triple L tersenyum bahagia dan ceria saat sarapan bersama keluarga Al Chaxiel.
Dan di sinilah dia sekarang, di ruang tamu menunggu penjelasan dari Ica. Di sini hanya ada mereka bertiga, dirinya, Rivan dan Ica.
Ketakutan di hatinya muncul lagi, Zifa takut kehilangan anak-anaknya. Dia amat teramat takut. Zifa menatap Ica tanpa berkata apa pun untuk meminta penjelasan atas semua ini, lidahnya terasa kelu dan suaranya terasa tersangkut di tenggorokan.
"Jadi Ma, bisa Mama jelaskan ini semua pada kita?" tanya Rivan.
"Maafkan Mama Zifa, tapi Mama melakukan ini hanya untuk menjagamu dan cucu-cucu Mama. Kalau saja dulu kamu meminta pertanggungjawaban pada kami, bukan hanya meminta pertanggungjawaban pada Rivan saja, Mama pasti akan memaksa Rivan untuk bertanggung jawab," jelas Ica.
Zifa mendongak dan menatap Ica lekat. "Aku masih punya harga diri, Ma, aku tidak mau anakku dihina lagi. Dulu saja Rivan menghina anakku karena tidak ada bukti bahwa aku mengandung karenanya. Rivan saja menghinaku sedemikian rupa, apa lagi jika aku berhadapan dengan keluarganya?"
Rivan tersentak saat mendengar ucapan Zifa. "Fa, maafkan aku, dulu aku memang bersalah."
"...."
"Dengar, Fa, awalnya Mama akan menampakkan diri sebagai Al Chaxiel yang akan membeli apartemen dan mobilmu, karena Mama kira kamu tahu siapa saja Al Chaxiel itu. Tapi Mama kaget saat kamu menanyakan nama Mama siapa. Mama itu orangnya penasaran sekali. Mama penasaran, kenapa kamu tidak mengenali Mama sebagai istri dari seorang Al Chaxiel, jadi Mama penasaran denganmu, Mama mencari tahu tentangmu dengan bantuan sahabat Mama."
"Betapa kagetnya Mama saat tahu apa yang terjadi padamu sampai-sampai kamu menjual apartemen dan mobilmu. Mama tidak menyangka apa yang terjadi padamu. Saat itu Mama sangat marah, sedih, kecewa, pada anak Mama, hati Mama terluka melihat anak laki-laki Mama yang Mama besarkan tumbuh menjadi pria yang brengsek, pria yang tidak bertanggung jawab."
Ica mengusap air matanya yang keluar, Ica bercerita seakan-akan mengungkapkan perasaannya pada Rivan."Ma, maafkan Rivan, tapi please ... jangan menangis, Rivan tidak suka melihat Mama menangis seperti ini, Rivan memang salah, Rivan sudah menyakiti seorang wanita, dan itu sama saja menyakiti Mama, Rivan sadar ..." lirih Rivan.
Ica menghela nafas dan mengusap air matanya lalu menatap Zifa. "Mama juga menyembunyikan informasi tentang kehidupan Zifa dari siapa pun termasuk dari Rivan, anak Mama sendiri. Mama hanya ingin memberi pelajaran pada Rivan, Mama juga menyuruh Vara berbohong pada Rivan bahwa kamu sudah menggugurkan kandunganmu dulu." Zifa menutup matanya berusaha tidak menangis, dia tidak mau terlihat lemah lagi.
"Mama kira setelah Rivan tahu kamu menggugurkan kandunganmu, dia tidak akan mencarimu lagi. Tapi ... Rivan terus mencarimu sampai menyewa seseorang untuk mencarimu, Zifa."
Zifa menatap Ica, benarkah Rivan mencarinya sampai menyewa seseorang? Tapi untuk apa Rivan mencarinya?
"Kamu tahu, Fa? Setelah Rivan tahu kamu menggugurkan kandunganmu, kondisinya kacau, dia selalu menyibukkan diri dengan pekerjaan dan kuliahnya sehingga lupa makan kalau saja Mama tidak ingatkan dan akhirnya Mama menyerah karena tidak tega melihat kondisi Rivan, dan Rivan sampai hampir gila dan hilang kendali saat itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Triplets✔
RomanceAl Chaxiel✔ 🔗🔗🔒🔗🔗 Zifa Scicilias. Wanita yang memperjuangkan anak-anaknya agar tetap bahagia walaupun lahir tanpa seorang Ayah. Semuanya akan dia berikan demi buah hatinya tersayang, bahkan, dia rela menyerahkan nyawa demi anak-anaknya. Triple...