Happy Reading...
Jangan lupa vote dan komennya 😊***
Hujan mengguyur sore ini dengan derasnya. Aku duduk di bangku halte sambil beberapa kali menghela nafas lelah karena bus yang sejak tadi kutunggu tak kunjung lewat. Harusnya di jam ini aku sudah bersantai di rumah sambil menonton televisi ditemani setoples camilan.
Aku mengusap lengan bagian atasku, blazer yang kukenakan sempat terkena air hujan saat berlari menuju halte tadi sehingga membuat tubuhku sedikit menggigil kedinginan.
Aku kembali mendesah. Langit mulai gelap, antara mendung dan menjelang malam bercampur jadi satu. Aku menimbang, haruskah aku memesan taksi online? Melihat derasnya air, sepertinya hujan masih lama akan berhenti.
Kuputuskan memesan taksi online saja. Meski sedikit merobek isi dompet setidaknya aku bisa segera pulang dan beristirahat.
"Andara!" Baru saja aku mengeluarkan handphone dari dalam tas, seseorang memanggil namaku.
Aku menoleh ke asal suara. Sebuah jeep wrangler hitam berhenti di depanku dengan kaca jendelanya yang terbuka sebagian, seorang pria yang duduk di kursi kemudi mencondongkan tubuhnya ke arahku.
"Rega?"
"Ternyata beneran kamu." Laki-laki tersenyum manis. "Ayo naik. Aku antar."
Tak perlu ditawari dua kali aku mengangguk cepat. Keadaan memaksaku untuk tidak sok jual mahal, lagipula rumah kami searah sehingga tidak terlalu merepotkan jika Rega harus mengantarku lebih dulu.
"Tunggu disana, aku jemput pake payung."
"Gak usah." Tolakku langsung berlari menembus hujan yang masih turun dengan deras menuju mobil Rega sebelum laki-laki itu sempat keluar untuk menjemputku dengan payung.
Laki-laki itu dengan cepat membuka pintu mobil untukku.
"Hujannya deres banget." Aku cepat-cepat menutup pintu mobil Rega setelah duduk nyaman di sampingnya.
"Dibilangin suruh tungguin malah nekat. Masuk angin tanggung sendiri." Melihat wajahku yang basah terkena air hujan, Rega mengulurkan kotak tissue kepadaku.
"Thanks." Aku mengusap wajahku tissue. "Seharusnya kamu bersyukur, kamu gak jadi ojek payung hari ini." Aku tersenyum lebar.
Rega hanya merespon dengan dengusan.
"By the way, makasih udah dikasih tumpangan. Aku udah nunggu bus lama banget tadi. Untung ada kamu lewat."
Rega tersenyum, menampilkan lesung di pipi kirinya.
"Tiap hari pulang jam segini?" Tanya Rega yang tengah melajukan kendaraannya membelah jalanan yang digenangi air hujan.
Aku mengangguk. "Kadang kalau lembur ya sampai malam."
"Sibuk banget ya bu sekretaris." Goda Rega membuatku terkekeh.
"Kamu sendiri baru pulang kerja?" Tanyaku.
"Hmm." Jawab Rega tanpa mengalihkan fokusnya dari kemudi. "Sebenarnya aku sudah pulang dari tadi. Tapi mampir ngopi dulu sama teman kantor."
"Ohh..." Aku mengangguk paham.
"Kamu lapar gak? Mau mampir makan dulu?" Tawar Rega.
"Gak ah, baju aku udah basah gini. Mending pulang aja." Tolakku.
Selanjutnya hanya diisi obrolan ringan seputar pekerjaan dan keluarga. Saat ini Rega bekerja di Zarco Technologi Limited, perusahaan asal Singapura yang bergerak dibidang elektronik dan alat-alat komputer. Rega menjabat sebagai manager produksi di sana. Bisa mencapai posisi itu di usia semuda ini termasuk prestasi yang membanggakan menurutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY IT'S LOVE
ChickLitBagaimana perasaanmu jika sahabat terdekatmu, yang paling mengerti dirimu, tempat kalian berbagi segala hal, ternyata mengandung janin dari kekasihmu sendiri? Andara merasakan sakit ketika Damar, kekasihnya selama dua tahun ini mengkhianatinya denga...