Sebuah Kisah

64 2 0
                                    

Ini adalah kisah yang ku tulis hanya untuknya. Akan kuceritakan sedikit tentangnya. Tentang dia yang sudah membuatku jatuh berkali-kali.

Dia istimewa, mata yang berbinar ketika melihatku. Wajah putih dengan rahang kokoh. Hidung mancung dan bibir yang sering tersenyun manis. Dia adalah orang yang sangat aktif dan juga ceria. Semuanya nyaman dengan dirinya. Akupun begitu. Kata yang sering iya ucapkan adalah 'aku mencintainya' kepada teman-temannya sambil menunjukku. Dia sering sekali memegang tanganku, menautkan jari kita dan berjalan seakan dunia ini milik kita.
Selalu saja dia merengek dengan penuh pesona. Ketika diam dia sangat menawan. Ketika tersenyum dia sangat manis. Dan ketika tertawa dia sangat lucu. Dia seakan membuatku menjadi orang beruntung karena memilikinya. Aku memang beruntung.

Namun, ini hanya kisah. Kisah masa lalu yang kulakukan dengannya. Tak ada lagi dia. Tak ada lagi mata berbinar yang melihatku. Tak ada lagi senyum manis ketika melihatku. Senyum itu berubah menjadi sebuah kata 'hampa'. Tak ada lagi orang ceria dan selalu menghiburku dengan berbagai candanya. Kini kata yang sering ia keluarkan adalah 'kami berakhir. Dia dan aku sudah berakhir' dengan ekspresi wajah datar. Kini tangan ku sudah tak ada tangan dia lagi. Kini kami menjadi orang asing yang seakan tak saling kenal. Tak ada lagi yang mempunyai suara khas. Dia telah pergi, menemukan kisah lain yang lebih membuatnya bahagia dan nyaman.

Aku? Jangan tanyakan lagi. Aku hancur sehancur hancurnya. Kita bukanlah sebuah kisah kecil. Kita adalah kisah besar dimana sudah melibatkan tahun. Aku seakan kehilangan separuh dari hidupku, kehilangan orang penting dalam hidupku. Baik baik saja? Omong kosong. Aku tak baik baik saja. Aku seakan orang bodoh yang mencarimu lagi. Aku seakan orang yang tak tau diri yang menginginkanmu lagi. Aku bodoh, mencintaimu sedalam ini.

Kisah kita sudah berakhir. Kuyakin kau sekarang sangat baik baik saja tanpaku. Kau melanjutkan kisah barumu dengan orang baru juga. Melanjutkan cerita kita dengan orang lain. 'Kita' kurasa sudah terganti menjadi aku dan kau. Kau dan aku sudah berakhir dengan kisah pilu. Dimana aku menginginkanmu dan kau memiliki orang lain. Selamat tinggal kisah lama. Semoga kau bahagia dengan kisah barumu.

KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang