Kini, dengan banyak keterkejutan. Kau kembali lagi. Seakan tak ada apa-apa. Kau menunjukkan perhatian, kasih sayang dan segala yang kau lakukan seperti dulu. Aku seperti orang bodoh yang kembali menerimamu.
Ada apa ini? Aku bertanya-tanya. Soal kau, kenapa kau kembali lagi dan membuatku jatuh lagi. Aku kira, kau akan menjelaskan sesuatu hal yang membuat semuanya runtuh seketika. Namun, kau hanya kembali dan seperti dulu. Bukan untuk menjelaskan apa-apa.
Aku ingin penjelasan yang mampu membuatmu menerimamu. Jangan buat aku menunggu banyak. Aku tak bisa, aku tak bisa seakan akan kau kembalu dengan berjuta pesona dan nantinya akan meninggalkanku lagi. Kau tau kelemahanku adalah dirimu.
Aku seakan orang bodoh yang tetap menerimamu untuk kedua kalinya. Menerima semuanya dengan senang hati, namun kau salah. Aku tak menerimamu sepenuh hati. Aku ingin kau, kau yang dulu.
Maafkan aku, namun aku tak bisa seperti ini terus. Jika tak menjelaskan apa-apa sebaiknya kau pergi. Jangan buat tembok pertahananku runtuh hanya dengan kata 'hay'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata
Teen FictionSebuah catatan kecil yang bersarang dari sebuah hati, Menjadi sebuah kata, berubah menjadi kalimat dan di lengkapi dengan paragraf. Hanya sebuah kata yang menjadi curahan hati.
