Kadang kala, aku lupa jika rasa ini adalah rindu. Rindu akan dirimu yang dulu pernah menjadi yang terindah. Rindu akan senyum menawan yang terpampang jelas di wajahmu. Rindu akan sapaan yang terkesan biasa namun penuh makna.
Aku tau, kau disana juga merasakannya. Biar kusapa kau terlebih dahulu 'hay. Apa kabar? Aku rindu denganmu'. Kau ingat? Dulu kau sering berkata seperti itu padaku.
Sekarang? Kurasa tak lagi, ini bukan cinta bertepuk sebelah tangan, namun rindu yang tak lagi bermakna. Kau adalah hal terindah, walau rindu itu menyakitkan.
Kusapa kau dengan senyuman, namun kau malah berpaling. Kuberikan kau sebuah kata cinta namun kau berlalu.
Semudah itu kah?Aku merindukanmu. Tak tau lagi sampai kapan aku menunggumu ditempat ini, namun harus kau kerahui jika aku merindukanmu.
Izinkan aku beristirahat, karena esoknya aku kembali merindukanmu lebih dalam lagi.
Istirahatlah wahai perindu, karena rindu juga butuh istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata
Teen FictionSebuah catatan kecil yang bersarang dari sebuah hati, Menjadi sebuah kata, berubah menjadi kalimat dan di lengkapi dengan paragraf. Hanya sebuah kata yang menjadi curahan hati.