Kau adalah hal mustahil yang sering kusebut dalam doaku. Kau mungkin takkan kembali lagi, karena hatimu sudah ku hancurkan. Maafkan aku sudah membuatmu membenciku. Maafkan aku sudah mengabaikanmu. Ada hal yang membuatku seperti itu.
Kau mungkin takkan mengerti, karena hatiku terlalu sakit untuk bertahan. Maafkan aku karena pergi meninggalkanmu. Karena cerita ini, sudah berada pada titik. Biarkan aku berhenti sampai titik, Biarkan hatiku istirahat, maafkan sudah membuatmu melanjutkan cerita ini sendiri. Carilah hati yang tepat untuk kau temani, yang tak meninggalkanmu walau sampai titik. Yang tak meninggalkanmu sendirian, yang terus bersama dirimu sampao cerita ini selesai.
Jujur, aku masih mengharapkanmu, masih merindukanmu, masih berfikir bahwa kau masih ada di sampingku. Namun, semakin kesini diriku benar benar sadar, bahwa kau dan aku bukan kita lagi.
Kini, aku sadar bahwa kita berdua sudah jalan masing masing. Terima kasih untuk dirimu, yang sabar untuk semuanya. Makasih untuk kau yang sudah mengisi cerita Singkat di hidupku. Namamu akan kuingat, bahwa kau pernah mencintaiku sangat dalam.
Aku tau, sangat tau jika kita bicara hati itu sangat gampang berubah. Kau akan berubah, aku akan berubah, kita semua akan berubah.
Caramu menatapku bukanlagi seperti dulu, aku yakin kau sangat membenciku. Mengingat bagaimana diriku melukai dan meninggalkanmu begitu saja. Kau pada saat itu sangat memohon agar aku tinggal dan mendengarkanmu, namun dengan sederet keegoisan, aku pergi dan meninggalkanmu. Jujur tak ada orang lain saat itu, hanya kau. Sampai saat inipun hanya kau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata
JugendliteraturSebuah catatan kecil yang bersarang dari sebuah hati, Menjadi sebuah kata, berubah menjadi kalimat dan di lengkapi dengan paragraf. Hanya sebuah kata yang menjadi curahan hati.