Catatan Seorang Lelaki

11 1 0
                                    

Hari ini, kulangkahkan kakiku menuju kerumunan orang yang mendengar lagu dari berbagai alat musik. Aku tersenyum karena menikamati lagu itu bersama banyak orang.

Oh, kau ada disana. Tersenyum manis dengan menganggukkan kepala mu sambil bersenandung bersama sang penyanyi.

Mata kita bertemu, tiba-tiba senyummu luntur. Kau bergerak mundur dan akhirnya pergi dari sana untuk menjauh.

Hingga, aku tersadar. Tanparan keras dari sikapmu membuatku sadar bahwa kau memang sudah tak disisiku lagi.

Kita bertemu muka dan kau seakan membuat apa yang kau katakan menjadi kenyataan. 'Jika aku melihatmu. Aku akan berpaling' begitu katamu ketika kita baru saja berpisah.

Aku bahkan baru ingat, sebab kemarin masih tergambar jelas bahwa kau ada di depanku dengan senyum manismu. Memberiku sebuah pelukan hangat ketika aku membutuhkan seseorang.

Dan sekarang? Fakta yang melemparku jauh dari hidupmu. Fakta bahwa kau tak pernah mencintaiku. Dan kata putus sepihak yang membuatku terluka.
'Sebaiknya kita berhenti sampai disini. Aku lelah. Aku tak pernah bisa membuka hatiku untukmu' begitu katamu waktu itu.

Aku sakit. Kita sama lelahnya. Kita sama sakitnya. Bersama? Memang seharusnya kita tak pernah melakukannya. Karena sebuah paksaan.

Maafkan aku karena membuatmu harus muncul dihidupku,jujur aku mencintaimu. Sangat.

Maafkan aku karena tak bisa berpaling ketika melihatmu. Maafkan aku karena masih memperhatikanmu dari kejauhan.

Terima kasih, karena sudah mau mengenalku. Sudah mau menjadi bagian dari hidupku. Terima kasih karena sudah hadir dihidupku walau sebentar.

Bisakah kuucapkan sekali saja? Untuk yang terakhir kalinya. Aku melepaskanmu. Jujur, sangat susah. Namun, melihatmu seperti ini.. Aku pada akhirnya harus melepaskanmu.

Kurasa kau bisa bahagia tanpaku.. :')

KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang