Chapter 20C

2K 169 12
                                    

Chapter 20B tidak ada versi terjemahan-nya karena statusnya mature content. Silahkan membaca versi Inggrisnya.

Percayalah tanpa membaca pun teman2 tetap dapat mengikuti cerita ini.

---

Ketika dia terbangun, Krist tidak tahu berapa lama mereka sudah tidur dan dia tidak peduli. Dia tidak pernah merasa seperti ini, lemas, gembira, kelelahan, tetapi juga damai, lengkap dan puas. Dia bisa merasakan rambut Singto di pipinya, dan napasnya yang hangat dan lambat di bawahnya. Aroma mereka menyatu antara keringat dan seks. Tubuh mereka masih saling membelit, sementara tangan Krist bergerak naik-turun membelai sisi tubuh Singto dengan lembut. Mengirim ribuan sensasi baru ke punggungnya. Singto memeluk Krist lebih erat dan mencium rambutnya yang acak-acakan, menikmati aroma vanilla milik Krist.

Krist balas memeluk Singto dengan nyaman. Pelukan mereka terasa sangat pas. Tubuh mereka saling melengkapi. Mengirimkan getaran-getaran hangat. Dia lalu mengangkat tangannya untuk melihat cincinnya. Cincin sederhana berkilauan tertimpa cayaha sinar matahari yang mulai terbenam. Berkedip lembut dan membuat hatinya bergetar bahagia. Inilah mereka, dua orang yang berbeda, dengan latar belakang dan minat yang berbeda, menjadi satu dan tidak dapat dipisahkan tanpa menyakiti keduanya. Seperti cincin ini, Krist tahu pasti, Singto dan dirinya tidak dapat dipisahkan.

"Singto, kapan kamu mulai mencintaiku?" Krist menggambar pola di dada Singto.

"Aku tidak pernah bilang kalau aku mencintaimu." Singto menggoda Krist.

Krist menyikut pelan rusuknya dan cemberut. "Jadi kamu tidak mencintaiku, tetapi kamu memintaku untuk menikahimu. Jika kamu tidak mencintaiku, lebih baik aku kembalikan saja cincin ini" Krist pura-pura mau melepas cincin itu.

"Oke, oke, aku sangat mencintaimu, sayang," Singto mencium bibirnya dengan lembut.

"Jadi kapan?" Krist tidak mau membiarkan pertanyaannya tidak terjawab.

"Kurasa sejak pertama kalinya aku melihatmu menari di klub Bright," Singto mencium dahi Krist.

"Kamu bohong!" Krist kembali menyikut Singto.

"Benar kok. Aku tahu pasti aku jatuh cinta padamu sejak saat itu. Aku mungkin menyadarinya terlambat, tapi kalau aku pikirkan lagi, ini adalah cinta pada pandangan pertama." Singto memegangi kepala Krist untuk menarik perhatiannya. Krist bisa melihat bahwa Singto serius.

"Baiklah kalau begitu, jika kamu memperhatikanku dari awal, kapan dan apa kostumku?" dia mengujinya.

"Waktu itu adalah pesta kostum Halloween tahun lalu. Kamu muncul sebagai seorang eksekutif. Menggunakan tuxedo dengan celana yang terlalu ketat yang aku harap akan robek setiap kali kamu memutar pantat seksimu itu. Dan ketika kamu mulai melepas pakaian, aku pikir aku membutuhkan ember untuk menampung ilerku yang sangat menjijikkan dan tali untuk mengikat rahangku. Sejak saat itu, aku terikat di jari-jari kecilmu, sayang," Singto tertawa ketika dia melihat wajah Krist yang sedikit memerah. Sekarang ketika dia tahu bahwa Kit adalah Krist, dia menyadari bahwa Krist sedikit tertutup dan menolak perhatian berlebihan, tapi bisa sedikit nakal ketika mereka hanya berdua saja di tempat tidur.

"Sekarang giliranmu, kapan kamu menyadari bahwa kamu mencintaiku?"

"Sejak pertama kali aku melihatmu juga. Bukan pesta Halloween tahun lalu, tapi sebelum itu. Aku melihat kamu datang dengan gadis yang berbeda setiap malam yang praktis melakukan lap dance yang aku percaya kamu sangat nikmati, mengingat CPR yang tidak perlu yang kalian berdua praktekkan setiap saat." Krist tidak bisa menyembunyikan rasa cemburunya. Singto hanya tertawa mendengarnya.

"Jangan tertawa!" Krist menatap tajam Singto.

"Aku minta maaf, sayang." Namun Singto terus tertawa.

"Kau tahu, aku praktis membuat skenario pembunuhan setiap malam. Setelah beberapa waktu, kurasa aku bisa menulis buku 101 tentang cara membunuh pelacur kekasihmu." Singto tertawa makin keras.

Krist mengangkat tubuhnya untuk melihat wajah tampan Singto. Hatinya terasa seperti akan meledak karena terlalu penuh dengan cinta. "Aku mencintaimu, Singto Ruangroj."

"Aku juga mencintaimu, Krist Sangpotirat. Aku mencintaimu saat itu, aku mencintaimu sekarang dan aku berjanji padamu, aku akan mencintaimu sampai akhir waktu." Kemudian Singto memegang tangan Krist ke hatinya dan mulai menyenandungkan cintanya ke telinga Krist.

I love you with a heart that knows no one but you.
A love I thought I'd never find.
A love that comes just once and never comes again.
A love until the end of time.

(Aku mencintaimu dengan hati yang tidak mengenal siapa pun kecuali dirimu. Cinta yang kupikir tak kan pernah kutemukan. Cinta yang datang hanya sekali dan tidak pernah datang lagi. Cinta sampai akhir zaman.)

I give you all the love I have in me to give. If I could only make you mine.I love you with a love I've never known before.A love until the end of time. 

(Aku memberimu semua cinta yang kumiliki dalam diriku untuk diberikan. Jika saja aku bisa membuatmu jadi milikku. Aku mencintaimu dengan cinta yang belum pernah kuketahui sebelumnya. Cinta sampai akhir waktu.)

I can't believe that you're not unreal.
You're everything I wanted you to be.
I always knew someday that I would find.
A love like ours until the end of time.

(Aku tidak percaya kalau kamu nyata. Kamu adalah segalanya yang kuinginkan. Aku selalu tahu suatu hari nanti aku akan menemukan. Cinta seperti milik kita, sampai akhir waktu.)


I love you with a heart that knows no other love.
A love I can't believe is mine.
Now that I've find you I will never let you go.
From now until the end of time.

(Aku mencintaimu dengan hati yang tidak mengenal cinta yang lain. Cinta yang tidak bisa kupercaya kalau bisa kumilikiSekarang saat aku sudah menemukanmu, aku tidak akan pernah melepaskanmu. Mulai sekarang hingga akhir waktu.)

I can't believe that you're not unreal.
You're everything I wanted you to be.
I always knew someday that I would find.
A love until the end of time.

(Aku tidak percaya kamu nyata. Kamu adalah segalanya yang kuinginkan. Aku selalu tahu suatu hari nanti aku akan menemukan. Cinta sampai akhir waktu.)

-kemudian bersama-sama mereka memulai perjalanan panjang mereka ke akhir waktu-

Yay... happy ending. Tinggal epilog dan cerita ini akan berakhir. Sedih nggak? Hehehe... tenang... walau Love Sight the Story berakhir, kita masih bisa intip keluarga Singto-Krist kok. Nanti aku akan teruskan di buku terpisah. Jadi sampai ketemu lagi di Epilog.

Terimakasih untuk support, vote dan komennya. Love you all <3

[Tamat] Love SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang