» juu-kyuu «

11.8K 3.1K 569
                                    

"jadi..." felix menggantungkan kalimatnya.

sanha yang nggak sabaran karena felix jadi sok-sok-an kayak adegan sinetron itu pun mendebrak meja.

"buset lama amat!" celetuk sanha. "bisa boker dulu gua ini mah." lanjutnya yang langsung mendapat pelototan dari hyunjin.

serem bor ditatap werewolf, matanya merah-merah gitu. sanha jadi ciut, dan langsung garuk-garuk kepala karena canggung.

"sebenernya gue juga bingung sih, hehehe." felix cengengesan.

"yAELAH DASAR PRODUK IMPORT LO!" sorak haechan nggak nyelo. "otak lo ketinggalan di aussie, ya?"

sanha ngangguk setuju. "kayak renjun otaknya ketinggalan di cina."

jaemin langsung tertawa terbahak-bahak sampe nampakkin giginya yang bersinar terang itu.

"bukan dodol, san." katanya. "renjun mah otaknya disimpen di guci maminya."

"sabar jun, sabar. siapatau abis ini mereka yang mati." kata renjun sambil mengelus dadanya.

"gue gak ikut-ikutan, jun!" haechan mengangkat kedua tangannya.

sanha pengen banget nyorakin kelakuan temen-temennya itu seandainya dia nggak sadar kalau gengnya hyunjin + chanwoo lagi natap dia dengan muka flat, kecuali felix. si vampire australia itu bahkan ikut-ikutan ngakak bareng mereka.

tapi cuy serius ini mah, sanha nggak boong. serem dong ditatap sama werewolf, apalagi alpha. rasanya sanha jadi kayak little red riding hood.

"eh eh," panggil sanha.

"apaan?"

"gue punya ide." ujarnya. "gimana kalo kita ajak duo couple itu gabung ke dalam misi?"

"HAH MISI BUNUH DIRI ITU MAH!" seru jisung.

"ntar kita dibabat habis dong sama mereka?" balas hyunjin.

jeno yang denger kata dibabat habis langsung noleh ke renjun dan jinyoung yang ada disampingnya.

"untung kita manusia, ya." ucapnya.

balik lagi ke sanha. cowok itu langsung menggeleng saat mendapat penolakan dari hyunjin serta jisung.

"gini loh gini. misal nih, kan kita ajak mereka gabung. nah dari situ kita jelasin deh kalo kita mau fokusin pengamanan ke salah satu orang, gue aja deh gue, hehe." sanha mulai menjelaskan.

"yeuu kepengen elo itu mah." ceplos chanwoo.

"contoh buset dah contoh." balas sanha. "oke lanjut. nah nanti kita juga bilang kalau ada yang nggak kita awasin, misalnya haechan."

"KOK GUE?! LO PENGEN GUE MATI YA?!" protes haechan.

"CONTOH BAHLUL CONTOH!!!!!" seru sanha yang udah mulai frustasi karena yang lain komen terus. "skip. pasti si hunter ini bakal bunuh haechan, 'kan? karena kita bilang, kita nggak ngawasin dia."

"IYAAAA!" jawab semuanya.

"nah!" sanha mengacungkan jari telunjuk. "justru nanti kita ngawasin si haechan, jangan gue. biar ngejebak si hunter. ngerti?"

"OOOOHHHH IYAAA NGERTI. MAU KAPAN NIH?" tanya chanwoo heboh sendiri.

"besok malem, lebih cepat lebih baik." jawab sanha.

"lo ngasih tau rencana ini ke sinb dan moonbin." sanha menunjuk hyunjin dkk. "biar gue yang ngasih tau lucas dan doyeon."

"siap bos!"

:::











sanha mainin kunci mobil jinyoung sambil ngelamun ngeliatin orang pacaran. nggak, nggak, sanha bukan ngeliatin mereka, tapi ngeliat ke belakang pasangan itu dimana ada lucas yang lagi ngos-ngosan.

daritadi, sanha merhatiin lucas yang kayaknya lagi nungguin doyeon. sayang, si cewek nggak keluar-keluar dari meja kasir.

kalo kata jeno sih, gelagat lucas-doyeon kayak orang lagi ngambek satu sama lain.

"san, balik, yuk." jinyoung nyolek pundak sanha, mengajak pemuda tersebut untuk pulang.

sanha mendongak. "he? ayok ayok." katanya. "nih kunci mobil."

mereka berenam jalan keluar kafe, tapi di tengah jalan, jaemin berhenti tiba-tiba.

"mumpung ada lucas sama doyeon, kenapa nggak kasih tau sekarang aja?" ucapnya.

"iya juga." renjun menganggukkan kepala.

"sana lo yang kasih tau, jaem." suruh sanha.

"lo lah." jaemin menolak, menggelengkan kepalanya sembari menyilangkan tangan.

"gue kan udah ngasih ide."

"hadeh, yaudah, temenin yuk, no!"

jaemin menarik jeno masuk kembali ke dalam kafe. sementara sanha, haechan, renjun, dan jinyoung lanjut berjalan menuju mobil.

"gue belum belajar samsek tau. belum nyentuh buku bahkan." curhat sanha.

"ya belajar lah!" balas jinyoung. "gitu aja kok repot."

sanha manyun. "masalahnya gue bukan muhrim sama buku, jadi gaboleh sentuh-sentuh."

"bodoamat. seterah lo aja deh, mulut mercon." haechan geleng-geleng kepala.

dua menit kemudian, jaemin dan jeno kembali.

"lucas mau-mau aja, tapi doyeon bilang dia nggak janji."

"hmm."

:::







hm hm hm hm

perché : [4] scream king ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang