Page 15

1.3K 273 32
                                    

Caution :

Engga dosa lho yang namanya ninggalin jejak

Klik ⭐️ atau comment, tetap ditunggu

Happy reading ♥️♥️

**

Berdiri di depan vending machine, So Hyun terlihat ragu dengan pilihan yang harus diambilnya. Jari telunjuknya kerap mengetuk ujung dagunya. Pilihan tetap belum diputuskan.

Di saat bersamaan, Hwang Minhyun berjalan menghampiri So Hyun.

"Bagaimana kalau aku yang memilihkan untukmu?"

So Hyun tersentak; terlihat kaget saat bisikan Minhyun menyapa rungunya. Melihat Hwang Minhyun tersenyum dengan sebelah tangan yang tersemat di saku celananya, So Hyun bergegeas membungkukkan badannya—menyapa seniornya.

"Jangan terlalu formal, Sohyun~ssi," ujar Minhyun dengan senyum yang mampu meluluhkan kebanyakan pekerja wanita.

"Silahkan, Sunbae."

Dengan bahasa tubuh yang canggung, So Hyun mempersilahkan Minhyun untuk lebih dulu memilih.

Minhyun tersenyum seraya memasukkan beberapa koin ke dalam mesin. Pilihannya tertuju pada dua jenis minuman yang beberapa detik kemudian bergelundungan jatuh di bagian penahan mesin paling bawah.

"Untukmu."

Minhyun menyerahkan salah satu kaleng pada So Hyun. Masih dengan garis lengkung di bibirnya yang terbentuk indah.

"Kim So Hyun!"

Belum sempat mengucapkan terima kasih, So Hyun memutar tubuhnya.

Ada Jungkook yang dari jarak tidak terlalu jauh sedang berjalan mendekatinya. Sementara Minhyun yang melihat kedatangan Jungkook, tanpa sadar membungkukkan badan. Turut memancing rasa heran So Hyun pada Minhyun yang terlihat segan dengan kedatangan Jungkook.

"Tuan Kim memanggilmu!"

Bukan hanya berkata dingin, Jungkook lantas menarik tangan So Hyun. Sorot tatapnya menyiratkan ketidaksukaan yang kentara. Bahwa ia tidak suka So Hyun didekati salah pria yang dijuluki sebagai playboy di kantor.

Bisa dibilang sudah banyak gosip miring tentang Hwang Minhyun. Rumor yang sering diperdengungkan saat Jungkook sesekali makan bersama dengan para pekerja.

Tak bisa melawan, So Hyun tak kuasa saat tenaga Jungkook terus menarik dirinya. Padahal hanya menggunakan sebelah tangannya, tetap saja So Hyun tidak bisa melawan.

Rasa gelisah yang bercampur kemarahan yang masih melekat di dirinya.

.

.

.

.

.

.

So Hyun tampak cemberut ketika tak melihat siapa pun di dalam ruangan. Tidak ada Tuan Kim Bum.

Sebaliknya, hanya ada dirinya dan Jungkook. Lagi, untuk kesekian kali yang terasa menyebalkan.

Menarik dan menyeret nama Kim Bum, bisa dipastikan itu hanya alasan Jungkook untuk membuatnya menjauhi Hwang Minhyun.

"Yak ... apa kau baru saja mempermainkanku? Di mana tuan Kim?" bentak Sohyun diikuti air mukanya sedikit merajuk.

Stay As You Are [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang