Part 23

1.1K 229 18
                                    

Caution :

Engga dosa lho yang namanya ninggalin jejak

Klik ⭐️ atau comment, tetap ditunggu

Happy reading ♥️♥️

**

It started as butterflies,
But now
It just hurts
~ unknown~


"Hahaha ...."

Suara tawa yang menggelegar, memenuhi sudut ruang tamu Keluarga Jeon setelah sekian lama terasa henyak.

Semuanya anggota keluarga berkumpul. Termasuk Jeon Jungkook dan Jeon Boram, putra-putri Jeon. Ditambah dengan Keluarga Jung yang menjadi tamu spesial untuk acara makan malam ini. Suasana menjelma hangat; sesekali gaduh dengan lelucon-lelucon sederhana.

"Ah, Jungkook~ah ... kudengar saham Care Cosmetic minggu ini mengalami kenaikan."

Ayah Yerin pun menyela; membahas pekerjaan di sela pembicaraan ringan mereka.

"Appa!" rengek Yerin seraya memukul pelan bahu sang ayah.

"Jangan bicarakan pekerjaan di sini. Kepalaku sudah mau pecah membahas angka-angka membosankan itu,"lanjutnya manja. Diikuti gelak tawa dari seluruh keluarga.

"Benarkah? Jadi apa ada hal penting lainnya yang harus kita bahas?" goda sang ayah pada putri semata wayangnya.

Yerin tersenyum malu sembari melirik pada Jungkook yang terlihat tidak bersemangat. Tak jarang kepalanya tertunduk dengan garis senyum yang terkadang dipaksakan. Begitu kentara memaksakan diri 'tuk menikmati malam ini. Walau kenyataaan, tak semudah itu untuk bersandiwara.

"Jungkook~ah ... bagaimana penilaianmu pada Yerin, putriku?"

Lagi, Ayah Yerin yang terdengar mendominasi pembicaraan.

Meski alisnya sempat berjungkit, pada akhirnya Jungkook tetap memilih tersenyum. Ia sudah bisa menebak arah pembicaraan ini.

Perjodohan bukan?

Pertanyaan ini tak lebih hanya basa basi; sebagai kata-kata pembuka untuk memperdalam topik.

"Yerin gadis yang baik, Paman Jung," jawab Jungkook singkat.

"Hanya itu? Yak!" rengek Yerin; tak cukup puas dengan pujian Jungkook.

Tak segan ia mengerucutkan bibirnya.

"Benar! Apa cuma itu kesan yang bisa berikan tentang Yerin?" timpal Ayah Yerin.

Pertanyaan yang memojokkan Jungkook. Mendorongnya untuk bungkam sesaat. Saat pikirannya tak benar hadir untuk acara ini. Melainkan melayang mengenak sosok lain—So Hyun.

Mulutnya terlalu kelu untuk dipaksa memuji Yerin. Hatinya telah tertambat begitu dalam pada So Hyun.

"Kalau begitu bagaimana dengan Kim So Hyun?"

Yerin tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang menyita semua perhatian semua orang. Rasa kesal melihat Jungkook terus tertegun, membuat pikiran Yerin berjalan pendek. Pun pertanyaannya membuat yang lain bertanya-tanya.

Tak terkecuali Jungkook. Ia menatap Yerin dengan kedua pupilnya yang membola. Tatapan yang jelas menggambarkan seorang gadis yang sedang cemburu.

Stay As You Are [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang