Caution :
Engga dosa lho yang namanya ninggalin jejak
Klik ⭐️ atau comment, tetap ditunggu
Happy reading ♥️♥️
**
Tepat setengah jam sebelum acara dimulai, Jungkook menjemput So Hyun. Walau berkali-kali bersikeras mengatakan dirinya akan diantar Seungwoo, kekasihnya, Kim Bum tergolong licik untuk dihadapi. Meski enggan, So Hyun tidak diberi pilihan lain dan terpaksa l menerima kebaikan Jungkook yang dituntut untuk menjemputnya.
Bukan karena angin malam yang menghardiknya, tangan Jungkook terus gemetar—tidak tenang. Mengusap beberapa kali kedua telapak tangannya.
Pun bukan karena mengkhawatirkan jalannya acara malam ini. Semua kegusarannya Tak lebih mencerminkan ketakutannya menghadapi situasi di depannya kini. Tak terpikirkan bagaimana cara untuk menghadapi So Hyun sepanjang perjalanan di mobil.
Kalau harus menggambarkan, sudah sangat jelas So Hyun akan menutup menutup mulut tanpa ada satu bahasan yang layak diperbincangkan. Menyisakan dirinya dalam kekalutan dan kesendirian yang menyesakkan.
Rasa cemasnya semakin membuncah kala sosok anggun itu keluar dari pintu rumahnya. Terpelongo, Jungkook menunjukkan sisi konyol yang tak terbendung.
Wajar saja, penampilan gadis Kim terlalu mencolok. Bukan dalam artian negatif. Melainkan ia terlalu istimewa—sangat cantik. Memaksa manik Jungkook tak bisa berhenti mengekori pergerakan sang gadis. Bahkan hingga sosok itu semakin mendekat padanya.
"Kau cantik."
Pujian yang mengalir begitu alami dari mulutnya. Meski kalimat itu terolah di luar kesadarannya.
Tidak seperti harapannya, So Hyun yang mendengar jelas ucapan Jungkook, terlihat tersipu. Padahal yang memujinya tidak lebih dari pria yang sangat dibencinya.
"Mian ... aku lancang."
Jungkook segera memukul mulutnya yang dinilai terlalu lancang; berbicara dengan sendirinya.
Mematung, So Hyun mengatupkan bibirnya sekedar untuk mengucapkan terima kasih. Baginya, bungkam merupakan pilihan yang aman.
Tanpa menunggu lama, Jungkook lantas membuka pintu mobilnya. Mempersilahkan So Hyun untuk turut masuk ke dalam mobil.
Sebelumnya Jungkook memegang dadanya; memeriksa denyut jantungnya yang masih berdebar. Terlebih bayangan So Hyun yanh tampil cantik masih melekat jelas di benaknya. Gambaran yang terkenang baik.
Terdengar konyol, namun, Jungkook sendiri meragu apakah jantungnya sanggup bertahan di sepanjang perjalanan.
Dan tepat seperti dugaan Jungkook, So Hyun memilih diam sepanjang perjalanan. Tidak membiarkan sepatah kata lolos dan memecah kebekuan di antara keduanya.
"Sohyun~ssi—"
"Jangan mengajakku bicara!" hardik So Hyun tegas tanpa memandang wajah Jungkook.
Begitu jelas menujukkan ketidaksukaannya pada Jungkook.
Harapan untuk bercengkrama hangat pupus dalam sekejap. Kebencian terlanjur terbangun di antara mereka.
"Kita sudah sampai."
Mobil berhenti. Tak memakan waktu lama, Jungkook bergegas membantu membukakan pintu untuk So Hyun; layaknya menyambut kedatangan tamu penting.
Keduanya berhadapan dengan canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay As You Are [END]
Fanfiction#rank 21 ~ #Kimsohyun (05/08/2018) Cerita sederhana layaknya kisah cinta pada umumnya. Diawali dengan pertemuan yang tidak terlalu baik, membuat keduanya tidak menemukan kesamaan. Meski keduanya saling membutuhkan. Bukan hanya ketidakcocokkan. Pada...