Woojin terbangun di sebuah tempat yang sangat luas dan di kelilingi oleh padang ilalang. Woojin pun bangkit dari pembaringannya lalu berjalan menelusuri area di mana dia berada sekarang.
'Di mana aku?' Tanyanya pada diri sendiri.
Setelah berjalan berjam-jam menelusuri area padang ilalang, dari kejauhan Woojin seperti melihat sesuatu di sana. Dengan rasa penasaran Woojin pun berjalan mendekati objek yang di tangkap oleh mata sipitnya itu.
Dan setelah dekat dengan objek itu, seketika Woojin berhenti melangkah. Matanya terus menatap lurus kearah objek itu.
Woojin melihat di depannya ada seorang wanita berbaju putih panjang, rambutnya tergerai menutupi punggung mulusnya. Dan di kepala wanita itu terdapat sebuah mahkota bunga berwarna putih, terlihat sangat cantik sekali menurut Woojin.Sepertinya Woojin mengenali wanita yang ada di hadapannya itu, dan dia mencoba berjalan mendekati wanita itu dengan langkah pelan. Setelah dekat hanya beberapa langkah, sedikit ada keraguan Woojin pun memanggil wanita itu.
"Apa kau.. adalah bunda?"
Dan seketika wanita itupun perlahan membalikkan badannya dengan pelan. Setelah wanita itu sudah menghadap kearah Woojin, seketika kedua mata Woojin membulat dan mulutnya terbuka lebar.
"B-bunda?"
Wanita itu tersenyum sangat cantik kearah Woojin, dan membalas ucapan Woojin.
"Woojin."
"Ah? Bunda... !" Tanpa aba-aba Woojin pun langsung berlari kearah wanita itu yang ternyata adalah bundanya Woojin.
Woojin pun memeluk bundanya dengan erat. Dia menangis karena sangat merindukan bundanya ini, sambil terisak, Woojin pun membuka suaranya.
"Hikss..bunda..hikss.. aku sangat merindukan bunda..hiks.."
Bundanya Woojin pun tersenyum tulus di pelukkan Woojin. Lalu dia menjawab,
"Anak kesayangan bunda. Bunda juga sangat merindukanmu nak.."
"Bunda kenapa pergi meninggalkanku sendiri? Hikss..kenapa saat cita-citaku tercapai bunda malah pergi? Hikss... " Tanya Woojin panjang pada sang bunda.
"Maafkan bunda sayang? Tapi ini memang sudah takdir, bunda harus pergi meninggalkanmu." Jawab sang bunda.
Woojin masih memeluk bundanya dengan erat, lalu dia bersuara lagi,
"Bunda, apakah bisa aku ikut bersama bunda? Aku ingin selalu bersama bunda.." Sang bunda tersenyum dengan cantiknya.
Dan seketika bundanya pun melepaskan pelukkannya dari anaknya itu. Dia menatap kearah sang anak dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak bisa sayang, Woojin tidak bisa ikut bersama bunda. Di sana Woojin masih di butuhkan banyak orang. Banyak yang Woojin harus bantu di sana.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menghilang dan Pergi [Park Woojin x Choi Yuju] [[Complete]]
FanfictionSeorang idola besar mempunyai rasa cinta kepada seorang perawat rumah sakit biasa . "I Love You kak Yuju !" (Park Woojin) "Apa?" (Choi Yuju) *-*-*-*-*-*-*-*-* Fiksi pertama aku .. aku pasangin Yuju GFRIEND sama Woojin AB6IX di fiksi aku, semoga su...