Halaman 47☘️

45 10 14
                                    

Seorang gadis cantik berambut panjang sedang duduk sendirian di sebuah ruangan yang diketahui adalah ruangan khusus di mana grupnya akan beristirahat. Ya, gadis itu salah satu member dari grup perempuan Sweetness, Yoojung.

Yoojung diam bagaikan patung Mannequin namun pikirannya terbang kemana-mana memikirkan seseorang yang sangat dikaguminya.

'Aku belum menyatakan perasaan cintaku padamu tapi, kau malah tidur. Tidurmu sangat nyenyak sekali sih! Bangunlah, aku ingin menyatakan perasaanku padamu. Woojin....'

'Aku tidak menyangka kau akan keluar dari The One dan tidak memperpanjang kontrak bersama agensimu.. aku sangat terkejut sekali. Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau ingin keluar, Jin? Apakah aku tidak penting buatmu?'

Tes..

Air mata Yoojung berhasil menuruni matanya dan mengalir turun ke wajahnya. Yoojung menangis memikirkan semua itu. Dia hanya ingin Woojin selalu ada bersamanya, walaupun sebagai seorang sahabat dekat, Yoojung merasa nyaman jika berada di dekat pemuda gingsul itu.

Yoojung tidak menyadari kalau dari tadi ada seorang gadis lagi yang sedang memperhatikannya. Akhirnya gadis itu berjalan pelan mendekati Yoojung dan duduk disebelahnya. Seketika Yoojung menoleh kearah gadis itu dan dia berusaha membersihkan sisa air matanya.

"Kau kenapa menangis Jung?" Tanya gadis itu pada Yoojung.

Yoojung menjawab pertanyaan gadis tadi dengan suara agak serak karena dia habis menangis,

"Aku.. merindukan dia, Sohyun. Aku ingin dia ada di dekatku."

"Aku juga tidak menyangka kalau dia akan keluar dari grupnya untuk memfokuskan kesembuhannya." Ucapnya, ternyata dia adalah Sohyun. Sohyun sangat perhatian pada Yoojung.

"Tapi kenapa dia keluar dari grup tidak memberi tahuku dulu? Apa aku sudah tidak penting baginya?" Yoojung bersuara, dan dia ingin menangis lagi.

Sohyun dengan pelan memeluk sahabat dekatnya untuk menyalurkan ketenangan untuknya, lalu mulai bersuara,

"Tidak Jung, dia tidak ingin membuatmu khawatir dan mencemaskannya. Dia hanya ingin kau fokus pada grup kita,"

"Tapi tidak seperti ini juga? Aku.. aku.. sangat mencintainya? Aku belum sempat menyatakan perasaanku tapi dia... Hueeeee!" Yoojung menangis di pelukan Sohyun, dia tidak bisa berkata-kata lagi.

Dadanya terasa sangat nyeri sekali, Yoojung hanya ingin Woojin dan ingin selalu bersama Woojin selamanya.
Sohyun dengan setia memberikan ketenangan untuk sahabat dekatnya itu. Walau bagaimanapun juga, Yoojung adalah sahabatnya sewaktu kecil.

Sohyun juga diam-diam memikirkan Jihoon. Sedang apa dia? Apakah dia dalam kondisi yang baik? Terakhir Sohyun berkomunikasi dengan Jihoon 5 hari yang lalu. Jihoon mengatakan kalau kondisinya sangat berat sekali, terlebih Woojin sudah di rawat di rumah sakit beberapa bulan ini dan akhirnya dia dinyatakan koma. Hari-harinya sungguh berat. Dan untungnya Sohyun berhasil membuat Jihoon kembali tenang, walau di dalam hatinya tidaklah tenang.

"Sohyun, Yoojung, ayo bersiap sebentar lagi waktunya grup kita akan perform." Ujar sebuah suara yang berhasil membuyarkan pikiran Sohyun.

Sohyun menoleh dan ternyata itu leader grupnya, Gayoung. Sohyun bersuara,

"Baik kak Gayoung, aku dan Yoojung akan segera bersiap-siap."

Setelah mendengar ucapan Sohyun, Gayoung pun kembali pergi dari sana untuk mempersiapkan perform grupnya.

"Jung ayo kita sebentar lagi akan perform," ajak Sohyun pada Yoojung, yang masih memeluk Sohyun karena masih merasa sangat sedih.

"Ah iya baiklah, aku akan bersiap juga." Jawab Yoojung sambil membersihkan wajahnya dari bekas air matanya.

Menghilang dan Pergi [Park Woojin x Choi Yuju] [[Complete]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang