Halaman 27🌺

60 8 2
                                    

Sori kalo part nya ga suka. Tapi menurut saya inilah part terbaik yang pernah saya buat.

Enjoy reading it...

.
.
"Paman Lee, paman Hwang?"

"Woojin.." sahut kedua pria di sana dengan tatapan berbinar-binar.

"Aku di mana ini? Kenapa paman begitu sekali melihatku?" Tanya Woojin kebingungan.

"Jin kau mengenali kami berdua kan?" Tanya dokter Hwang, "Coba, siapakah paman di sebelah saya ini dan, saya ini siapa?" Lanjut dokter Hwang mengetes ingatan Woojin.

Woojin yang mendengar ucapan pria berjas putih itu kembali bingung, sebenarnya kenapa pria itu menanyakan hal aneh padanya?

"Jelas aku mengenali kalian berdua lah, paman yang di sebelah paman Hwang adalah pamanku, paman Lee."

Kedua pria itu menghela napas lega karena Woojin bisa mengingat mereka berdua, dan ternyata obat penangkal itu bekerja sangat baik mengatasi hilang ingatan Woojin.

"Pertanyaanku tadi belum di jawab oleh paman, aku kenapa bisa berada di sini? Apa sesuatu terjadi padaku?" Woojin bertanya pada dua pria dewasa di depannya.

Tuan Lee dan dokter Hwang saling memandang, dan mereka berdua pun mengangguk setuju.

"Kau pingsan saat merayakan ulang tahunmu." Ujar dokter Hwang pada Woojin.

"Apa? Ulang tahunku? Tapi kenapa aku tidak ingat sama sekali kalau tadi aku merayakan ulang tahunku?" Tanya Woojin kebingungan, setahunya dia sama sekali belum merayakan ulang tahunnya.

"Yasudah kalau begitu, apa tuan muda bisa saya bawa pulang, dokter?" Tanya tuan Lee mengalihkan kebingungan Woojin.

"Ya sekarang Woojin sudah bisa pulang. Jin selamat ulang tahun ya, kado ku menyusul." Ujar dokter Hwang.

Woojin yang masih bingung pun hanya mengangguk, "Baiklah paman Hwang, terima kasih ucapannya."

Akhirnya Woojin dan tuan Lee pun keluar dari ruangan dokter Hwang. Di luar sana Yuju melihat kalau Woojin dan tuan Lee sudah keluar dari ruangan dokter, Yuju melihat kearah Woojin yang kini telah sadar dari pingsannya, gadis itu langsung berlari memeluknya.

Grep!

Woojin yang kebingungan kenapa Yuju tiba-tiba memeluknya erat seperti ini dia menoleh kearah tuan Lee untuk meminta jawaban. Seolah tahu dengan tatapan Woojin yang meminta jawaban, tuan Lee pun bersuara,

"Nona Yuju sangat mengkhawatirkan anda tuan muda,"

Akhirnya Woojin membalas pelukkan Yuju dengan erat juga. Woojin tahu kalau gadis itu menangis tanpa bersuara, Woojin pun menenangkan gadis itu,

"Kakak sudahlah, aku sudah baik kok sekarang?"

"Kau kenapa membuatku selalu mencemaskanmu terus sih, Jin hiks.. " jawab Yuju sambil terisak menangis di pelukkan Woojin.

"Hehehe tidak apa-apa kak, aku sudah merasa baik, kakak tenang saja." Woojin mengacak-acak rambut gadis yang dicintainya.

"Sudah yuk kak, kita pulang aku mau merayakan ulang tahunku di rumah," lanjut Woojin.

Seketika Yuju tersentak mendengar ucapan Woojin barusan. Apa? Mau merayakan ulang tahun lagi? Bukankah tadi dia sudah merayakannya dan juga sudah meniup lilin di kuenya? Kenapa Woojin tidak ingat?
Baru saja Yuju akan mengatakan hal yang janggal pada Woojin, tuan Lee dengan cepat menyambarnya,

"Yasudah ayo kita pulang."

Akhirnya mereka bertiga pulang kerumah keluarga Park. Yuju masih memikirkan ucapan Woojin barusan. Kenapa Woojin tidak ingat sama sekali?
Di perjalanan menuju kerumah keluarga Park, Woojin menghabiskan waktunya untuk terus menghibur Yuju, karena sejak tadi gadis itu terlalu banyak diam, seperti memikirkan sesuatu. Sementara tuan Lee sibuk menyetir mobil dengan tenang dan membiarkan Woojin menghibur gadisnya itu. Tuan Lee tahu tadi Yuju ingin sekali mengatakan hal yang janggal pada Woojin, dan untung saja dia berhasil menyambarnya.
Suatu hari nanti dia akan menceritakan kejadian sebenarnya pada gadis itu, tentang sesuatu yang selama ini di sembunyikan Woojin.

Menghilang dan Pergi [Park Woojin x Choi Yuju] [[Complete]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang