Misterius (2)

106K 15.4K 2.1K
                                    

Hallo maaf lama ya updatenya huhu

Aku tuh sempet kesel karena cerita ini disamain sama ftv ojek in love

Padahal cerita itu tentang kayak perdohan gitu katanya

Cuma sama latar aja pake ojek online

Konflik aja belum terkuak :(
Plis, jangan asal judge gitu

Makasih yang udah dukung sampai akhirnya mood aku kembali utuh!

Makasih antusias part kemarin juga

Ku tunggu komentarnya!

Happy reading!

🚴🚴🚴

"Pesen menu yang kalian suka. Hari ini gue yang traktir!" senyum Fion merekah lebar, sementara Bondan dan Adel saling bertukar pandang heran.

Sejak tadi pagi, Adel dan Bondan dibuat heran oleh tingkah Fion. Jika biasanya pria itu selalu kalem, hari ini Fion lebih banyak menebar senyuman dengan wajah berseri-seri. Fion juga lebih banyak bicara dan melontarkan lelucon recehan yang jauh dari kata lucu.

Lebih herannya lagi, tiba-tiba siang ini Fion ingin menraktir Adel dan Bondan untuk makan disebuah restaurant ayam bakar kesukaan dua sahabatnya itu. Padahal biasanya berbagi es teh dengan Bondan saja Fion enggan karena merasa rugi. Fion memang sepelit itu sejak menikah. Katanya, ia hanya berusaha menabung uang selagi masih muda agar anaknya nanti dapat hidup makmur tanpa perlu bekerja keras.

"Lo, enggak kerasukan sesuatu,kan?" Bondan mengibaskan telapak tangannya tepat di depan mata Fion. "Tumben banget traktir-traktir begini."

Fion tertawa, menunjukan sederet gigi putihnya. "Biasa, habis dapet jatah."

"Najis!" Bondan memukul pundak Fion yang masih bergetar karena tawa.

Adel menaikkan kedua alis."Jatah?"

"Jatah makan maksudnya," jawab Fion cepat sebelum Bondan menusukkan garpu ke lengannya. "Udah, cepet kalian pesen makanan. Nanti setelah itu, baru gue kasih tahu."

Tanpa banyak bicara lagi, Bondan dan Adel sibuk memilih menu makanan.

"Lo enggak pesen minum, Del?" tanya Bondan, menyadari Adel hanya menyebut menu makanan.

Adel menggeleng, "Menu yang gue beli biasanya udah bonus minum."

Sebagai orang yang sangat mencintai bonus dan hal-hal gratis lainnya, Bondan langsung tertarik dengan ucapan Adel. "Bonus minum apa?"

"Es Teh atau Kopi."

"Yah, gue lagi bosen minuman gituan," Bondan beralih menatap Fion. "Yon, bener ditraktir, kan?"

"Iya, apa faedahnya gue main-main?" Jawab Fion disambut senyuman lebar Bondan.

"Oke, kalau gitu gue pesen minum Es Soda Gembira. Bosen minuman rakyat jelata," Bondan menyikut pelan Adel. "Mau juga?"

"Enggak, lo aja."

Setelah menyerahkan daftar pesanan pada waitress yang bertugas, Bondan langsung merapatkan kursi duduknya mendekat pada Fion. "Jadi, apa alasan lo tiba-tiba jadi baik?"

"Maksud lo biasanya gue jahat?" Fion melotot tidak terima.

Bondan mengedikkan bahu. "Penting banget debatin itu sekarang?"

"Enggak, sih," Fion mengusap tengkuk lehernya. "Sebenernya hari ini gue Andi Lau banget."

Adel yang sejak tadi menyimak, menyeletuk pelan, "Andi Lau?"

Sesuai Titik, Ya?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang