Akhirnya hari yang menjadi perbincangan para gadis di tempat Adel bekerja datang juga. Acara dimulai pukul enam sore, tetapi Dimas telah lebih dahulu menjemput Adel dua jam sebelum acara tersebut berlangsung. Dimas membawa Adel ke sebuah salon kecantikan yang gadis itu yakini gajinya sebulan tidak cukup membayar perawatan kecantikan di sini.Adel ingin menolak, tetapi ia takut Dimas akan tersinggung karena pria itu telah melakukan reserfasi sebelumnya. Terlebih, Adel curiga maksud Dimas membawanya ke sini adalah karena pria itu malu menggandeng seorang wanita buluk ke pesta tersebut. Adel sadar diri betapa dirinya jauh dari kata cantik dan terawat seperti gadis-gadis lain yang lebih setara berdampingan dengan Dimas.
Dimas sempat berbincang sebentar pada pemilik salon sebelum akhirnya pamit pada Adel dan akan kembali lagi untuk menjemput gadis itu nantinya. Sejauh ini belum ada percakapan intens di antara keduanya. Lebih banyak basa-basi masalah pekerjaan dan hal itu cukup membuat Adel jengah. Gadis itu sudah menduga hari ini akan menjadi hari yang sangat panjang.
Adel benar-benar merasa diperlakukan seperti seorang ratu. Ia hanya perlu duduk manis membiarkan para pekerja melakukan tugasnya. Satu pekerja sibuk merapikan dan menguteks kuku tangannya, sedang yang lain merapikan rambut dan memoleskan make up di wajahnya.
"Tinggal polesan akhir," decak Jessica puas mengamati hasil make upnya.
Mendengar itu Adel yang semula memejamkan mata perlahan mengerjap. Tatapannya jatuh pada seorang gadis cantik dan anggun yang nampak pada cermin besar dihadapannya. Selama beberapa saat Adel hanya terdiam, terkejut menyadari pantulan dirinya sendiri di cermin. Adel kini paham mengapa salon ini sangat terkenal dan banyak memperoleh penghargaan. Selain tempat dan pelayanannya, hasil kerjanya pun pantas diacungi jempol.
Jessica berhasil mengubah penampilannya seratus delapan puluh derajat. Hasil make up wanita itu tidak terlalu norak hingga membuat semua orang tidak mengenali wajah asli Adel. Wanita itu berhasil memoles make up untuk menonjolkan kecantikan Adel tanpa perlu terlihat berlebihan.
Jessica beberapa kali memuji bulu mata lentik Adel dan meyakini kecantikan Adel terletak pada mata gadis itu. Jessica sengaja menonjolkan itu, ia memoleskan eyeshadow cokelat keemasan , kontras dengan bibir Adel yang merona merah. Rambut Adel disanggul tinggi menyisakkan beberapa helai rambut menjuntai alami pada jenjang leher gadis itu.
Lamunan Adel terpecah saat salah seorang pegawai memberikan sebuah kotak berwarna hitam dan mengantarnya ke fitting room. Lagi-lagi Adel dibuat terpana melihat isi kotak hitam yang berada di tangannya itu.
Sebuah gaun mermaid hitam panjang dengan clutch bag berukuran sedang berwarna senada dengan eyeshadow di kelopak matanya, dan sepasang higheels berwana senada dengan gaunnya. Hati-hati Adel mulai melepaskan pakaiannya kemudian menggantinya dengan gaun itu. Adel terkejut mendapati gaun itu melekat sangat pas ditubuhnya.
Bagian atas gaun itu terbuka dengan lengan membingkai di kedua lengan menampilkan pundak dan leher jenjang Adel, bagian tubuhnya press body menonjolkan bentuk tubuh Adel yang langsing selayaknya gitar spanyol. Adel mencoba higheels -yang lagi-lagi bisa sangat pas dengan ukuran kakinya- pas dengan model gaunnya yang memiliki belahan cukup tinggi hingga ke paha, menampilkan jelas kaki jenjang Adel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesuai Titik, Ya?
Romance[PROSES PENERBITAN] "Setahu gue ada banyak banget abang ojek online di Indonesia. Kenapa selalu lo yang muncul? Sebenernya lo siapa?" "Jodohnya Mbak Adel, hehe.." *** Bagaimana jika kamu tidak sengaja memesan ojek online dan mendapatkan driver yang...