Hai Adel

85.5K 12.7K 1.1K
                                    

Wagelaseeeehhhh kalian luar biasa! 🤣

Seneng banget komentarnya rame pada hujat Jumardi. BAHHAHAHA
ANTUSIAS KALIAN MEMBUATKU TERHARU

NIH, AKU UPDATE LAGI!MEMBAHAGIAKAN KALIAN AKU MEMANG JAGO WKWKWK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NIH, AKU UPDATE LAGI!
MEMBAHAGIAKAN KALIAN AKU MEMANG JAGO WKWKWK

KUTUNGGU BINTANG DAN KOMENTARNYA SUPAYA CEPET UP LAGI WKWK

JANGAN LUPA FOLLOW IG: @gojack_in_love
Spoiler bertaburan di sana ehe

Selamat membaca ❤️

🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️

"Adel!"

"Adel~"

"Del?"

Adel rasanya ingin menutup rapat telinganya dengan telapak tangan. Rasanya suara Jack terus menggema di sana tiada henti. Bagaimana tidak? Sejak kemarin pria bernama Marchellino Feraz Harianto dengan tidak tahu diri selalu muncul di sekitarnya. Entah saat Adel sedang bekerja, pada jam istirahat, hingga pulang kerja.

Seperti sekarang, hari masih pagi dan pemandangan yang harus Adel lihat adalah motor vespa biru metalic dengan pemiliknya bersandar santai di atas motor. Pemandangan biasa yang sering ia lihat dulu, tapi menjadi aneh sekarang. Jack dengan pakaian formalnya berupa setelan jas hitam, kemeja putih sebagai dalaman dan dasi yang terpasang asal di lehernya itu tampak kontras sekali berdampingan dengan vespa birunya. Jack tersenyum manis melambaikan tangannya pada Adel.

"Lo ngapain di sini?" tanya Adel masih berdiri di depan pintu tanpa berniat menghampiri Jack.

Sebelah alis Jack terangkat. "Jemput kamu."

"Gue enggak minta dijemput," balas Adel.

"Ohiya?" Jack berlagak terkejut. "Saya kira kamu minta dijemput. Lagian saya juga sudah ada di sini dan kita searah. Sekalian aja saya antar kamu?

Adel menggeleng geram. "Gimana bisa lo mikir gue minta lo jemput?!"

Jack mengetuk-ngetuk dagunya dengan telunjuk. "Ehm, insting?"

"Insting lo salah!" Adel menghentakkan kakinya kesal. "Gue bisa berangkat sendiri, mendingan lo--"

"Loh, Nak Jumardi?"

Adel meruntuk dalam hati saat melihat Santi berjalan melewatinya untuk menghampiri pria yang sudah stand by di depan halaman rumahnya. Adel hampir saja lupa jika semalam Santi sudah kembali ke rumah dari kerja lemburnya.

"Halo tante!" Jack dengan akrab mencium punggung tangan Santi.

"Yaampun udah lama banget enggak lihat kamu, Jum!" Santi menepuk-nepuk lengan Jack. "Makin ganteng aja kamu pakai pakaian formal begini. Kerja di mana sekarang?"

Sesuai Titik, Ya?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang