Chat

84.9K 11.9K 2K
                                    

Kalian terbaik!!
Ku beri hadiah lagi dengan update!
Ditunggu bintang dan komentarnya!
Makin rame makin cepat ahay!

Jangan lupa ajakin temen kalian untuk bertemu Jumardi dan Adel, ya!

Go follow ig: @gojack_in_love
Spoiler dan kerecehan bertebaran di sana wkwk

Sebelum baca bantu jawab ya!
Menurut kalian kisah JumAdel gimana?
Apa yang membuat kalian termotivasi jadi bucinnya Jumardi? 🤣

Sebelum baca bantu jawab ya!Menurut kalian kisah JumAdel gimana?Apa yang membuat kalian termotivasi jadi bucinnya Jumardi? 🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Thankyou

Selamat membaca ❤️

🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️

"Tak usah kira kamu hebat, ternyata kamu bukan sahabat. Tak usah kira aku marah, malah mau ku kasih selamat~"

Adel bersenandung kecil dengan kedua tangan sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk. Terlalu mendalami lagu Mikha Tambayong, Adel sampai tidak sadar ponselnya baru saja bergetar dua kali.

Tidak peduli pada notifikasi yang muncul di layar ponsel, Adel justru meraih sisir dan memutar tubuhnya seraya menari-nari di kamarnya.

"Ambilah saja bekas pacarku~"

Usai puas menyanyi Adel mendudukkan pantatnya di atas ranjang. Adel kembali mengusap-usap rambutnya dengan handuk berusaha mengeringkan bulir-bulir air yang masih menetes dari ujung rambutnya.

"Mantan menikah? Siapa takut."

Adel tertawa seperti orang gila. Demi datang ke kondangan mantan pacarnya akhir pekan nanti, Adel rela merogoh sedikit dalam dompetnya untuk membeli dress yang sekiranya tidak mempermalukan penampilannya nanti. Di sana pasti banyak teman-teman kuliahnya. Adel tidak ingin terlihat buruk di depan mereka, terlebih di mata Eric dan Dina. Mantan pacar sekaligus mantan sahabatnya.

Sebenarnya agak sedikit kekanakan saat Adel memohon pada Bondan untuk menemaninya datang ke pesta itu hanya karena Adel malu jika tidak membawa gandengan. Gengsinya terlalu tinggi untuk menunjukan pada Eric bahwa dirinya sudah sangat bahagia sekarang. Untung saja Bondan mau-mau saja diajak karena kebetulan pria itu juga senang makan gratis.

Merasa rambutnya cukup kering, Adel menggantungkan handuknya kembali ke gantungan pakaian yang ada di depan kamar mandi. Lalu gadis kembali ke kamarnya, meraih sisir yang sempat ia jadikan mikrofon tadi.

Selesai menyisir, barulah Adel meraih ponselnya yang berada di atas meja.

Kening Adel berkerut dalam saat melihat satu notifikasi pesan dari nomor tidak dikenal.

081903556xxx
Adel, ini nomor saya.
(20.00)

Maaf saya enggak bisa jemput kamu tiga hari ke depan. Malam ini saya harus ke Singapura dan menetap di sana karena urusan pekerjaan.
(20.01)
---------------

Sesuai Titik, Ya?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang