Kangen (sedikit)

89.2K 11.7K 2K
                                    

Karena beneran ramai part sebelumnya
Aku update lage!!

Ayo ramein lagi kuy!!!!!
Bintan dan komentarmu lebih indah dari pada janji manisnya 🙂
Ups

SELAMAT MEMBACA 😊

Yuk follow ig: @gojack_in_love
Bucinnya Jumardii🤣

🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️

081129547xxx

Adel, ini Dimas.
Saya mau bilang makasih sudah
dibuatkan bekal.
(08.00)

Saya ingin membalas kebaikan kamu.
Kira-kira kapan kita bisa bertemu?
(08.01)
------------------------

Adel menunduk dalam membaca sebuah pesan yang baru saja masuk. Jari-jari Adel beberapa kali mengetik lincah di atas layar, namun ibu jarinya kembali menekan tombol delete tanpa sempat mengirimnya.

"Kalau gini terus, gimana gue bisa bales kebaikan lo ke nyokap?" Adel menghela nafas gusar.

Niat Adel membuatkan bekal untuk Dimas adalah sebagai ucapan terimakasih karena telah bersikap baik pada ibunya. Tetapi, setiap kali Adel membalas kebaikan Dimas, pria itu malah memberinya balasan juga seperti mentraktirnya makan tempo hari. Adel menimbang-nimbang sejenak, memikirkan harus membalas apa agar Dimas tidak tersinggung dengan penolakannya.

Sebelumnya Adel menambahkan nomor Dimas di kontaknya. Lalu setelag yakin dengan ucapannya, barulah Adel menggerakkan jarinya mengetik lincah di atas layar. Membalas pesan Dimas.

Adel
Dimas, gue beneran ikhlas buatin bekal itu.
Selama ini lo udah baik banget ke nyokap gue.
(08.10)

Jangan mikir hutang budi, oke?
(08.10)

Tidak menunggu lama ponselnya kembali bergetar memunculkan satu pesan balasan dari Dimas.

Dimas
Saya juga ikhlas bantuin ibu kamu, Del.
(08.15)

Sebenernya saya cuma lagi butuh temen ngobrol.
Tapi, kalau kamu sibuk saya enggak maksa.
(08.15)
-----------------------

"Temen ngobrol?" Adel kembali menimbang-nimbang balasan.

Berdasarkan cerita yang ia dengar dari Santi, sepertinya Dimas memang sedang dalam kesulitan. Pasti berat mengurus sebuah event perusahaan sendirian. Memikirkan hal itu, Adel tiba-tiba merasa iba pada Dimas. Sepertinya pria itu benar-benar sedang membutuhkan teman bicara. Mungkin ini akan menjadi salah satu cara membalas kebaikan Dimas. Hanya menjadi teman bicara tidaklah buruk, terlebih Adel terbiasa berteman dengan Bondan dan Fion yang juga sering berkeluh kesah padanya. Adel pendengar yang cukup baik, setidaknya Adel ingin sedikit meringankan beban Dimas.

Tanpa Dimas, Santi pasti tidak bisa mencapai mimpinya sebagai seorang designer di butik terkenal. Jika Dimas tidak merekrut Santi, mungkin ibunya sampai saat ini masih menjadi seorang penjahit kecil-kecilan tanpa sempat mewujudkan mimpi besarnya.

Menurutnya, Dimas juga bukan orang yang menyebalkan. Berteman dengan Dimas sama sekali bukan masalah untuk Adel. Malah kalau dipikir-pikir menghadapi Jack saja Adel kuat, apalagi yang kalem seperti Dimas?

"Loh, kenapa dia lagi?"  Adel dengan cepat menggelengkan kepala saat bayangan wajah Jack muncul begitu saja.

Adel mengetuk-ngetuk jarinya di meja memikirkan hari yang tepat untuk bertemu dengan Dimas. Setelah melihat jadwalnya, sepertinya hanya hari ini kemungkinan Adel bisa bertemu dengan Dimas lantaran kebetulan pekerjaannya sudah terselesaikan. Tanpa ragu, Adel mengetik sebuah pesan untuk Dimas.

Sesuai Titik, Ya?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang