"Lisa! bangun sayang. Udah pagi. Kamu harus masuk sekolah” tegur Yeori sambil membuka tirai. Namun anak bungsunya ini masih tetap memejamkan matanya sambil menggeliat. Melihat tingkahnya itu, wanita paruh baya itu menggeleng dengan senyum diwajahnya.
“Ayo Lisa, bangun udah setengah tujuh ini. Kamu harus sekolah.” Ucap Yeori sambil menarik selimutnya. Namun yang dibangunkan tidak ada balasan.
Sedetik kemudian, ia terlonjak dari kasurnya langsung ngibrit menuju kamar mandi.
“Ahh.. Mom, kenapa nggak bangunin daritadi sih ah !” gerutunya didalam kamar mandi, sementara diluar kamar mandi terlihat Yeori sedang melipat selimut Lisa sambil tersenyum melihat tingkah anaknya yang semakin dewasa belum juga berubah.
Setelah berpakaian dengan sangat tergesa-gesa, Lisa duduk dimeja makan dan mengambil sehelai roti dan selai lalu berpamitan dengan Yeori dan Sucrat yang sedang makan santai dimeja makan.
“Lisa, sarapan dulu. Sambil nungguin Kookie juga kan?” ucap Sucrat, kakak Lisa yang sedang santai dengan tablet disampingnya tanpa melihatnya.
“Mwo? Jungkook kesini?” pekik Lisa
“Iya, kan kemarin lo pulang bareng dia.” Balas Sucrat lagi.
Mendengar perkataan kakaknya, Lisa mengingat apa yang terjadi kemarin. Teringat ia menendang Park karena hampir menembak Jungkook. Dan saat itu juga Halim dan Min Soo juga melihatnya. Beruntungnya sirene polisi terdengar, Lisa tidak perlu menghantam Park lagi dengan tangannya.
Polisi membawa semua orang yang ada disana dan berjabat tangan kepada Lisa, Ju Halim, Min Soo dan Jungkook.
Dia teringat banyak wartawan yang berdatangan ke tempat kejadian, Lisa langsung menarik Jungkook dan menyerahkan semua wartawan itu kepada Halim. Dan beruntungnya Ju Halim tau, kalau Lisa paling anti dengan wartawan bahkan masuk kedalam televisi.
Sebenarnya para wartawan dan semua publik sudah tau tentang keberhasilan pasukannya karena seorang wanita. Tapi mereka belum tau siapa wanita itu.
Mengingat itu Lisa jadi geleng-geleng kepala dan duduk sambil memakan rotinya. Tak lama terdengar suara klakson mobil yang sudah ia tebak bahwa itu milik Jungkook, dan sedetik kemudian Lisa berpamitan untuk berangkat.
Lisa keluar dari rumah dan disambut senyum oleh Jungkook, Lisa hanya membalas senyum kecut dan langsung masuk kemobil. Mereka pun berangkat meninggalkan halaman rumah Lisa.
Disekolah saat Lisa berjalan ke kelas, semua murid menatapnya. Lisa biasa saja, toh setiap hari dia sudah mendapatkan tatapan itu. Terlebih dia berangkat bersama Jungkook. Bedanya entah hanya perasaan Lisa atau apa, mereka menatapnya berbeda.
Tiba dikelas, kejadian serupa juga terjadi dikelasnya. Saat Lisa berjalan masuk, teman-temannya menatapnya tanpa berkedip sekalipun, ada juga yang berbisik-bisik.
“Mereka semua kenapa sih natap gue kayak gitu?” ucapnya kepada Yoon Soo saat tiba dibangkunya. Sementara Yoon Soo juga ikut diam menatapnya.
“woy!! Pada kenapa sih mata lu pada? Bentar lagi masuk. Urusin PR Noh!” ucap Lisa membentak teman-temannya karena tak suka dengan tatapan yang mereka tujukan.
Tak lama Jungkook masuk dan duduk disampingnya. Mereka pun kembali dengan aktivitas masing-masing. Melihat ekspresi Lisa yang terlihat kesal, muncul pertanyaan dalam pikiran Jungkook.
“Gue nggak papa, jangan ikut liatin gue kayak gitu. Risih!” ucap Lisa menjawab terlebih dulu sebelum Jungkook bertanya. tanpa menoleh kearah Jungkook, ia melipat tangannya di meja dan memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Good Girl
Fanfiction×× TAMAT ××× Jangan baper ya bacanya Kalo udah baper dilanjut bacanya. Di vote di komen and sharr yaa :) ***** "Apa? Pacar pura-pura lo? Ogah ! Lo kira gue cewek apaan?" "Cuma hari ini doang kek. Gue mau dijodohin, dan gue nggak mau itu terjadi...