02

4.2K 459 8
                                    

"Jijie~"teriak yeoja cantik berambut pendek di koridor sekolah di Seoul.

"Ugh, jijie tunggu aku!"kesalnya sambil mencoba menyamakan langkah kaki namja tampan yang ada di depannya.

"Jangan ganggu ku"ucap sang namja tanpa menoleh dan menghentikan langkahnya.

"Aku tidak pernah mengganggumu ko, aku hanya ingin jalan bersama mu ke kelas"ucap Namsoon sambil berjalan di sebelah Ji-Sung.

Ya, Namsoon dan Ji-Sung adalah teman satu sekolah dan satu kelas. Bahkan mereka bersahabat, meskipun hanya Namsoon yang menganggap begitu, karena Ji-Sung sama sekali tak pernah menganggap Namsoon sebagai sahabatnya.

"Terserah"malas Ji-Sung dan memilih untuk meneruskan langkahnya tanpa perduli dengan ocehan tak penting Namsoon.

Tak lama mereka berdua pun sampai di kelas mereka, yaitu kelas IPA 2, Ji-Sung duduk di tempatnya dengan Namsoon yang juga duduk di sebelahnya.

Sebenarnya Ji-Sung sama sekali tak Sudi untuk duduk bersebelahan dengan gadis yang menurutnya aneh itu, namun wali kelas mereka sudah mengaturnya. Jadi, Ji-Sung tak bisa apa-apa.

"Apa kau tak bisa diam?aku pusing mendengar ocehan mu yang tak berguna!"kesal Ji-Sung.

"Ya! Ocehan ku ini berguna tau!"

"Berguna darimana?!kau itu selalu membahas tentang BTS! Dan sudah kubilang berkali-kali padamu bahwa aku tak perduli dengan apa yang mereka lakukan!"kesalnya.

"Aku kan hanya menceritakannya saja"sambil memanyunkan bibirnya.

"Kalau begitu pergi dan carilah teman lain!"kesal jisung.

"Ugh, nayoung dan sunny belum datang jijie~"rengek Namsoon.

"Namaku KIM JISUNG"ucap Ji-Sung sambil menekan kata namanya.

"Itu kan panggilan sayangku untukmu"

"Dasar aneh!"kesal jisung dan memilih untuk memakai headset di telinganya sambil membaca buku.

"Dasar kutu buku"gumam Namsoon namun masih dapat di dengar oleh Ji-Sung.

Namsoon mneguap, dan dia pun menaruh kepalanya di antara lipatan tangannya, Namsoon memiringkan kepalanya ke arah kanan tepat ke arah Ji-Sung.

Perlahan matanya mulai memberat, dengan perlahan ia pun tertidur dan tak perduli dengan rambutnya yang menutupi wajahnya.

Ji-Sung kini tak lagi membaca buku pelajaran di tangannya, kini matanya memilih untuk melihat ke arah Namsoon. Dan tanpa sadar Ji-Sung menggerakkan tangannya untuk merapikan rambut Namsoon yang menutupi wajahnya sendiri.

"Cantik"gumam Ji-Sung tanpa sadar dan tersenyum sambil melihat wajah Namsoon.

Namun semua itu terganggu ketika kedua teman Namsoon yaitu nayoung dan sunny datang ke kelas dengan meneriakkan nama Namsoon.

"Namsoonie~~~"teriak mereka berdua bersama hingga membuat Ji-Sung reflek menjauh dan langsung pura-pura kembali membaca buku.

"Ya! Kalian itu berisik tau tidak?! Mengganggu orang tidur saja!"kesal Namsoon sambil mengangkat kepalanya dan menatap tajam kedua temannya itu.

"Hehe mianhe soon, kami fikir kau sedang tak tidur"ucap sunny.

"Benar, lagipula kau tidak biasanya tidur di kelas. Apa ada masalah?"tanya nayoung penasaran. Nayoung dan sunny pun mendekat ke arah Namsoon.

"Tidak ada apa-apa"cuek Namsoon dan kembali menelungkupkan kepalanya.

"Jujur saja namsoon-ah"ucap sunny.

"Aish, sudah ku bilang tidak ada apa-apa! Sana kembali ke bangku kalian!"kesal Namsoon.

"Kau jahat sekali"ucap nayoung dengan wajah seperti menahan tangis.

Namsoon hanya memutar bola matanya malas dan ingin kembali untuk tidur, sebelum guru matematika mereka datang.

'Apa si aneh punya masalah?'-batin Ji-Sung.

_

"Anda tak apa-apa?"tanya seokjin panik saat ia tak sengaja menabrak seseorang saat ia tengah menyetir motor sambil melihat alamat.

"Kau fikir jika aku tertabrak motor akan baik-baik saja huh?!"kesal namjoon.

Ya, namja yang seokjin tabrak adalah kim namjoon kakak dari Kim Namsoon. Dengan rasa bersalah pun seokjin membawa namjoon ke klinik terdekat.

"Aku benar-benar minta maaf"ucap seokjin tulus setelah mereka keluar dari klinik terdekat.

"Kau fikir maaf mu akan membuat lukaku sembuh?!"kesal namjoon dalam rangkulan seokjin.

"Aku kan hanya mengatakan minta maaf, kenapa kau harus marah"gumam seokjin sambil memanyunkan bibirnya.

"Aku mendengarnya!"kesal namjoon.

"Apa kau tak bisa diam?nanti kita berdua jatuh. Kau itu berat tau!"kesal seokjin karena dari tadi namjoon tak dapat diam.

"Aku lapar, jika kau ingin ku maafkan maka kau harus mentraktirku makan!"ucap namjoon.

"Baiklah"sambil membawa namjoon ke motornya.

'Aku rasa dompetku akan kosong hari ini😭'-Batin seokjin.

'Akhirnya aku bertemu dengannya lagi, meskipun harus merasakan sakit'-batin namjoon.

Tukang Pos!

Ohalooo,

Cerita namjin di sini hanya dikit dulu ya, tangan udah pegel banget buat ngetik soalnya😖

*Matur Nuhun😇*

#TBC.

Tukang Pos [Namjin] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang