Benci.

1.7K 199 0
                                    

Brak!

Namsoon membanting pintu kamarnya setelah ia sampai kembali ke mansion mewah milik keluarganya. Menghiraukan namjoon yang terus memanggil namanya dan berjalan menyusul dirinya.

Tok

Tok

Tok

"Kim Namsoon! Cepat buka pintu kamarmu!"teriak namjoon sambil mengetuk pintu dengan kencang.

Namun, Namsoon sama sekali tak menjawab teriakan namjoon. Namsoon hanya duduk menyender pada pintu kamarnya sambil memeluk kedua kakinya dan mulai menangis.

"Hiks..."Isak Namsoon.

Namjoon mendengarnya, ia mendengar isakan tangis yang keluar dari bibir sang adik. Namjoon menghela nafasnya, mulai menenangkan dirinya agar tak terlalu emosi.

Karena di sini ia harusnya bisa bersikap dewasa, karena ia cukup sadar bahwa Namsoon dan dirinya memiliki sifat yang sama. Yaitu keras kepala akan suatu hal.

Setelah di rasa dirinya mulai tenang, namjoon pun kembali mengetuk pintu kamar adiknya dengan pelan dan dengan nada yang lembut.

Hari ini masalah dengan adiknya harus selesai, ia tak mau jika harus hidup bermusuhan dengan adiknya sendiri. Ia ingin Namsoon mengerti.

"Namsoon-ah, bukalah. Kita bicarakan baik-baik"ucap namjoon dengan nada lembut.

"Pergi! Hiks...aku benci kau!!!hiks..."teriak Namsoon dari dalam kamar.

Tubuh namjoon seketika lemas, ia kembali menghela nafas untuk membiasakan rasa sakit yang ia rasakan di dadanya. Adiknya sendiri mengatakan bahwa ia membenci dirinya?.

Namjoon meremas kuat jas yang ia pakai, ia ingin sekali menangis sekarang. Menangis sambil mengatakan bahwa ia benar-benar minta maaf pada adiknya, namun ia kembali mengingat akan ucapan appa nya saat ia berumur 10 tahun.

"Namjoon-ah, kau harus berjanji untuk tidak menangis ne?ingat! Kau adalah laki-laki. Pemimpin keluarga, jangan menjadi lemah dengan menangis apapun alasannya. Kau harus kuat ne?"

"Ne appa!"

"Mianhe"ucap namjoon lirih menahan sakit dan segera pergi berlalu dari kamar sang adik.

"Hiks...aku benci!hiks...Namjoon oppa hiks..."tangis Namsoon mengeratkan pelukannya pada kedua kakinya.


°

°

"Jadi, Namsoon di tarik oleh namjoon Hyung?"tanya taehyung setelah mendengar cerita dari yoongi.

Yoongi mengangguk, yang lain pun menghela nafas. Saat ini, Yoongi,jimin,taehyung,Jungkook,dan hoseok tengah berkumpul di cafe hoseok.

"Hah..apakah mereka selalu seperti itu?"tanya Hoseok.

"Ani, dulu saat mereka bertengkar tidak sampai sehebat ini"ucap Jungkook.

"Sepertinya namjoon Hyung benar-benar marah"ucap Jimin.

"Jika mereka terus seperti ini, bagaimana mereka bisa hidup bersama sebagai kakak dan adik?bukankah seharusnya namjoon oppa bersikap dewasa? bagaimanapun ia adalah kakak. Tak seharusnya ia egois seperti ini"ucap yoongi.

"Tapi yoon, kau tau kan jika urusan cinta namjoon memang sedikit sulit untuk terima kekalahan. Ia benar-benar mencintai seokjin, jadi menurutku wajar saja ia egois"ucap hoseok.

"Tapi hoseok, tak seharusnya ia bersikap egois! Bagaimanapun seharusnya ia mengalah. Dan lagipula, Namsoon dan Ji-Sung jadian lebih dulu kan?"balas yoongi.

"Tapi-"

"Sudah, kenapa kalian bertengkar?lebih baik kita fikirkan cara untuk membuat mereka kembali damai"ucap Jungkook.

Mereka kembali menghela nafas, mereka pun akhirnya memilih untuk diam sambil berfikir bagaimana caranya namjoon dan Namsoon kembali damai.







Namsoon mengusap air matanya, ia pun berjalan ke arah kamar mandi dalam kamarnya. Mungkin saja jika dirinya mandi tubuhnya bisa lebih rileks.

Namsoon hanya ingin membuat dirinya tak terlalu lelah, ia hanya ingin membuat hidupnya terbiasa dengan segala sesuatu yang pasti akan membuatnya merasa sakit ke depannya nanti.


Tukang Pos!

Maaf untuk cerita aneh ini!

Saya ga tau apa yang saya tulis!😣

But, terimakasih for perhatian you all🤓

Gomawoooo

#TBC.


Tukang Pos [Namjin] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang