06.

2.6K 305 5
                                    

"Kenapa harus bertemu dengan mantan lagi?"gumam seokjin.

Saat ini seokjin sudah sampai kembali ke kantornya, ia sedang berjalan menuju ke tempat penerimaan dan pengiriman barang.

Lebih tepatnya, ia ke sana untuk bertemu dengan yoongi dan Jungkook.

"Yoongie~ kookie~"teriak seokjin dan langsung masuk ke dalam ruangan itu.

Yoongi dan Jungkook hanya menatap seokjin sekilas dan kembali melanjutkan memeriksa semua barang sebelum mengirim dan menerima.

"Ish, kalian jahat sekali!"kesal seokjin dan segera berjalan masuk lalu duduk di sofa yang ada di dalam ruangan itu.

"Kali ini kenapa lagi?"tanya yoongi sambil mencatat barang.

"Kalian tau?aku bertemu dengan mantan tampanku Xiumin!"teriak seokjin.

"Jinjja?Xiumin oppa yang saat itu pergi meninggalkan eonni karena wanita jalang si Yerin itu?!"tanya Jungkook dan mulai duduk di sebelah seokjin.

"Ya, dan bisakah kau tak perlu memperjelas semuanya kook?"dengan wajah datar.

"Kau seperti tak tau anak itu eonn"ucap yoongi dan terus melanjutkan tugasnya.

"Seokjin eonni harus menceritakan padaku bagaimana bisa bertemu dengan Xiumin oppa lagi!"ucap Jungkook.

Setelahnya, seokjin pun menceritakan semua yang ia alami dari pertemuan pertamanya dengan Xiumin setelah sekitar 2 tahun Xiumin meninggalkannya.

"Benarkah Xiumin mengajakmu menikah?!"tanya yoongi dan ikut bergabung.

"Ne, tadi saat mengirimkan barang terakhir. Itu barang pesanannya, dan ia mengajakku untuk mengobrol,minum,dan tiba-tiba mengatakan bahwa ia masih mencintaiku dan ingin menikah denganku"ucap seokjin.

"Lalu eonni jawab apa?"tanya Jungkook.

"Aku tak menjawab dan pergi setelah mengucapkan terimakasih. Lagipula aku tak sebodoh itu untuk kembali dengannya. Aku tak ingin jatuh lagi"ucap seokjin.

Yoongi dan Jungkook mengangguk, mereka fikir bahwa mungkin seokjin gagal move on dengan Xiumin dan berfikir untuk menerimanya lagi.

"Yasudah cepat eonni ke rumah si namjoon itu, kami ingin kembali bekerja"usir Yoongi.

"Ish, aku sudah melupakannya malah kau ingatkan lagi!"kesal seokjin dan berjalan pergi menuju rumah namjoon.

"Namjoon?siapa?"bingung Jungkook.

"Lebih baik kita kembali bekerja"mulai melanjutkan pekerjaannya.

"Eonni, beritahu aku siapa itu namjoon~"rengek Jungkook.

"Cepat bekerja!"




_




"Dimana Namsoon?seharusnya ia sudah pulang"gumam namjoon dan terus melihat ke arah pintu utama mansionnya.

Namjoon mengambil HP Android nya dari atas meja ruang tamu dan mulai mencari kontak Namsoon untuk ia hubungi.

"Sial, nomor tersambung tapi tak di angkat!"kesal namjoon saat adiknya tak mengangkat teleponnya.

"Anak itu pasti sedang pergi dengan namja yang semalam!"kesal namjoon.

Namjoon mengambil kedua tongkat untuk membantunya berjalan. Namjoon berjalan ke arah pintu utama mansionnya dan membuka pintu mansionnya.

"Eh, aku baru saja akan memencet bel mansion mu"ucap seokjin saat ia akan memencet bel justru pintu sudah terbuka.

"Cepat ikut aku"ucap namjoon dan berjalan mendahului seokjin ke arah mobil mewahnya.

Seokjin yang bingung pun tetap mengikuti namjoon berjalan.

'Dia mengajakku kemana?'-batin seokjin.




_




"Jijie lama sekali!"kesal Namsoon sambil berdiri di depan gerbang sekolahnya.

Saat Namsoon tengah melihat sekeliling tempat sekolahnya, namsoon melihat Ji-Sung yang sedang berbicara dengan seorang adik kelas perempuan.

"Jijie?dia dengan siapa?"bingung Namsoon.

"Kenapa gadis itu memegang tangan jijie ku?!"kesal Namsoon.

Karena kesal, Namsoon pun berjalan mendekati mereka berdua.

"Jijie!"teriak Namsoon kesal.

Ji-Sung dan gadis ber nametag Joy pun menengok ke arah Namsoon.

'Joy? Dasar PHO!'-batin Namsoon.

"Aku menunggumu selama 15 menit di depan gerbang tapi kau justru di sini!"kesal Namsoon sambil menggembungkan pipinya.

"Oppa, dia siapa?"tanya Joy.

"Dia-"

"Aku Kim Namsoon, adik dari Kim Namjoon dan kekasih dari Kim Ji-Sung!"sambil mengangkat dagunya.

"Kekasih Ji-Sung oppa?"sambil memandang remeh Namsoon dari atas sampai bawah.

"Dia pasti fans mu yang kau tolak. Iya kan oppa?"tanya Joy pada Ji-Sung.

"Dia temanku"ucap Ji-Sung dengan wajah tenang dan datar.

Namsoon membolakan matanya, apa kata Ji-Sung tadi?teman?teman?!!! Heol! Lalu siapa yang memintanya menjadi kekasihnya semalam?

Namsoon akan menangis dan ingin berlari, Joy tersenyum puas dan sombong. Namsoon sudah berbalik akan berlari namun tangannya di tahan oleh Ji-Sung.

"Dia temanku, temanku yang akan berjalan di altar ke arahku dan teman yang akan ku gandeng ke hadapan pendeta dan mengucapkan janji bersama"ucap Ji-Sung.

Joy menahan tangis, sementara Namsoon yang akan menangis justru Diam dan mencoba mencerna perkataan jisung tadi sampai ia tersadar saat Ji-Sung menarik tangannya ke luar dari sekolah.

"Hiks...Oppa!!! Kau tak bisa menolak ku!!!"teriak Joy menangis histeris.

Ji-Sung tak perduli, ia terus menarik tangan Namsoon menuju ke arah halte bus dekat sekolah mereka. Namsoon masih diam sambil terus menatap Ji-Sung.

Ji-Sung melepas pegangannya pada Namsoon, Ji-Sung duduk di kursi halte bus. Sementara Namsoon duduk di sebelah Ji-Sung namun tetap diam.

"Hei jijie, apa kau akan menikahiku?"tanya Namsoon dengan mata berbinar.

"Tidak"bals Ji-Sung cepat.

"Tapi kau tadi bilang pada Joy bahwa aku teman yang akan kau gandeng ke hadapan pendeta"

"Aku mengatakannya hanya agar dia tak menggangguku"

Namsoon cemberut, ia menundukkan kepalanya dan terus bergumam kesal dengan jawaban Ji-Sung tadi.

Ji-Sung menatap Namsoon, ia tersenyum. Ji-Sung tau bahwa kekasihnya ini pasti tengah menggembungkan pipinya dan bergumam kesal karenanya.

'Aku akan membuatmu terikat olehku'-batin Ji-Sung.









"Sial, kenapa Namsoon bersamanya di sana?"kesal namjoon sambil menatap ke arah Namsoon dan Ji-Sung dari kursi belakang mobilnya.

"Ji-Sung?apa yang ia lakukan dengan Namsoon?"bingung seokjin saat melihat adiknya dengan Namsoon di halte bus dari kursi depan sebelah supir.



Tukang Pos!

Heyo gaiss,

Maaf kalo namjin masih dikit, belum ada inspirasi tentang mereka.

Lop u😍

#TBC.

Tukang Pos [Namjin] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang