Come Back.

1.7K 184 3
                                    

Tubuh lemah namjoon di bawa ke pinggir danau yang dingin itu, tubuhnya di seret oleh seorang yeoja yang mengambil oksigen sebanyak mungkin, ia mendekat ke arah tubuh lemah namjoon.

Yeoja tadi mengecek denyut nadi di tangan namjoon, setiap detik yang nadinya denyutkan semakin lemah. Nafas yang namjoon keluarkan pun semakin pelan, detak jantungnya pun berdetak begitu lemah.

Yeoja itu pun menekan-nekan perut namjoon untuk mengeluarkan air yang namjoon telan. Yeoja itu terus menerus menekan perut namjoon, namun airnya tak keluar. Yeoja itu akhirnya menekan dada namjoon berkali-kali.

"Kumohon bertahanlah"ucap sang yeoja sambil terus menekan dada namjoon.

Yeoja itu pun kembali mengecek denyut nadi dan detak jantung namjoon yang semakin lemah, hingga yeoja itu pun terduduk lemah sambil memandang sendu tubuh lemah namjoon.

"Hiks...bangun namjoon-ah!"ucap yeoja itu sambil mengguncang tubuh lemah namjoon.

Yeoja tersebut pun menaruh kepalanya ke atas dada namjoon, menumpahkan banyak air mata ke dada namjoon yang sudah benar-benar basah. Hingga yeoja itu pun mengangkat kepalanya dan memandang wajah namjoon, mengelus lembut pipi namjoon yang mulai kurus.

"Aku akan menyelamatkanmu namjoon-ah"ucap yeoja itu.

Sang yeoja pun membuka mulut namjoon dengan kedua tangannya, menghirup udara sebanyak mungkin dan menempelkan bibirnya ke bibir namjoon untuk menyalurkan oksigen sebanyak mungkin.




















Cukup lama yeoja itu memberikan nafas buatan pada namjoon melalui mulutnya, yeoja itu pun melepaskan bibirnya dari bibir namjoon saat ia merasa bahwa namjoon akan sadar. Namjoon bangun dan langsung terduduk dengan terbatuk yang mengeluarkan air.

Namjoon terus batuk dan mulai menghirup udara sebanyak mungkin saat ia sudah benar-benar sadar bahwa ia ada di daratan. Namjoon pun melihat ke arah sampingnya untuk melihat orang yang menyelamatkannya dari rencana untuk bunuh diri. Yeoja di samping namjoon memberikan senyuman manis ke arah namjoon yang terkejut dengan mata yang membola.

"N-nayeon"

Plak!

"Yak! Panggil aku nunna!"teriak yeoja yang di panggil nayeon setelah memukul kepala namjoon.

"Aish....kenapa nunna kasar sekali?"sambil mengelus kepalanya.

Nayeon tersenyum, matanya terus menatap ke arah namjoon yang masih mengelus kepalanya dengan mulut yang menggerutu. Nayeon pun mengelus kepala namjoon dengan lembut, namjoon terkejut, namun ia pun tersenyum saat menatap mata nayeon.

Nayeon menghentikan elusan di kepala namjoon dan langsung menubruk tubuh namjoon untuk ia peluk, memeluk tubuh atletis namjoon dengan erat. Namjoon pun membalas pelukan nayeon yang menangis tersedu-sedu di bahu namjoon dan semakin erat memeluk namjoon.

"Hiks....bogoshipeo Namie-ah"

"Nado bogoshipeo nunna"





"Gomawo ne Xiumin"ucap seokjin tersenyum ke arah Xiumin yang berdiri di depan pintu Apartemennya.

"Terimakasih untuk apa?"dengan alis yang dia angkat sebelah.

"Untuk traktiranmu di cafe tadi, untuk mendengarkan ceritaku,dan juga karena sudah menemaniku pulang"

Xiumin mengangguk, ia pun menatap dalam kedua mata seokjin, seokjin pun menatap kedua mata tajam Xiumin. Kedua pipi seokjin memerah malu, seokjin pun mengalihkan pandangannya agar tak menatap mata Xiumin.

Xiumin tersenyum, tangannya terulur untuk mengusap lembut rambut hitam seokjin, seokjin terkejut dan refleks menengokkan kembali kepalanya ke Xiumin. Namun, tiba-tiba Xiumin mengecup seokjin tepat di bibirnya.

Seokjin terkejut dan masih belum bisa merespon apa yang terjadi hanya mampu diam, Xiumin pun menjauhkan wajahnya dari wajah seokjin. Seokjin mengedipkan matanya berkali-kali, Xiumin tersenyum dan mengelus pipi kanan seokjin dengan semburat memerah yang samar.

"Aku pulang ne, annyeong nunna"ucap Xiumin dan segera pergi dari apartemen seokjin. Sementara seokjin masih berdiam diri membeku.

Seokjin memegang bibirnya dengan tangan kiri, wajahnya memerah padam. Tangan kanannya ia gunakan untuk merasakan betapa cepatnya detakan jantungnya.

"K-kenapa jantungku berdetak kencang pada Xiumin seperti dulu?"gumam seokjin.








TBC.

Tukang Pos [Namjin] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang