KECEWA.

1.7K 203 10
                                    

Namsoon pulang dengan wajah yang basah karena air mata, sungguh ia tak menyangka jika Ji-Sung akan mengatakan hal yang ia takuti. Ji-Sung benar-benar memilih melepaskan dirinya dibanding berjuang.

Flash Back.

"Ayo kita berakhir"

Ji-Sung mengatakan hal itu dengan tangan yang menggenggam tangan Namsoon erat, menatap dalam kedua mata hitam Namsoon.

Sementara Namsoon yang tadinya tersenyum langsung memasang wajah terkejut dengan ucapan jisung barusan. Ia mengajaknya untuk berakhir? secepat itukah?.

Sungguh Namsoon benar-benar kecewa pada Ji-Sung, Ji-Sung bersikap seakan seolah-olah dirinya sama sekali tak perduli pada hubungan mereka.

Namsoon pun melepas genggaman tangan Ji-Sung dan menatap Ji-Sung tak percaya, mata namsoon memanas, tak lama kincir angin yang mereka naiki pun berhenti, Namsoon tanpa mengatakan apapun langsung keluar dari wahana kincir angin dan berlari pergi dari Lotte world meninggalkan Ji-Sung.

"Mianhe Namsoon"gumam Ji-Sung menatap kepergian Namsoon.

Flash Back end.

"Hiks...hiks..."

Saat Namsoon berlari dari sana, Namsoon mengehentikan taksi yang lewat. Menumpahkan seluruh air mata dan rasa sakit yang begitu mendalam.

Namsoon pun berjalan menuju ke mansion mewah nya setelah membayar ongkos taksi, Namsoon benar-benar tak menduga jika Ji-Sung akan mengatakan hal itu. Namsoon sungguh kecewa, Namsoon benar-benar merasa sakit. Kecewa akan sikap Ji-Sung yang seakan tak perduli dan tak berniat untuk memperjuangkan hubungan mereka.

Hubungannya dan Ji-Sung bahkan baru berjalan selama dua bulan. Lalu selama dua bulan itu perasaan seperti apa yang sebenarnya Ji-Sung rasakan padanya?.

Brak!

Namsoon membanting pintu kamarnya sangat kencang, membanting tubuhnya ke atas kasur Queen size nya dengan posisi tengkurap, menangis dengan kencang seakan dengan cara itu rasa sakitnya bisa berkurang.

"Hiks...sakit hiks..."

•••••••••••

"Ayo kita break"

Kata-kata yang seokjin ucapkan tadi masih begitu teringat jelas di dalam otak namjoon, apa salahnya hingga seokjin mengajaknya untuk break?namjoon tau, jika break adalah sebuah fase dimana hubungan akan selesai secara perlahan.

Setelah pertemuannya dengan seokjin tadi, namjoon hanya mampu diam tanpa menjawab pertanyaan seokjin. Seokjin pun meminta Namjoon untuk mengantarnya kembali ke kantor pos.

"Shit!"maki namjoon sambil memukul stir mobil mewahnya.

Dirinya benar-benar kacau hari ini, namjoon pun memasukkan mobilnya ke halaman mansion mewahnya dan berjalan masuk dengan wajah yang benar-benar kusut.

Namjoon berjalan menaiki tangga menuju ke lantai atas tepat kamarnya berada, ia lelah dan ia hanya ingin berdiam diri di kamarnya yang tenang tanpa gangguan. Namun, langkahnya justru terhenti tepat di kamar adiknya yang berada di sebelah kamarnya.

Namjoon menempelkan telinganya dengan pintu kamar Namsoon, mendengarkan setiap tangisan yang begitu kencang di sertai rintihan sakit yang seakan begitu menyiksa. Dengan perasaan khawatir namjoon pun membuka pintu kamar Namsoon yang tak terkunci.

Tukang Pos [Namjin] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang