Duduk termenung di pinggiran lapangan basket,itulah yang dilakukan Jungkook sekarang. Sesudah ia mengantar Chaeyoung dan belajar tiga sekaligus pelajaran,dia lebih memilih duduk disana,daripada mengisi perut dikantin. Ntahlah,dia seseorang yang sedikit pemalas jika harus berada di keramaian. Hanya sekedar tidak nyaman. Menghela napas kasar saat anak-anak yang bermain di lapangan sudah selesai dan beranjak istirahat. Jadi ia mengeluarkan handphonenya dan menyibukkan diri dengan benda persegi itu.
Chaeyoung yang melihat sedari tadi apa yang dilakukan Jungkook,memilih menghampiri anak-anak bermain basket tadi. Meminjam bola basketnya,lalu berjalan ke arah Jungkook. Duduk secara perlahan disamping pria itu.
"Eum...Jungkook ?"
Jungkook memandang Chaeyoung tanpa suara. Menelisik sebentar wajah perempuan itu yang lebih baik dari pada pagi tadi. Chaeyoung mengangkat bola itu ke depan wajah Jungkook.
"Maksud mu apa ?"
"Eum...seperti yang kau bilang semalam,aku harus mendengar dan lakukan apa perintahmu. Dan sekarang aku akan menawarkan diri jadi guide bola ini. Dengan syarat kau bermain basket."
"Aku beri dua hari untuk kebebasan mu dan memulihkan dirimu,jadi pergilah sebelum aku berubah pikiran."
Jungkook kembali menyibukkan dirinya dengan benda modern ditangannya. Tanpa peduli Chaeyoung yang memandang bola itu sendu.
Tak putus semangat,Chaeyoung memberanikan diri menarik tangan kiri Jungkook,membuat Jungkook terkejut.
Setelah sampai ditengah lapangan, Chaeyoung mengambil handphone Jungkook, dan memberikan bola basket."Hanya Shoot bolanya sepuasmu,dan aku akan mengambilkannya untuk kuberikan lagi padamu."
Chaeyoung mundur dan berdiri di dekat tiang ring bola. Melihat Jungkook yang masih agak ragu. Menunggu sebentar sampai Jungkook sekarang mulai mengambil posisi shoot. Dan....poin pertama. Masuk tanpa hambatan. Memberikan kembali bolanya ke tangan Jungkook,kembali shoot dan begitu seterusnya.
Terhitung shoot ke lima,Chaeyoung memilih menyuarakan pendapatnya.
"Ku lihat kau jago basket. Terus aku juga sering memperhatikan mu duduk diam seperti tadi. Ku pikir kau sangat ingin bermain basket,tapi seperti ada yang menahan mu. Aku benar ?"
Jungkook terhenti,melihat Chaeyoung yang saat ini memandang tepat ke arahnya. Melempar bola ke tubuh Chaeyoung yang dengan sigap ditangkap olehnya.
"Jangan sok tahu. Dan terima kasih tawarannya tadi."
Chaeyoung mengerutkan dahinya,kenapa seperti sensitif sekali pembahasan ini untuk Jungkook ? Apa dia ada trauma basket ? Tapi sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda trauma. Dia jadi penasaran....
***
Jungkook menyandarkan dahinya di kaca jendela mobil. Saat ini ia sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Lelah sekali rasanya... Lihat... Dia bahkan hanya men-shoot bola,sedikit sekali bergerak,tapi tetap saja detak jantungnya meningkat. Itulah mengapa dia menahan diri untuk bermain basket padahal dia ingin.
"Tuan muda,kita sudah sampai"
Jungkook mengangguk singkat,lalu langsung keluar dari mobil. Berjalan santai sesekali membalas sapaan para pelayan.
Ayah dan ibu Jungkook sedang menyambut pelayan yang baru saja bekerja disini. Memperkenalkan anak-anak mereka,yaitu Somi dan Nayeon. Dan saat melihat Jungkook,Yoona segera saja memanggil anaknya.
"Jungkook,kesini sebentar."
Jungkook memutar arah. Sedikit heran saat kakak dan adiknya juga ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strata (KookRose) {END}
FanfictionDi dunia ini pasti ada namanya perbedaan kasta. Kasta tertinggi,Kasta pertengahan,maupun Kasta Terendah sekalipun. Kasta Tertinggi merasa dia yang paling berkuasa,padahal diatasnya masih ada yang lebih berkuasa. Kasta Terendah hanya bisa mensyukuri...