15

5.5K 669 62
                                    

Jungkook keluar setelah mengusak rambut Chaeyoung, meninggalkan perempuan remaja itu terdiam atas perilaku tiba-tiba Jungkook. Dengan kaku menggerakkan tangannya, agar bisa menyentuh rambutnya yang baru saja di sentuh oleh Jungkook.

'Perasaan ku saja.. atau... '

Chaeyoung menggebrak meja dan menggeleng kan kepalanya berulang kali.

'Ah sudahlah.. Terserah saja.. Terserah..'

***

Ditengah perjalanan, Jungkook berhenti secara tiba-tiba. Membalikkan badannya ke belakang kemudian kembali lagi ke arah depan. Mengangkat tangan kanannya untuk menatapnya seperti orang bodoh.

Membelalak tiba-tiba dan meninju udara dengan gilanya.
"Ais, Jungkook bodoh,bodoh, bodoh"

Menendang dengan asal-asalan
"Apa-apan dengan tangan mu itu hah? Ais.. Molla. Molla"

Berdeham kemudian dan bertingkah seolah-olah tidak terjadi apa pun tadi. Ck.. Pencitraan

***

Taehyung mendudukkan kasar tubuh Seola yang basah kuyup di kursi taman. Menelisik dari atas sampai bawah kemudian mengalihkan pandangan sambil membuang napas kasar.

"Salah apa aku sampai berurusan dengan mu? "

Seola hanya berdecak sebal sambil menendang rumput taman.

Taehyung berkacak pinggang, heran dengan tingkah Seola
"Lagian ya.. Kau tahu Jungkook seperti apa, terus kenapa kau masih melibatkan dia. Cobalah kalau ada masalah, selesaikan dengan orang yang berkaitan, jangan bawa-bawa yang lain. "

"Aku tidak ada niatan membawa Jungkook, Tae. Aku tidak tahu kalau semalam dia mendatangi Chaeyoung."

"Dengar ya Seola, apapun itu, perbuatan mu tetap disalahkan disini.  Setauku kau juga tidak ada masalah kan dengan Chaeyoung? Lalu apa-apaan memberikan alkohol dan obat perangsang ? Kau gila?"

"Aku ha-hanya tidak suka dia dibebaskan Jungkook begitu saja. "

Seola menundukkan kepalanya melihat Taehyung yang menatapnya kaget.

"Alasan apa itu? Ais.. Sudah lah. Aku capek berurusan dengan mu. Dan satu hal yang aku syukuri disini. Kalau kita sekarang tidak ada hubungan apapun. Karena apa...karena ternyata dirimu lebih parah dari yang aku pikirkan "

***

"Ehem.. "

Chaeyoung terkejut saat suara batuk yang dibuat-buat berada disampingnya. Menautkan alis saat Jungkooklah si empunya suara yang mengagetkannya tadi

"Cha...aku menagih janji. Kau. Ku. Tunggu. Nanti. Malam. Dirumahku. Jam 7 malam, tidak lebih tidak kurang. "

Tersenyum mengejek kemudian berlalu sambil memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana.
Chaeyoung hanya bisa meninju udara karena kesalnya dengan tingkah laku anak presiden itu. Tidak ada wibawanya sama sekali.

***

Malamnya Chaeyoung berlari dengan tergesa ke rumah Jungkook, yang sialnya, halaman rumahnya sangat luas, ia sudah terlambat lima menit dari jam tujuh.

Sesampainya di depan pintu, ia dibuat me-rem tiba-tiba karena Jungkook yang berdiri sambil menunjuk jam tangan yang dipakai nya ke arah Chaeyoung.

"Terlambat lima menit, nona. "

Jungkook merubah wajahnya dari tersenyum ke ekspresi datar. Masuk begitu saja, tanpa mempersilahkan Chaeyoung. Membuat Chaeyoung hanya mengikutinya dalam diam, takut dengan apa yang dipikirkan Jungkook sekarang.

Strata (KookRose) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang