Jungkook berdiri di sebuah jurang. Menimbulkan keterkejutan dari dirinya sendiri. Setahunya ia berada di tengah-tengah Ballroom lalu kenapa tiba-tiba berada disini?
"Jungkook! "
Memutar tubuhnya ke arah belakang. Tidak ada siapapun. Kosong. Hanya lapangan luas tanpa tumbuhan.
"Andwe, Jungkook! "
Lagi, ia memutar tubuhnya ke segala arah, tidak ada siapapun. Jadi siapa yang dari tadi memanggilnya?
"Apa pun itu kau tidak bisa menjaganya Jungkook. "
"Siapa disana? Keluarlah! "
Jungkook akhirnya bersuara. Dan tidak lama setelah itu, semuanya berganti, ruang lingkupnya dipenuhi kabut tebal menyesakkan. Ia mencoba menajam kan pandangannya dan berusaha bernapas normal.
Matanya membulat saat disana-- Chaeyoung diikat disebuah kursi, dengan seseorang dibelakangnya mengacung pisau. Wajahnya gelap, Jungkook tidak bisa melihat siapa orang itu.
"Pergilah Jungkook, kumohon. "
Jungkook menggeleng, berlari mendekat, tapi tubuhnya terlempar dan seperti jatuh ke dasar tak berujung
Jungkook terduduk dengan napas yang saling bersahutan. Susah payah menelan salivanya yang justru menyakitkan tenggorakan. Matanya memantau ke sekeliling, ini kamarnya.
"Jungkook? "
Jungkook merengut tidak suka saat Wonwoolah yang disampingnya.
"Ma-mana Chaeyoung? "
"Di-dia istirahat di kamar sebelah. Ini sudah tengah malam, Jung. "
Jungkook tiba-tiba meringis dan membungkuk sambil memegang lehernya, Wonwoo yang khawatir menyentuh punggung Jungkook hati-hati.
"Kenapa?! "
Terbatuk pelan, tanpa sadar menggenggam tangan Wonwoo yang menyangga di sebelah kakinya. Sakit, tenggorokannya sakit sekali.
'Jungkook akan mengalami demam nanti, jadi berjaga-jagalah. Dan juga, obat bius yang digunakan menimbulkan sedikit pembengkakan pada tenggorokan, apalagi Jungkook sepertinya sempat mencoba menarik napas lewat mulut. Dan itu akan menyakitkan untuknya. '
"Apa sakit? "
Mengangguk pelan sebagai jawaban.
Dengan sigap Wonwoo menuangkan minuman, lalu memberikan ke Jungkook. Diterima Jungkook lalu meminumnya pelan-pelan, selagi Jungkook minum, Wonwoo merasakan suhu tubuh anak itu, mulai turun. Bersyukur dalam hati,ia cukup sedih melihat Jungkook yang sedari tadi tidurnya tidak nyaman sekali."Tidurlah kembali. "
Jungkook menggeleng pelan.
"Panggilkan Chaeyoung. "
"Ini tengah malam. Kasihan jika dibangunkan. "
"Panggilkan Chaeyoung kesini. "
Wonwoo mengalah, memilih keluar untuk memanggil Chaeyoung.
***
"Jungkook, kenapa? "
Chaeyoung bertanya sambil berjalan ke arah Jungkook. Sedikit berdesis saat melihat wajah laki-laki itu pucat pasi. Dia benar-benar mau mengutuk siapa yang tega-teganya memberi obat bius ke anak ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strata (KookRose) {END}
FanficDi dunia ini pasti ada namanya perbedaan kasta. Kasta tertinggi,Kasta pertengahan,maupun Kasta Terendah sekalipun. Kasta Tertinggi merasa dia yang paling berkuasa,padahal diatasnya masih ada yang lebih berkuasa. Kasta Terendah hanya bisa mensyukuri...