18

4.5K 600 94
                                    

Hari ini rencananya akan diadakan pesta di Ballroom istana presiden.  Dan semua keluarga dan kerabat diharuskan datang. Tentu saja yang berhubungan dengan politik dan keluarganya. Disaat kesibukan itu semua, Jungkook memperhatikan Chaeyoung yang sibuk ke sana kemari membantu mendekor ruangan. Padahal ia tidak menyuruh apapun.  Tersenyum tipis saat Chaeyoung melambaikan tangan ke arahnya, tipis sekali sampai mungkin Chaeyoung tidak melihatnya.

Jimin melirik ke arah Jungkook, mengambil minuman yang ditawarkan lalu berjalan ke sana. Mengelus sayang kepala belakang Jungkook.  Membuat anak itu melirik ke arahnya. Hanya membalas dengan tersenyum kemudian pergi menghampiri yang lain.

"Jungkook"

Chaeyoung tersenyum saat sampai di  depan laki-laki yang saat ini paling berharga untuknya. Sejak malam itu, ia selalu ingin di samping Jungkook. Tidak mau terlalu jauh, karena jujur dia rindu. Dan ia juga berjanji dalam hatinya agar sebisa mungkin tidak meminta status atas hubungan mereka. Cukup begini saja,  ia rasa ia sudah bahagia.

"Kenapa? "

"Ayo jalan-jalan. Sebelum kau disibukkan dengan pesta akhir tahun bersama yang lain, ayo jalan berdua. "

Jungkook hanya mengangguk pelan, membiarkan tangannya ditarik oleh perempuan yang ntahlah, mungkin berharga baginya.

"Jungkook mulai dewasa ternyata. "

Taehyung yang baru saja meminum sodanya melihat ke arah Jimin.  Pria itu juga sedang meminum soda.

"Harus. Bersikap dewasa itu harus, Jim. "

Jimin mengangguk tanda setuju dengan Taehyung.

"Kau yang menasihatinya agar menjalani hubungan dengan Chaeyoung? "

Taehyung tersenyum, melipat tangannya ke dada setelah meletak minuman ke meja dibelakangnya.

"Ku rasa tidak bisa dibilang menjalani hubungan, Jim. Karena faktanya anak itu masih punya kekhawatiran besar tentang masa hidupnya. Padahal jika boleh ku katakan,  aku sama sekali tidak mendapat pandangan tentang masa akhir hidupnya."

"Pandangan mu bisa saja meleset, Tae. "

Taehyung tertawa pelan, menendang main-main betis temannya itu.

"Aku tahu. Karena yang benar-benar terjadi adalah saat pandangan yang ku dapatkan, waktunya tidak akan jauh dengan terjadinya. "

Pada akhirnya, Jimin mengangkat gelasnya, dibalas dengan Taehyung yang mengambil gelasnya, dan menabrakan hingga terdengar bunyi dentingan gelas.



***




Pada akhirnya disinilah mereka. Di taman bermain yang penuh wahana baik untuk anak-anak maupun dewasa. Jungkook menemani Chaeyoung yang menaiki wahana putar, dengan lampu kerlap-kerlip dan juga patungan kuda yang naik turun sesuai dengan putarannya.

Kadang Chaeyoung tersenyum, apalagi ia bisa leluasa melihat wajah Jungkook ditemani sinar temaram lampu, karena posisinya yang duduk menyamping. Sementara Jungkook, membiarkan perempuan itu melihat wajahnya, memang posisinya yang menyandar ke salah satu tiang tepat sekali berhadapan langsung dengan Chaeyoung.

"Kau tidak mau menaikinya? "

"Tidak. "

"Jungkook.. Jeon..Jungkook"

Jungkook hanya diam. Biar saja perempuan itu dengan segala imajinasinya.

"Kau tampan sekali hari ini. "

Chaeyoung mengucapkannya dengan tersenyum lebar dan menggerakkan kakinya ke depan belakang secara bergantian.  Jungkook menggeleng pelan, mengalihkan pandangannya ke sekitar.

Strata (KookRose) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang