01

7.8K 819 36
                                    

Pagi sekali,Chaeyoung sudah rapi menggunakan baju sekolah yang sampai di rumahnya tadi malam. Terlihat pas di tubuhnya. Apalagi ia sangat menyukai warna bajunya. Berwarna ungu pastel dan bawahan yang berwarna putih.
Chaeyoung mengalihkan pandangannya saat pintu kamarnya terbuka.

"Oh! Ya ampun,anak Appa sudah cantik rupanya. Appa kira masih terlelap di alam mimpi."

Chaeyoung tertawa pelan mendengar rayuan ayahnya. Berlari pelan lalu menarik ayahnya kembali untuk keluar dan sarapan bersama.

"Ayo kemari makan Youngie. Makan yang banyak,biar sekolahnya semangat."

Chaeyoung makan dengan lahap. Kadang juga membagi canda tawa bersama Ibu,ayah, dan adiknya.
Sesudah makan Chaeyoung mencium pipi ayah dan ibunya. Segera berangkat setelah menerima bekal untuk makan siang nanti.
Saat memakai sepatu berdua dengan adiknya. Adiknya menawarkan untuk berangkat bersama,tapi dia menolak karena memang arah sekolah mereka berbeda.

"Jja, noona berangkat dulu ya. Hati-hati membawa motornya."

"Eum, noona juga hati-hati"








Sekolah sudah ramai sekarang. Siswa-siswi penerimaan beasiswa juga sudah berbaris rapi di aula sekolah tersebut. Termasuk Chaeyoung. Pertama kali menginjakkan kaki ia dibuat berdecak kagum dengan sekolahnya. Mungkin tidak bisa mendeskripsikan dengan baik, tapi sekolahnya itu besar,bangunannya lebih cocok disebut istana dari pada sekolah,karena corak bangunannya yang sangat indah. Juga, fasilitasnya lengkap. Sekarang seperti yang lainnya, ia mendengarkan kata sambutan dari kepala sekolah karena hari ini,hari pertama sekolah. Beda dengan siswa-siswi dari kalangan atas disekolah ini.








7 orang siswa juga sedang melihat acara penerimaan tersebut. Padahal jadwal pelajaran mereka sudah mulai beberapa menit yang lalu.

"Banyak juga ternyata"

Siswa berambut Mullet yang bernama Taehyung melihat dengan seksama ke arah bawah sambil mengunyah permen karetnya.

"Perkiraan ku, 200 orang lebih sedikit."

Jimin,siswa yang merangkul teman seumurannya memperkirakan jumlah siswa-siwi disana. Dan biasanya tidak pernah jauh-jauh dengan tebakannya.

"Oh! Lihat siswi yang itu ?"

Tak pelak membuat 6 orang lainnya melihat ke arah tunjukan Taehyung. Dimana siswi berambut panjang cokelat terang dengan sedikit ikal  dibawahnya sedang mencatat sesuatu. Padahal siswa-siswi lain sibuk mendengarkan.

"Kenapa memangnya? Biasa saja."

Taehyung merotasikan matanya malas melihat kelakuan siswa yang lebih tua darinya,Hoseok.

"Bukan cantiknya! Ah,pikirannya selalu berlabuh kesana."

"Lalu ? Kenapa dengannya memang ?"

Seokjin atau yang sering dipanggil Jin menegakkan tubuhnya dari sebelumnya duduk bersandar di sebuah kursi panjang. Tiba-tiba merasa penasaran dengan pembicaraan 3 orang tersebut.

"Aku yakin,nanti dia akan membuat masalah dengan kita"

"Seyakin itu ?"

Jimin menyangga dagunya dengan tangannya yang bebas. Tidak yakin dengan ucapan Taehyung.

"Yup. Ntah itu hanya sebentar atau pun berkala. Bahkan mungkin, akan jadi bagian dari kehidupan kita."

Namjoon yang mendengar perkataan Taehyung tiba-tiba saja merasa keheranan. Apa-apan dengan menjadi bagian hidup mereka ? Pikirnya

Strata (KookRose) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang