17

4.3K 617 62
                                    

Tiduran di atas rumput memang selalu menyenangkan. Memiliki efek tersendiri. Salah satunya adalah mengurangi kepusingan kepalanya karena Jungkook. Tersenyum halus saat angin berhembus menerbangkan sedikit rambutnya.

"Park Chaeyoung."

Chaeyoung membuka matanya dan melihat Mingyu berdiri sambil menunduk dengan kedua tangan di dalam saku. "Aku membaca Name Tag mu"

Merubah posisi menjadi duduk, membiarkan si laki-laki Kim menyertakan diri disampingnya. Memandang sebentar ke arah Mingyu kemudian menghela napas.

"Hei, bagaimana menurutmu saat seseorang mengatakan suka kepada yang lain, tapi justru tanggapan orang lain itu ketakutan dan melarang menyukai dirinya? "

Mingyu menoleh sejenak ke arah Chaeyoung. Lalu beralih menatap tupai yang berada di atas pohon tidak jauh di depannya.

"Ku rasa--ia punya alasan sepertinya. "

"Contohnya ?"

"Contohnya, keluarga. Kau tahu? Perbedaan strata. "

Chaeyoung langsung ber-ah ria, mengingat strata dia dan Jungkook jauh berbeda. Anak presiden dengan anak kalangan biasa sepertinya.

"Hanya salah satunya. Mungkin alasan pribadi? Who knows? "

Mingyu melirik ke belakang dimana ada Jungkook ya--yang mungkin memperhatikan mereka berdua--ntahlah.

"Tidak perlu merasa khawatir begitu, Kook. Jalani saja dulu. "

Taehyung datang tiba-tiba dan merangkul dirinya. Tatapannya melihat ke arah Taehyung yang sedang memperhatikan Chaeyoung dan adiknya.

"Dihadapkan dengan situasi seseorang menyatakan suka kepadamu dengan kondisi yang dibilang ntah bertahan lama atau tidak, siapa yang tidak kaget hyung? "

Taehyung tertawa pelan, menangkup pipi Jungkook dan menepuknya halus

"Lihat, sekarang terjadikan?  Apa hyung bilang, jangan terlalu berlebihan. Dan sekarang--salah satu dari kalian menaruh rasa. "

Jungkook sukses terpaku. Benar, perkataan Taehyung dulu.

"Hyung tahu sebenarnya jika Chaeyoung yang duluan akan menyukai mu. Tapi ya tidak Hyung katakan kepadamu. "

"Dasar curang. "

Jungkook menghentak kuat tangan Taehyung tanda merajuk, mengundang tawaan dari si punya tangan.

"Jangan takut. Selagi kau masih bernapas, lakukan apapun sesuai kehendak mu."

***

Jungkook memasuki rumahnya sambil sibuk dengan handphonenya , bahkan tidak sadar dengan Chaeyoung yang ia lewati.  Ia masih menjadi pelayan pribadi Jungkook kalau kalian lupa.

"Jungkook! "

"Aish kau mengagetkanku! "

Chaeyoung tertawa lucu karena muncul tiba-tiba di depan Jungkook. Jungkook berdeham pelan, mundur satu langkah dan memegang tengkuknya padahal tidak terasa apa-apa. Canggung boy, tapi yang menyatakan perasaan malah santai-santai saja, ajaib memang.

Jadi tanpa menghiraukan Chaeyoung, ia langsung saja menuju kamarnya. Membuat Chaeyoung menghembus napas kesal, dia merasa tidak dianggap. Ia memutuskan mengejar Jungkook dan menahan tangannya.

"Ih Jungkook. "

"Jangan sentuh-sentuh. "

Jungkook reflek menarik tangannya dari genggaman Chaeyoung. Mendesis pelan saking frustasinya ia

Strata (KookRose) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang