chapter33

14.2K 1.3K 554
                                    

Halow🌸









Warn! TYPO everywhere!












Happy Reading!!!











Masih di hari yang sama, pagi ini terlihat keluarga Kim masih setia menunggu di depan ruang ICCU. Sebenarnya tidak semua keluarga Kim ada disana, hanya ada Haejin, Hyojin, Hoseok dan Namjoon saja. Yoongi dan Jin mungkin sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

Hening..

Itulah suasana yang menyelimuti mereka. Hyojin hanya diam saja dalam pelukan Namjoon, begitu juga dengan Hoseok yang terdiam seraya menggenggam tangan sang eomma. Lalu bagimana dengan Haejin? Ia juga hanya terdiam, ia masih memikirkan 'apa yang harus aku lakukan'.

"Appa.." panggil Namjoon.

"Ne?"

"Jin hyung dan Yoongi hyung kenapa belum kemari juga? Apa Tae belum di temukan?" tanya Namjoon yang entah mengapa tiba-tiba saja rasa khawatir mulai menyelimutinya.

"Mungkin mereka sedang dalam perjalanan kemari dan Taehyung.. Uri Taetae sedang bersama Chanyeol.." jawab Haejin tanpa mengalihkan pandanganya.

Lalu mereka melihat Hyojin bangkit dari duduknya.

"Eomma mau kemana eoh?" tanya Hoseok.

"Eomma ingin menemui Jimin.." lirih Hyojin dengan tatapan matanya yang kosong.

Mereka hanya boleh menemani Jimin di luar saja, jika pun harus ada yang masuk menemui Jimin maka harus satu-persatu.

Hyojin pun memakai baju khusus untuk masuk ke ruang ICCU. Dengan perlahan ia memasuki ruangan itu. Air matanya lagi lagi terjatuh kala melihat kondisi sang anak. Berbagai macam alat kedokteran menempel pada tubuhnya.

Hyojin mulai mendekati ranjang pesakitan Jimin. "Jimin sayang.. Bangun nak.." lirih Hyojin seraya menggenggam tangan sang anak.

"Kau membuat semuanya khawatir sayang, ayo bangun. Jangan sampai ada yang berkorban lagi, terutama Taetae.." Hyojin mengelus surai hitam Jimin.

"Bangun nak, buktikan bahwa kau kuat. Buktikan jika kau tidak membutuhkan darah lagi.. Maafkan eomma yang tak bisa berbuat apapun hiks.."

"Andai saja darah eomma sama denganmu, akan eomma berikan semuanya padamu sayang.. Kenapa kau harus sama dengan ayahmu? Wae hiks.. Hiks.."

"Jangan menyerah.. Eomma disini menunggumu.. Hiks..hiks..hiks.." tangis Hyojin pecah seketika.

"Jimin hiks.. Bangun nak hiks.."

Hyojin mulai merasa jika tangan Jimin yang di genggam olehnya mulai bergerak.

"Astaga Jimin.." pekik Hyojin.

Raut bahagia terpancar dari wajah Hyojin ketika melihat tangan sang anak bergerak, namun raut bahagia itu tak bertahan lama karena Hyojin melihat..

Tubuh Jimin yang tiba-tiba mengejang.

"Ya tuhan Jimin!! Ada apa denganmu nak?"

Hyojin panik kala melihat tubuh Jimin semakin kejang-kejang.

"Jimin hiks.. Bertahanlah hiks.." dengan cepat Hyojin memencet tomboh merah di samping ranjang pesakitan Jimin.

"Bertahanlah.. Eomma mohon hiks.."

.

Suasana menjadi hening kembali saat Hyojin sudang memasuki ruang ICCU. Tak ada satupun dari mereka yang ingin mengeluarkan sepatah kata pun. Mereka lebih memilih bungkam dengan pikiranya masing-masing.

Alone [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang