TENTANG HARAP, IMAJI DAN ILUSI

30 2 0
                                    

Tibalah saatnya atmosfer jingga mengantar cahaya pulang
Tapi aku tak mengharap rembulan datang
Aku enggan berselimut hitam
Karena mata ini tak kunjung terpejam
Masih setia menatap jejak hadirmu yang telah hilang dirampas Sang Malam

Kini harapku telah membiru, aus termakan waktu
Tapi aku masih tetap menjadi pemilik bayangmu
Bahkan kata "penat"pun sudah letih mengancam
Aku masih menerjang pasukan suram

Mungkinkah kau yang jadi pusat permasalahannya selama ini?
Atas semua yang terjadi dan mengapa aku begini
Kau lah yang memaksaku bersimpuh disini
Berlutut memohon hadirmu di pelataran ruang imaji
Dalam langit-langit ilusi

Hujan SajakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang