Hari itu dia duduk di sampingku
Hanya sekedar ituPerut dan pusarnya mengarah kepadaku
Disusul dengan mata sayu miliknya
Tetapi dengan tatapan tajam
Aku merasa seperti objek penelitianTatapan itu seolah dia mengintimidasi apa yang ada didepannya
Aku hanya terdiam
Mataku mengarah pada atap
Perut dan pusarku menunjuk pada semak-semak
Entah kenapa aku enggan membalas tatapannya"Hentikan itu. Kau menyeramkan...."
Aku mulai panik."Ya, memang. Aku sedang menelitimu."
Dia hanya senyum lalu terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Sajak
PoetryKumpulan sajak yang turun dari gumpalan awan dalam hati, siap mengguyur para insan yang membaca tiap tetes diksinya. Selamat membaca :)